29

204 5 0
                                    

Hari kelulusan tiba.

Seluruh siswa hadir untuk upacara kelulusan.

"Selamat atas kelulusan kalian semua. Bapak bangga sudah menjadi bagian dari kisah kalian. Bapak juga guru semua, mohon maaf jika ada salah kata atau perbuatan yang kurang berkenan. Sekali lagi selamat jalan anak-anak didik kami. Selamat berjuang untuk masa depan kalian. Terima kasih." Kepala sekolah menangis haru.

Siswa di aula ikut menangis. Tangis bahagia juga haru.
Mereka saling berpelukan.

"Ayo kita buat kenangan. Semuanya pas gue bilang tiga, lempar topi toga kalian oke?" Teriak Kahka dari podium.

Semua bersorak setuju.

"Satu.. dua.. tiga!"

Seluruh siswa Tetra Nusa Dua melempar topi mereka sambil bersorak.

"Gue masih pengen sekolah." Dilla menangis.

"Yaudah minta ngulang sekali lagi sama bokap Lo." Fino menimpali.

"Tapi elo juga temenin gue. Kahka juga."

"Prince charming elo kan Devan."

"Dia udah bahagia. Gak mungkin bisa." Dilla menoleh ke Dev dan Feby di atas podium.

-*-

"Oke sip. Fotonya bakal muncul di album kenangan kalian." Sang fotografer mengacungkan jempolnya.

"Makasih, kak." Seluruh siswa sekelas Dev dan Feby serempak.

Dev dan Feby turun dari panggung dengan bergandengan tangan.

"Pelan-pelan, sayang." Dev memegang erat tangan Feby.

Feby membalas dengan cengiran lebar membuat matanya ikut tersenyum.

"Habis ini kita kemana?"

"Pulang, mereka pasti sudah menunggu kita." Dev membuka pintu mobil, menuju salon.

-*-

Dev duduk di depan penghulu dengan jantung yang berdetak tidak stabil.

Ini hari kelulusan juga hari pernikahannya dengan sahabat yang dicintainya.

Hatinya senang, bangga, juga berdebar.

Dimas sudah memantapkan persetujuannya dari Kanada.

Feby belum datang juga. Sudah satu jam setengah. Dev memang disuruh pergi oleh mamanya untuk datang lebih dulu.

Ia menelpon mamanya. Tidak diangkat. Papanya juga.

Resah muncul di hatinya. Pikirannya hanya tertuju untuk orang tuanya juga Feby.

Apa yang terjadi?

"Pengantin wanitanya sudah tiba." Ucap salah seorang pengawal.

Dev menghadap penghulu bersiap untuk akad.

"Baik kita mulai acaranya. Anda siap?" Tanya bapak penghulu padanya.

"Saya siap."

Penghulu membaca basmalah dengan hikmat.

"Saya nikahkan kamu Alexander Devan bin David Alexander dengan Feby Montesa Vealliu binti Mas Adi Putra dengan mas kawin dibayar tunai."

Dev seketika terdiam. Mas Adi Putra? Dev menoleh ke pengantin wanita jauh di belakangnya. Itu Whitney dan neneknya. Tidak ada Feby juga ibunya. Apa-apaan ini!

"Silahkan anda mengikuti perkataan saya." Bapak penghulu menyadarkan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Feby Montesa Vealliu binti Dimas Daryanto dengan mas kawin tersebut tunai." Dev mengeratkan genggamannya ditangan penghulu.

Be Twice [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang