"Astaga! Ya Tuhan! Ibu!" Feby berlari ke luar kamar menuju pintu kamar kakek Joe."Kakek! Kakek buka pintunya kakek! Kakek Joe buka!" Feby menggedor-gedor pintu kamar kakek Joe sambil menangis.
"Kakek buka! Buka pintunya! Kakek!"Kakek Joe membuka pintu kamar dan kaget melihat cucunya berlinang air mata.
"Kamu kenapa, By?"
"Ibu, kakek.. Ibu."
"Ibu?"
"Ibu Feby kakek, ibuku."
"Ada apa dengan ibumu?"
"Ibu.." Feby jatuh terduduk didepan kamar kakek Joe.
Kakek Joe yang masih tidak mengerti akan sikap cucunya hanya bisa mengelus pundaknya sambil menjajarkan tingginya dengan Feby.
"Ada apa, By? Ibumu kenapa? Bicaralah perlahan-lahan. Kakek akan mendengarkan. Tarik nafasmu, buang perlahan." Feby menurut.
"Ayo ceritakan ada apa dengan ibumu." perintah kakek Joe.
"Ibu menyampaikan ini untukku, kek." Feby menunjukkan selembar kertas.
"Tulisan apa ini, By? Apa artinya?"
"Itu bahasa Yunani, kek. Artinya pemakaman."
Feby menangis lagi sambil menutup wajahnya.
"Pemakaman? Kakek masih tidak mengerti maksudnya. Pemakaman apa? Siapa yang meninggal?"
"Dev bertemu dengan ibu sebelumnya di rumah kami. Lalu ibu.. memberikan ini pada Dev.. dan dikertas ini ada alamat dimana aku bisa bertemu ibu, kek. Ku fikir.. ibu sudah pindah dan memilih bersama dengan.. bos ayah. Tapi ternyata.. aku salah. Ini.. bukan.. alamat tempat tinggal bos ayah, tapi.. ini alamat rumah peristirahatan ibu, kek. Ini alamat pemakaman ibu.. Apa yang harus ku lakukan, kek? Tidak mungkin dalam sekejap aku bisa sampai dirumah.." Feby menceritakan semuanya kepada Kakek Joe sambil menangis putus asa.
Kakek Joe melihat cucunya yang putus asa merengkuhnya.
"Cucuku sayang, jika Tuhan sudah memberinya takdir seperti itu, relakan dia. Biarkan ibumu pergi. Jangan lupakan nasihatnya sebelum dia pergi. Jangan lupakan perkataan baiknya. Agamamu mengajarkanmu untuk tabah bukan? Lakukan, By. Jangan putus asa. Sabarlah cucuku."
"Kakek?"
"Dev, kemari. Bantu aku memindahkan cucuku ini."
"Ayo, angkat cucuku ke kamarnya. Dia butuh istirahat."
"Iya, Kek."
Dev mengangkat tubuh Feby yang lemas ke kamar tempat ia singgah tadi.
"Biarkan dia istirahat, Dev. Kakek mau keluar sebentar. Jaga cucuku." kata kakek Joe sambil menepuk pundak Dev pelan.
Dev hanya merespon dengan menganggukan kepalanya tanda mengerti.
Kamu berat juga, By. Padahal badan kamu kecil. Tapi kenapa By ada didepan kamar kakek Joe?
"Assalamualaikum. Ayah? Feby?"
"Om Dimas? Om sudah pulang?"
"Dev? Kamu disini?" tanya Dimas.
"Tadi saya mau menengok Feby karena dia bilang sedang sakit. Jadi saya kesini, Om."
"Oh, dimana Kakek Joe dan Feby?"
"Kakek Joe sedang keluar, Feby ada di kamar, Om."
Dimas menganggukan kepala dan dengan tergesa-gesa menaiki tangga untuk menemui putrinya di lantai atas. Dev mengikuti dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Twice [Completed]
Любовные романыsahabat berlawanan jenis, memang tidak akan selamanya murni sebagai sahabat. Si gadis sederhana, sahabatnya yang sombong, dan sebuah nama dari mimpinya.