22

190 6 0
                                    

Jam pelajaran ketiga selesai.
Saatnya siswa Tetra Nusa Dua menyerbu kantin.

Kahka, Fino, dan Dilla mengikuti murid lainnya ke kantin.

"Hari ini kita makan apa ya? Enaknya sih makan-makanan sehat lagi. Gimana, Ka? Salad lagi ya?" Tanya Dilla semangat.

"Tidak. Aku tidak mau. Aku mau makan bakso Pak Tatang saja. Lebih enak." Fino protes.

"Aku ikut saja." Kahka menjawab.

"Kau mau makan yang dimakan olehku atau si penggembala?" Tanya Fino ke Kahka.

"Siapa yang kau maksud penggembala?" Cerocos Dilla marah.

"Sudahlah. Kalian tidak pernah akur sama sekali." Kahka menengahi.
"Kopi Hitam sudah cukup."

Kedua sahabat di kedua sisinya langsung menengok dengan bingung.

Kahka yang ditatap mengangkat satu alisnya.

-*-

"Kamu tidak ke kantin, sayang?" Ucap Dev santai.

Feby melotot ke arah Dev.

"Jangan keras-keras, Dev. Nanti mereka mendengar." Feby berbisik pelan.

"Kenapa? Tidak masalah. Tidak ada yang berani melarang." Dev angkuh.

"Awas ya kalau ada yang tiba-tiba marah-marah sama aku gara-gara mereka tau. Aku ga mau ketemu kamu lagi." Feby menyipitkan matanya.

"Tidak akan." Dev tersenyum manis.

Dev menarik tangan Feby.

"Kamu saja sana. Sana." Tolak gadis berkuncir satu menolak.

"Ayo. Cepat." Dev memaksa.

"Males." Feby menggelengkan kepalanya.

Dev memelototinya.

"Dev.." gadis itu memelas.

Dev mengangkat sebelah alisnya.

"Satu. Dua. Ti-"

"Ga." Feby melanjutkan dan tersenyum.

Dengan gerakan cepat, Dev mencium bibir Feby.

Sontak seisi kelas langsung riuh.
Ada yang terkesiap dan meneriakan wow serempak.

"Ayo!" Dev menarik dan merangkul Feby yang masih shock ke pintu kelas.

Masih bisa Feby dengar saat teman sekelasnya bilang 'mau lanjut di belakang sekolah atau di toilet, Dev? Hahaha' dan yang lain ikut tertawa.

Dev hanya tersenyum miring, lalu berbisik di telinganya.

"Di rumah."












-15 Agustus 2018-

Be Twice [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang