15

151 6 0
                                    

Di pesta tante Rein, Dev bertemu pacar barunya. Wanita cantik, sexy, dan sensual. Namanya Mabellin Asta, Bella.
Kami menjalin hubungan hampir sebulan. Baginya, Bella pacar yang sempurna.

Dev akui, ia sangat tergoda dengan tubuh Bella. Dev sangat beruntung karena Bella pengertian sekali.

Kami melakukannya pertama kali di hotel. Bella memang tipe ideal, tapi sayang sudah tidak perawan.

Awalnya Dev ingin serius berhubungan dengan Bella, tapi walaupun ia seorang player tetap saja menginginkan perempuan segelan, juga Istrinya kelak harus wanita yang berbudi luhur.

Tidak hanya sekali dua kali, setiap kami bertemu pasti melakukan hal intim yang berujung hotel.

Tentang pesta tante Rein, Dev sebenarnya tidak ingin datang. Nesa yang memaksanya untuk ikut.

Dev sudah siap dengan tuxedo dan tatanan rambutnya. Ia turun menyusul ke dua orang tuanya. Tinggal menunggu gadis di lantai dua rumah turun, Dev menyandarkan punggungnya di badan limosin.

Beberapa lama kemudian, munculah gadis itu. Feby. Wow, dia manis sekali, dan itu membuat Dev semakin mencintainya.

Ia sadari apa yang ia rasakan pada Feby adalah ketulusan tidak seperti rasa untuk Bella yang sekedar permainan dan explorasi. 

Feby berjalan melewatinya masuk ke dalam mobil. Sempat merasa kecewa, akhirnya ia juga masuk ke limosin dan duduk di samping Feby.

Dev memperhatikan wajah Feby, turun kelehernya yang halus, turun lagi ke dadanya yang tertutup gaun. Ia tidak pernah memperhatikan bagian ini. Tidak kecil dan tidak besar. Tapi berisi. Turun lagi ke kakinya.
Perfect. Seperti duduk di sebelah dewi Yunani.

Ponselnya berbunyi, Bella menelpon.
Dev merasakan tatapan Feby padanya. Tatapan matanya sedih.

Oh ayolah sayang, jangan menatapku seperti itu, membuatku ingin mencium pipimu dengan gemas.

Sampai di pesta, tidak ada tanda-tanda Fino atau kakaknya ada disana.

Hah! Untuk apa mencari orang yang suka mengaku-akui pacarnya.

Awalnya dev mempercayai perkataan Alva, tapi setelah bertanya pada Bella, Alva hanya pelanggan kafe miliknya.
Tentu saja ia percaya dengan pacarnya.

Di pesta tante Rein, pacar dewasanya datang dengan dua gelas minuman di tangan rampingnya. Itu wine.

Bagaimana bisa Bella hadir disini?

Keraguan muncul di benaknya.

Dev menolak wine dari Bella.
Bella meledek dan menantangnya.
Ego Dev terpancing. Dengan sekali teguk cairan berpotensi memabukkan  yang ia pegang tandas.

Bella mengajaknya duduk di bar. Masih dengan menantangnya. Ia sudah menghabiskan hampir 3 botol wine.

Sensasi terbakar dan panas.

Tubuh Dev limbung dan sangat pusing.

Sial! Ia mabuk.

Bella memapahnya ke salah satu kamar dan membaringkan Dev di kasur. Bella naik ke atas tubuhnya dan mengusap kepalanya.
Di sisa kesadaran, Dev ingat Bella berkata 'kita akan ke surga, sayang.'

"Ini alasan kenapa kamu berubah? Karena dia?"

"By, maafkan aku."

"Jangan minta maaf sama aku! Minta maaf sama Tuhan kamu. Itupun kalau kamu masih percaya."

Be Twice [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang