10.

9.7K 682 44
                                    


Happy Reading.
Vote please!
------------------------

Author Pov.

Semenjak kejadian Taehyung menyatakan perasaanya kepada Jihyo di Jepang satu minggu yang lalu, kini pasangan beda marga itu terlihat sering bersama. Bahkan antero penghuni sekolah' pun juga merasakan kedekatan mereka yang terang-terangan.

"Ji, ujian tinggal dua hari lagi selesai. Kau akan masuk University dimana?" pertanyaan Minah membuat Jihyo berhenti memakan sushi-nya. Ia tersenyum lalu menghembuskan nafas sejenak.

"Entahlah, mungkin aku tidak akan lanjut. Aku akan langsung melamar kerja di beberapa swalayan, lulus nanti." jawaban Jihyo membuat Minah tercengang prihatin.

"Kau yakin? Bagaimana jika aku yang membayarimu dulu?"

Lagi-lagi Jihyo tersenyum, ia mengambil belah tangan Minah lalu digenggamnya. "Hey, dengarkan aku. Kau itu sudah banyak membantuku dari awal sekolah sampai sekarang, jadi kumohon untuk yang ini kau tak usah membantuku lagi. Biarkan aku sendiri yang mengurus,"

Minah mencebikan bibirnya tak suka. Ia paling kesal bantuanya yang tulus ditolak. "Baiklah,"

Jihyo kembali melanjutkan acara makannya begitu pula Minah dengan diam hingga bel masuk berbunyi.

•••


Jihyo pulang dari sekolah dengan berjalan kaki, ia benar-benar merasa badannya terasa rontok saking letihnya. Ia tak menumpangi bus hari ini karena sekolah dibubarkan sore hari jadi bus yang biasa ia tumpangi sudah lewat.

Jihyo penasaran saat dirinya tiba di rumah terdapat dua orang polisi yang menunggu. Entah mencari siapa, Jihyo tak perduli.

'Hallo, apa benar ini dengan saudari Jihyo?' polisi itu membuka suara saat Jihyo tiba di depanya. Sedangkan Jihyo, ia hanya bisa mengangguk ragu.

"Iya,"

'Jadi begini, saya hanya ingin memberi kabar duka pada anda bahawa Appa anda; Park Bogum telah meninggal dunia tadi siang karena tembaka mati....'

Jihyo menjatuhkan rahangnya tak percaya mendengar kalimat yang polisi itu ungkapkan.

Tembakan mati? Padahal baru tadi pagi Appa-nya meminta dirinya membuatkan kopi dengan cara kasar saat bangun tidur.

"Anda sedang tidak bercanda pada saya, Gyeongchal?"

Kedua polisi itu serempak menggeleng tegas. 'Kami tidak bercanda, Nona Jihyo. Appa anda melakukan situs perdagangan gelap dan ia menjabat sebagai ketua bandar krak yang menjadi buronan kami sejak lima bulan yang lalu dan baru tertangkap tadi siang.'

Jihyo memejamkan matanya erat menahan amarah dan liquit-nya yang akan jatuh, ia tak tahu kalau Appa-nya terlibat dalam urusan seperti itu hingga berefek seperti ini.

"Tidakkah ada cara lain selain tembakan mati?!"

'Maaf. Kami hanya menjalankan tugas, dan lagi pula Appa anda terlalu keras kepala hingga kami mengambil tindaka tembak mati.'

Lutut Jihyo terasa bergetar tak kuat menopang badanya hingga ia ambruk berlutut sambil menangis, dimana ia akan mencari sandaran jika dindingnya sudah tiada. Meski ia sekarang sudah ada Taehyung di sampingnya tapi itu belum pasti menjamin semuanya, bisa saja Taehyung bosan dengannya lalu pergi bebas.

My Sexy Teacher [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang