09.

9.8K 736 77
                                    

Happy Reading.
Vote please!
------------------------

Author Pov.

Hari ini adalah hari dimana Jongin akan melepas masa lajangannya dan mempersunting sang kekasih untuk ia ikat dengan ikatan yang bernama takdir pernikahan.

Rasa senang sudah terpancar dari sepasang sejoli yang baru selesai merapalkan bebrapa kalimat janji suci di tengah altar gereja. Tak luput para tamu undangan dari berbagai kalangan pun datang diundang.

Dari kejauhan gadis Park yang tengah menenggak white wine itu pun tersenyum melihatnya, ia berharap kelak suatu saat nanti ia menemukan orang yang ia cintai bisa mempersuntingnya ke jenjang pernikahan seperti yang ia lihat sekarang.

Sambil menggoyang-goyangkan wine-nya, ia memincingkan matanya tatkala melihat siluet sosok Eomma-nya sedang menggandeng manis lengan lelaki yang jarak umurnya mungkin sama dengan umur beliau.

Tunggu dulu! Itu benar-benar Eomma? Kejutnya.

Tapi entah kenapa pikiran Jihyo jadi terbang ke Seoul mengingat sang Appa. Mungkin jika Appa-nya yang melihat langsung akan lebih memilih pura-pura tegar dan tidak perduli, Namun. Di balik itu, Jihyo tau ada ribuan luka yang masih menganga lebar disana. Dihianati oleh orang yang dicintai hanya demi harta, siapa yang tak sakit?
Dalam hati Jihyo bersumpah tak akan mengikuti jejak buruk Eomma-nya.

"Babi, kau kenapa melamun?" tiba-tiba saja suara Taehyung muncul dari arah samping.

"Siapa yang kau sebut babi, Saem?!" sentak Jihyo.

Apakah ada gadis yang suka jika dikatai babi oleh pria?

Taehyung hanya menyengir.
"Ya jelas dirimu!" "Aku akan kesana, kau mau ikut?"

"Tidak, terima kasih!"

Taehyung mengangkat bahunya acuh lalu  berjalan di tengah keramaian lautan manusia hingga punggung lebarnya menghilang, dan Jihyo menyemburkan nafas bosan lalu ingin beranjak dari tempat duduk itu sebelum tangan halus mencekal lengannya. "Jihyo," lirih orang itu.

Jihyo berbalik saat tau suara itu dan menghempaskan tangan itu kasar. "Untuk apa Eomma menemuiku? Bukankah sudah kukatakan kalau kita bertemu lagi anggap kita tak saling mengenal?!"

Wanita tadi Park Sandara—Eomma Jihyo hanya bisa tertunduk lesu. Baru mengerti rasanya dibenci oleh anak sendiri hanya karena ulah jalangnya dahulu yang sangat haus akan kekayaan.

Tak pernah terbayangkan juga dalam benaknya, Jihyo-nya yang dulu selalu berlindung di balik punggungnya kini malah membencinya.

"Ji, Eomma minta maaf padamu. Tak adakah ruang untuk Eomma lagi?"

"Terlambat, Eomma terlambat untuk itu." Jihyo berujar sambil memperhatikan laki-laki yang Eomma-nya gandeng barusan mendekat ke arahnya.

"Park Jihyo?" ucap laki-laki itu sambil tersenyum.

"Iya, itu namaku. Kau selingkuhan Eommaku, bukan?"

Sedangkan Sandara hanya bisa menahan buliran air matanya yang akan keluar. Tak kuasa melihat tingkah putrinya yang sekarang, mungkin luka yang ia torehkan pada Jihyo dan mantan suaminya dahulu sangat parah hingga mendarah daging dan sulit disembuhkan, dan ia tau diri akan hal itu.

"Aku bukan selingkuhannya, tapi suaminya. Ayah tirimu dan namaku Jung Hoseok,"

Jihyo langsung tertawa sarkatis mendengar penuturan Hoseok.

"Ayah tiri? Sejak kapan?" masih dalam mode tertawa Jihyo berujar.

Hoseok tidak sama sekali tersinggung dengan pertanyaan itu, ia cukup mengerti cara menangani gadis labil seperti Jihyo karena dirinya juga memiliki anak gadis.

My Sexy Teacher [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang