22.

5.2K 481 65
                                    

Happy Reading
Voment please!
-------------------------
Author Pov.

Sesuai dugaan Taehyung, Jihyo benar-benar pergi dari kediamannya. Jihyo mengemasi barang-barangnya dan juga milik Jungra satu Minggu yang lalu tanpa sepengetahuannya.

Seminggu ini Taehyung disibukan dengan meeting di luar kota yang menyungsung proyek kerjasama dengan bertema semi film, dan ia sampai-sampai lupa dengan masalah rumah tangganya akibat di luar kota.

Ingin menggeram marah akibat Jihyo yang seperti ini, tapi ini juga terjadi akibat sebagian salahnya sendiri. Sekarang Taehyung bingung harus mencari kemana. Namun, fellingnya mengatakan Jihyo kembali ke rumah orangtuanya, sesuai yang diucapkannya tempo hari yang lalu.

"Ji, maaf',kan aku."
Suara Taehyung tersirat akan pilu sekali. Ia terasa benar-benar menyesal karena mengesampingkan hal rumah tangganya demi bisnis.

Ia mengambil kunci mobilnya untuk menuju ke rumah keluarga Park dan meminta maaf. Hilang sudah niatnya pergi ke kantor pagi ini.

Taehyung menyetir mobilnya dengan pelan sekali sampai-sampai pengemudi yang di belakang mengklaksonnya dengan kencang. Ia sedang linglung sekarang dan di pikirannya hanya butuh Jihyo dan anaknya sekarang. Soal Jennie bisa diurus belakangan.

Sesampainya di rumah Jihyo. Ia memencet bel rumah dengan dengan hati-hati, tak dapat dipungkiri bahwa hati Taehyung sedang gusar, karena ini masalah lumayan serius dan belum lagi isi membawa-bawa nama perceraian.

Pintu terbuka lebar dan menampilkan pelayanan yang sedang tersenyum sopan, lalu memberi Taehyung akses untuk masuk ke dalam.

"Ada apa ini anak muda?" Taehyung menoleh dan mendapatkan Jung Hoseok tengah bersidekap di belakangnya.

"Appa, apa Jihyo di sini?"

"Iya ada, lalu?"

Taehyung membenarkan posisi duduknya, ia tak nyaman sebenarnya dengan tatapan Appa mertuanya ini yang seakan mengulitinya hidup-hidup.

"Ijinkan aku berbicara dengannya. Aku tahu ini salahku dan masalah ini juga sangat serius, tapi jika tidak dibicarakan masalahnya tidak akan selesai-selesai." Taehyung berdiri dari duduknya, ia mencoba sopan pada Appa mertuanya ini yang masih dalam posisi berdiri.

"Jujur, aku kecewa padamu, karena kau dengan seenak jidatmu ingin memadu Jihyo secara tak langsung," Jeda. "Coba kau bayangkan jika kau yang berada di posisi Jihyo saat ini, bisa kau rasakan sakitnya?!" bentak Hoseok, sambil menarik kerah Taehyung, tangannya sudah gatal sekali ingin meninju wajah tampan Taehyung.

Kalau boleh bilang, sejujurnya Hoseok sangat tidak suka dengan yang namanya adu kekerasan saat bicara seperti ini. Tapi jika itu menyangkut anak-anaknya apapun akan ia lakukan.

Taehyung mengangguk paham, benar-benar paham. Ia melepas tangan Hoseok dari kerahnya perlahan, Taehyung juga tidak ingin beremosi ria sekarang.

Ia membayangkan kata-kata Hoseok sebentar. Jika seandainya Jihyo memadunya dengan pria lain dan sudah dipastikan ia tak akan terima. Jihyo yang terlihat dekat dengan pria lain saja ia sudah naik darah, apalagi di madu.

"Aku ingin memperbaiki semuanya, Appa. Dan tolong beri aku waktu walau sebentar," Taehyung mencakupkan tangannya di kepalanya, setelah membayangkan yang tadi benar-benar membuatnya sadar.

"Baiklah 30 menit dari sekarang!" Taehyung mengumpati mulutnya yang mengatakan meminta waktu sebentar saja.

"Iya, Appa." sahutnya pasrah.

Taehyung naik ke lantai tiga, tepatnya ke kamar Jihyo. Dari luar kamar saja ia bisa mendengar teriakan Jungra yang rewel.

Mengetuk pintu itu sekali, lalu masuk ke dalam.

My Sexy Teacher [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang