15.

8.6K 562 43
                                    

Happy Reading.
Vote Please!
-------------------------

Author Pov.

Sudah dua bulan ini Jihyo belum mendapatkan tanggal bulanannya. Ia sadar cepat atau lambat ini pasti akan terjadi, belum lagi Taehyung yang setiap malam terus meminta jatah, dan sudah bisa di prediksikan dirinya hamil muda. Memang terkadang rasa ingin akan sesuatu selalu ada, tapi Jihyo mencoba tahan dan menutupi dari Taehyung. Tak perlu membeli tespack, karena ia langsung berkonsultasi dengan dokter ahli, dan nyatanya memang positif.

"Ji, aku ingin nanti siang kau ke kantor untuk membawa bekal makan siang." Jihyo mengangguk, sambil membuat simpul dasi di kerah Taehyung. Sampai saat ini Taehyung belum juga menikahinya. Entahlah, mungkin masih belum siap berkeluarga atau bagaimana.

Jihyo membekap bibirnya, rasa mual yang belum pernah ia rasakan kini menyambutnya di pagi hari hingga membuat Taehyung terkejut dan ikut masuk ke dalam kamar mandi.

Rasa asam pada air liurnya saja yang keluar. Jihyo benar-benar tak suka kalau jika terus mengalami yang seperti ini kedepannya.

"Ji, kau baik-baik saja?" Taehyung dengan telaten memijit tengkuk Jihyo. Selama ini Jihyo sangat jarang sakit, jadi sekalinya seperti ini Taehyung langsung panik.

"Apa aku terlihat baik-baik, Tae?" Emosi Jihyo gampang naik-turun akhir-akhir ini hanya karena hal kecil.

"Aku akan panggilkan dokter, Ji." Hendak mengambil ponsel tapi dicegat Jihyo.

"Aku benci dokter," dustanya.

"Jangan melawan, sayang!" tegas Taehyung, lalu menghubungi dokter pribadi keluarganya.

Tamat sudah kedoknya!

°°°

Dokter baru selesai menyelesaikan pemeriksaannya sambil tersenyum. Taehyung hanya bisa terus menggeliat nafas melihat wajah pucat Jihyo. "Tae, kau tidak tau istrimu mengandung dua bulan lebih?"

Pertanyaan Dokter Song membuat lamunan Taehyung buyar, ia menatap wanitanya tidak percaya. Hamil katanya?

"Benarkah itu, Ji?"

"Maafkan aku," sesal Jihyo.

Dokter tadi memberikan resep vitamin Jihyo pada Taehyung. "Jangan bertengkar, ini termasuk hadiah Tuhan atas kerja kerasmu, Tae." goda Dokter Song sambil memberi selembar kertas, lalu pamit undur diri untuk kembali ke rumah sakit karena ada pasien.

"Kenapa tidak jujur?"

Dingin, tegas, sexy itulah replika Taehyung sekarang. Jihyo hanya menunduk diam sambil mengelus perutnya yang rata.

Mau marah'pun tak bisa, karena Jihyo pasti masih sangat sensitive.

"Jangan marah, Tae." "Aku hanya tak ingin karena aku hamil kau baru mau menikahiku, jika tak hamil kau tak menikahiku." Jihyo mencebikan bibirnya sedih.

"Aku tak akan seperti itu. Kau hamil atau tidak akan kunikahi, itu pasti."

"Buktinya?"

"Ragu padaku? Baiklah dua hari lagi aku akan mempersuntingmu.."

Jihyo memeluk Taehyung erat sekali, tapi detik berikutnya ia langsung mendorong Taehyung. Jangan tanya posisi Taehyung sekarang, ia terhuyun dan pantatnya hampir mencium lantai

My Sexy Teacher [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang