21.

5.7K 503 109
                                    

Happy Reading
Voment please!
-------------------------
Author Pov.

Mengurus bayi yang sudah bisa merangkak itu susah, mengingat umur Jungra sudah mencapai 8 bulan dan saat inilah bayi-bayi akan dengan gesit mulai belajar berbicara dan merangkak serta mengenal lingkungan sekitarnya.

Begitu pula Jihyo dan Taehyung yang sekarang menjadi orangtua muda harus benar-benar memperhatikan tumbuh kembang putri mereka.

"Phaphaphu," Bayi kecil itu tengah berceloteh ria di ruang kerja Taehyung dan tentu ditemani sang Papa.

Tangan mungilnya mengambil kertas-kertas yang berserakan di karpet untuk ia mainkan tanpa Papa-nya ketahui, sedangkan sang Papa masih sibuk berkutat dengan laptop di meja serta berkas-berkas yang harus sekali ia tanda tangani untuk pemasukan audisi artis serta aktor porno yang akan mulai debut Minggu depan.

"Baby Jungra kenapa sibuk sekali di bawah, hm?" Taehyung bertanya pada anaknya, tapi matanya tetap pada tumpukan berkas.

"Phhhaapha—huuweee!!" tangis Jungra pecah saat tangan kecilnya tak sengaja Taehyung injak, Taehyung langsung berhenti dari aktivitasnya dan cepat-cepat melihat anaknya.

Tangan kecil itu memerah sempurna, dan isaka Jungra semakin menjadi-jadi. Coba kalian pikirkan jika tangan kalian terinjak oleh orang yang bandanya lebih besar dari tubuh kalian bagaimana? Seperti itulah untuk mendeskripsikan Jungra sekarang.

Jihyo yang baru pulang dari swalayan untuk membeli kebutan dapurpun terkejut mendengar suara tangis anaknya yang seperti orang kesurupan di ruang kerja sang suami.

"Tae, kenapa ini?" Jihyo mengambil Jungra untuk ke gendongannya, si kecil menyembunyikan wajahnya di leher sang Mama sambil terisak.

"Tadi aku menginjak tangannya, Ji. Sungguh aku tak sengaja...." sesal Taehyung sambil memasukan tangan Jungra ke mulutnya. Mengisap pelan agar rasa sakitnya reda dan tidak berkedut-kedut.

"Sakit sayang?" Jihyo melihat tangan anaknya dan menghela nafas kesal.

"Huweee!—hiksss huweee mhamha— hikss!!" Tangis Jungra benar-benar sirat akan sakit, buktinya saat Jihyo hanya mengusap pelan tangannya saja sudah seperti ini.

Dari segi bicara Jungra memang tidak jelas, tapi masih bisa dipahami.

Jihyo menepuk pelan punggung anaknya, tapi tetap tak ada perubahan.
"Iya-iya, Jungra mimik susu sekarang. Shutt, jangan menangis nantik cantiknya hilang, Princess."

Ia dan si kecil akhirnya memutuskan keluar dari ruang kerja Taehyung, dan sang pelaku kembali lagi pada pekerjaan tertundanya barusa. Baru saja ia akan mendudukan pantatnya di kursi kerja, tapi matanya menatap lembaran-lembaran kertas di karpet.
Mengambil kertas-kertas yang sudah lecak dan basah akibat air liur, dan detik berikutnya bagaikan slowmotion ia seketika menjatuhkan rahangnya. Kertas-kertas itu adalah biodata trainee-nya, dan parahnya kertas itu sudah tak terbentuk akibat basah.

"Oh Tuhan untung dia anakku." desah Taehyung.

Ia mengusap wajahnya lalu menelpon bawahannya untuk mendata ulang biodata trainee-nya agar bisa ia seleksi.

°°°

Pukul setengah satu malam Taehyung baru dapat kembali ke kamarnya. Ia terpaksa harus kerja dua kali gara-gara ulah sang anak. "Kenapa anak Papa nakal sekali, hm? Gara-gara baby, Papa harus lembur. Tapi tak apa, semua itu untuk kalian berdua," bisik Taehyung, ia melihat gurat lelah Jihyo yang benar-benar tercetak saat tidur seperti ini.

Sepertinya mengurus anak tidak segampang membuatnya. Awalnya saja semangat empat puluh lima, tapi saat sudah terbentuk wujud manusia baru merasakan keluh kesahnya, tapi Taehyung sama sekali tak menyesali hal seperti itu.

My Sexy Teacher [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang