23.

5.4K 406 37
                                    

Happy Reading
Voment please!
-------------------------
Author Pov.

"Aku tetap akan memilih--












-bersama dirimu apapun yang terjadi mulai detik ini, dan bantu aku berbicara pada Jennie besok." ujar Taehyung lembut. Ia mengusap kepala Jihyo sayang.

Jihyo tersenyum senang mendengarnya. Akhirnya perempuan jadi-jadian itu bisa ia singkirkan dari kawasan rumah tangganya, Yah-meski harus pelan-pelan.

"Bisa kupegang janjimu, tuan Kim?" Taehyung mengangguk setuju, ia sadar dengan perbuatannya yang sudah melenceng terlalu jauh terhadap Jihyo. Harusnya ia ingat janji sucinya kepada Tuhan saat ia menikahi Jihyo dulu untuk selalu bersama selama duka maupun suka. Tapi sekarang dengan gampangnya ia mengingkari janji itu, benar-benar bodoh.

Jungra bangun dari tidurnya, tapi tidak menangis atau menimbulkan suara lainnya sehingga Taehyung maupun Jihyo tidak tau, malah mereka berdua tengah asik berpelukan hangat menyalurkan rindu yang sudah tergambar jelas.

Jungra yang dasarnya merasa dirinya sok bisa mandiri malah keluar dari area tengah kasur dan menuju pinggiran kasur. Kaki kecilnya sudah tergantung bebas dan tangan kecilnya terasa semakin sulit mencari pegangan, karena beban tubuh gembulnya yang sudah menjutai setengah ke bawah.

Bisa dihitung dengan waktu singkat bahwa tubuh gembul itu akan terjatuh-dan apa yang terjadi setelahnya?




















"Astaga! Taehyung, anakmu akan jatuh!" teriak Jihyo, dan Taehyung yang melihatnya'pun reflek lompat dari sofa yang ia duduki dan segera menangkap tubuh anaknya yang sudah sedikit lagi mencium lantai marmer dingin di kamarnya.

Jungra tersenyum kotak persis sekali dengan senyum Taehyung, ia memamerkan gusi beserta dua gigi kecil di bagian bawah yang baru tumbuh.
Sedikitpun tak ada rasa takut yang terpancar dari wajah Jungra, ia bahkan sekarang bisa menjambak rambut sang Papa dan sesekali meremas bibirnya.

Jihyo segera mendekat pada dua orang kesayangannya, ia mengecup pipi anaknya dengan lama sampai-sampai Jungra kesal dan malah menjambak rambut Mama-nya giliran. "Baby, sakit-sakit sekaliiii-Aww, Mama nangis sekarang-aww!"

Jungra tertawa karena melihat Papa-nya yang tertawa, jambakan tangan kecil Jungra lumayan menyakitkan ternyata. "Sudah sayang kasihan Mama, nanti dimana mencari susu kalau Jungra menyiksa Mama, hm?"

"Phapahaa....!!" Jungra berteriak di depan wajah Taehyung, seakan tak terima jika Taehyung membela sang Mama.

"Minta ke Papa? Punya Papa rata sayang tidak seperti milik Mama," sahut Taehyung, dan langsung mendapatkan cubitan dari Jihyo.

"Jangan ajari Jungra yang tidak-tidak, Tae."

"Itu fakta, Sayangku." sahut Taehyung





°°°

Kedua orang tua Jihyo sudah duduk angkuh di depan Taehyung yang tengah memangku putri kecilnya berserat Jihyo yang tak henti-hentinya mengusap pelan tangannya dari samping.

"Appa, jangan tatap Taehyung seperti itu, Eomma pun juga! Taehyung sudah menjelaskan semua dan akan memperbaikinya, jadi jangan melotot seperti itu...." Jihyo berujar, sambil memperhatikan Taehyung yang hanya menunduk saja.

"Bajingan ini sudah dari dulu membuat Eomma gerah, bahkan sebelum kau menikah dia hampir saja melobangi kepalamu, Jihyo!" sarkas Eomma-nya, ia memang agak-agak gimana gitu kalau melihat Taehyung belakangan ini.

My Sexy Teacher [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang