07.

9.4K 723 27
                                        


Happy Reading.
Vote please!
------------------------

Author Pov.

Nafas Jihyo memburu cepat tak lupa peluh yang membanjiri seragam sekolahnya, kedua kakinya seakan ingin copot dari tempatnya. Ini semua terjadi karena ulah saem tampan yang sekarang sedang duduk apik sambil menenggak minuman dinginnya.

Kalau boleh, sejujurnya Jihyo malu menjadi tontonan para hobbae-nya di lapangan.

"Huhh! Sa--emm, boleh aku ist--irahat sebentar saja?" ujar Jihyo, nafasnya sekarang seperti sudah berada di ujung. Ia benar-benar tak konsen karena pandangannya mulai mengabur di bawah terik matahari siang.

Terengah-engah sambil memunguti bola golf yang di lempar oleh para hobbae-nya, dan saking banyaknya hingga jumlah bolanya sulit dihitung menggunakan jari.

Kim Taehyung menyeringai senang dalam hatinya. "Jika aku tak mengijinkamu istirahat bagaimana?"

"Dan untuk kalian semua tetap lanjutkan bermain golf-nya, karena sunbae kalian yang cantik ini akan dengan senang hati membantu kalian memunguti bola-bola itu!"

Jihyo membolakan mata bulatnya, Oh ayolah! Dia juga manusia yang perlu istirahat dan juga minum sama seperti orang yang ia anggap gila di depannya ini.

Lihatlah bagaimana Taehyung meminum air botol dingin di genggamannya, Uhh. Jihyo juga ingin!

"Saemm, tapi ini namanya hukuman bukan membayar hiks hutanggg!"

Hilang sudah gelar bad girl Jihyo, karena tangisannya pecah merasa tak tahan, biarlah ia menjadi cengeng untuk hari ini saja. Sekali lagi ditekankan, Jihyo benar-benar tak kuat untuk berdiri dan memungut bola-bola golf yang berkeliaran dimana-mana.

Menit demi menit Jihyo menangis di bawah sorot matahari dan Taehyung sama sekali tak perduli akan hal itu, ia lebih memilih menyibukan diri dengan ponsel pintarnya.

Drttt, Drtttt !!!

Taehyung mengerenyit saat melihat nomor Appa-nya yang menghubunginya, lalu menggeser warna hijau di layar ponselnya dan panggilan pun terhubung.

"Kim Taehyung!"

Taehyung menghela nafas. "Appa kira aku tuli? Tidak usah berteriak aku juga sudah dengar."

"Kau lupa tugasmu? mau Appa coret kau dari daftar waris, hm?"

Taehyung menggigit bibir bawahnya gemas. Kalau sudah urusan waris Taehyung langsung ciut. Iya, ia ingat sekarang soal tugas yang diucapkan oleh Appanya barusan.

"Oke, nanti aku pulang. Sekarang aku harus mengajar muridku dulu,"

"Appa minta sekarang bukan nanti. Cepat pulang, pesawatnya akan take off dua jam lagi!"

"Hampir Appa lupa. Dengar, karena itu termasuk urusan bisnis kau nanti juga bisa membawa kekasihmu untuk mendampingimu di Jepang,"

Taehyung merotasikan bola matanya malas lalu menyeledet ke arah kumpulan siswa yang tampak panik, ia menukikan alisnya tajam untuk memastikan ada sesuatu yang terjadi pada gerombolan itu, Hingga-----Oh Astaga! Ia tak salah lihatkan?

"Appa, aku tutup dulu sampai nanti."

Taehyung memutuskan panggilan itu secara sepihak, matanya menatap tak percaya pada tubuh Jihyo yang tumbang di tengah lapangan dengan para hobbae-nya yang teriak panik.

"Sialan! Kenapa diam saja hah? Apa yang laki-laki disini dominan para uke hingga mengangkat ini saja tidak bisa?!!" kesal Taehyung sambil menatap siswa laki-lakinya yang tertunduk takut.

My Sexy Teacher [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang