Pameran

2.3K 52 4
                                    

~*~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~*~

Tiga hari lagi, Roman dan Sam akan berangkat ke Belanda. Kebetulan Paman Samuel memiliki sebuah apartemen yang bisa di gunakan Sam dan Roman selama di Belanda.

Untuk masalah kuliah, Samuel sudah mengurus kepindahannya ke Belanda sekaligus bisa belajar menyelami bisnis Ayahnya yang juga ada di sana. Jadi tidak heran jika Sam bisa sesekali mengatakan hal yang cukup mustahil untuk orang disekelilingnya, namun itu akan terjadi dengan mudahnya. Dia kan tajir..

"Lo yakin bakal ikut gue ke Belanda?" tanya Roman untuk kesekian kalinya pada Sam.

"Ck! Man, gue bosen tau nggak denger pertanyaan itu terus? Nggak ada pertanyaan lain apah?" tanya Sam heran, "Kaya lo nggak tau temen tajir lo ini bisa dengan mudah pindah-pindah universitas dengan cara yang mudah," ucap Samuel sambil mengangkat alisnya beberapa kali.

"Iya juga sih, jangan lupa sedekah lo!" pesan Roman.

Lalu gelak tawa terjadi begitu saja hingga obrolan lain mengisi jam-jam luang Roman dan Sam di halaman kampusnya. Tak lama sebuah pesan masuk di handphone Roman.

Pamerannya udah di buka, ayo kesini!

"Aduhh!" ucap Roman spontan saat ia melupakan Wulan. Ia harus menepati janjinya untuk menemani Wulan ke pameran yang di selenggarakan anak fakutas seni di kampus.

"Kenapa lo? Kaki lo di gigit semut rang-rang?" tanya Sam bingung.

"Gue lupa!"

"Lupa cuci kaki sampe di gigit semut rang-rang?" ucap Samuel tambah ngelantur.

"Gue duluan ya, Sam!!" ucap Roman sambil beranjak dari bangku lalu menepuk pundak Samuel pelan, dua tepukan.

"Loh, Man! Roman?" panggil Sam tak di gubris Roman sedikitpun.

"Yehh, dasar ROMPIS!!" gerutu Sam sambil beranjak dari bangku taman kampus.
-

WULANdari, gadis cantik nan imut ini duduk sendirian di sebuah kursi Taman Kota. Sesekali ia melihat keadaan, seperti mencari seseorang yang ia tunggu kedatangannya di sini.

"Lama banget sih? Macet apa yah?" gerutu Wulan sambil sesekali melihat jam tangan yang ia kenakan di pergelangan tangan kirinya.

"Hey, Lan?" panggil seseorang dari arah belakang, nafasnya terengah. Sepertinya ia berlari dari parkiran sampai kemari.

Meskipun sekampus, kampus mereka ini di bagi menjadi 2 wilayah. Kampus A dan B, kampus A untuk fakultas management dan sastra sementara kampus B untuk fakultas seni dan pertunjukan.
Yang jaraknya sekitar 200 meter dari kampus Roman.

"Lo ke mana aja sih?" ucap Wulan sambil berdiri dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Iya, sorry," jawab Roman menyesal. "Jadi pergi nggak nih?" sambung Roman.

WuLandaRiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang