0.16

4.5K 729 147
                                    

Jinyoung baru saja selesai memasukan beberapa pasang baju milik Daehwi kedalam ransel untuk dibawa kerumah sakit atas perintah Seungwoo. Itu pun karena Daehwi merengek tidak mau mengenakan piyama rumah sakit yang membuatnya terlihat seperti orang penyakitan.

Pria itu kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri sebentar sebelum kembali lagi ke rumah sakit. Saat melewati meja belajarnya, ia terfokus pada sebuah buku miliknya yang berisi lagu-lagu ciptaannya yang belakangan ini ia kerjakan untuk tugas kampus. Jinyoung membuka halaman dimana ada beberapa coretan dari Daehwi yang mengoreksi lebih tepatnya memberi masukan untuk not balok disana. Yang Jinyoung sendiri tak tau kapan pemuda yang berstatus sebagai anak majikannya itu melakukannya.

"Hyung." Panggilan dari luar kamar membuat Jinyoung meletakkan buku itu dan menghampiri si anak majikan yang tadi ikut pulang bersamanya.

"Kenapa Chenle ?" Tanya Jinyoung dengan seulas senyuman.

Chenle menunduk, menyembunyikan rona merah dipipinya yang selalu saja muncul setiap kali Jinyoung tersenyum padanya.

"Um.." Pemuda manis itu memilin ujung kemeja yang ia kenakan. "Mau kembali lagi ke rumah sakit ?" Tanyanya pelan.

"Iya, aku harus nganterin baju punya Daehwi." Jawab Jinyoung.

"Boleh aku ikut lagi ?" Tanya Chenle benar-benar dengan suara pelan.

Sebelah alis Jinyoung terangkat. Setaunya Chenle bukanlah orang yang cukup tahan dengan bau khas rumah sakit. Chenle akan selalu merengek minta pulang jika Seungwoo atau Daniel mengajaknya untuk melakukan check up rutin kesehatan mereka tiap dua bulan sekali.

"H-hyung mau menjaga Daehwi kan ? Aku.. aku mau ikut." Cicitnya.

Sungguh, Chenle tak bisa membayangkan bagaimana sosok yang selama ini ia puja akan memberikan perhatian lebih kepada kembarannya yang sudah mencuri perhatian sang ibu darinya.

Chenle tidak rela !

Jinyoung tersenyum tipis lalu mengusap puncak kepala Chenle pelan, dimana berhasil membuat anak dari tuan Kang itu membeku.

"Oke, aku mau mandi dulu. Kamu juga siap-siap dulu ya. Nanti kita berangkat lagi kerumah sakit."

Kepala bersurai blonde itu mengangguk lucu.

"Hyung.." Chenle memanggil lagi sebelum Jinyoung masuk kedalam kamarnya.

"Ya ?"

Bukannya mendapatkan jawaban, yang Jinyoung lihat hanyalah gelengan kecil dari sang tuan muda.

"Jangan terlalu deket sama Daehwi, aku gak mau hyung jatuh cinta sama Daehwi." Batin Chenle.

Namun sayangnya, tanpa Chenle tau Jinyoung memang sudah jatuh cinta pada kembarannya itu bahkan dari sebelum keduanya bertemu.

👬 👬 👬 👬

Guanlin tak bisa menahan tawanya melihat Mark yang tampak frustasi karena harus meladeni permintaan Daehwi yang aneh-aneh sejak Seungwoo menitipkan si sulung kesayangannya pada Mark selama Jinyoung pulang.

Ibu dua anak tersebut terpaksa harus meninggalkan anaknya yang sedang sakit karena juga merasa khawatir pada Daniel yang belum juga pulang dan tak bisa dihubungi.

"Mark please.. gue pengen sate. Tadi Stevan ngirimin foto kalo dia lagi liburan di Indonesia dan lagi pesta sate kambing. Ayolah Mark ya.. ya.." Rengek Daehwi.

Setelah meminta Mark meniup 1000 balon dengan mulut, membuat 2000 burung kertas, dan meminta dibelikan nasi goreng sambalado dengan topping matcha diatasnya, sekarang ia harus pergi ke Indonesia cuma untuk membeli sate ?! What the..

Si Kembar | DAEHWI X CHENLE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang