0.25

4.4K 613 57
                                    

"Daehwi, kamu udah terlambat kenapa pergi ke sungai Han ?" Tanya Jinyoung pada Daehwi yang ada di belakangnya, sementara ia masih mencoba fokus pada jalanan.

Daehwi yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya langsung mendongkak. Mendekatkan kepalanya ke sisi wajah Jinyoung.

"Nanti juga lo tau." Daehwi tersenyum dan Jinyoung bisa melihat pantulan wajah manis itu dari kaca spion.

Mereka pun tiba di taman sungai Han yang cukup sepi karena hari masih pagi dan hari ini adalah weekday. Jadi tak banyak yang mengujungi taman itu selain tukang bersih-besih.

Daehwi langsung turun dari motor Jinyoung, matanya menelusuri setiap sudut taman yang terjangkau. Lalu ia tersenyum begitu lebar dengan mata berkaca begitu melihat seseorang yang selama ini ia rindukan.

"Sam !" Pekiknya.

Daehwi segera berlari menghampiri Samuel yang juga berjalan cepat kearahnya. Langsung memeluk pria yang berstatus sebagai kekasihnya itu erat-erat. Sementara Jinyoung hanya terdiam di motornya. Terlalu terkejut.

"I miss you." Lirih Daehwi.

Samuel merenggangkan pelukannya namun kedua tangannya tetap merengkuh pinggang kecil itu. Mencium kedua kelopak mata yang berkaca-kaca.

Tangan Daehwi melingkar di leher Samuel dan tanpa pikir panjang langsung melumat bibir kekasihnya itu. Ia merindukannya. Amat dan sangat merindu sehingga keduanya saling berbagi ciuman dengan menggebu-gebu.

Jinyoung mengalihkan pandangannya. Terlalu sakit melihat seorang yang ia cintai memandang orang lain dengan sorot mata penuh cinta dan juga saling berbagi ciuman. Benar-benar Jinyoung merasa Daehwi tak akan bisa ia raih sampai kapanpun.

Mereka pun melepaskan tautan bibir keduanya menyisakan benang saliva yang menjuntai. Samuel mengecup lagi bibir bengkak kekasihnya lalu kembali memeluknya.

"Maaf bikin kamu khawatir." Bisik Samuel. Tangannya mengusap lembut punggung Daehwi yang gemetar.

"Aku takut terjadi sesuatu sama kamu. Kenapa kamu nekat, Sam ? Kamu bahayain diri kamu sendiri tau gak !" Isak Daehwi sembari memukul-mukul dada Samuel pelan.

"Kalo aku gak nekat, aku gak bakalan ketemu kamu. Sayang, maaf kita gak punya banyak waktu lagi." Samuel mengecup puncak kepala Daehwi sayang.

Kepala Daehwi mendongkak. Menatap Samuel bingung atas ucapannya. Sungguh ia tidak bisa mencerna maksud perkataan Samuel.

"Aku pengen pertahanin kamu, bener-bener pengen sayang. Aku gak tau ini berhasil atau nggak, aku akan coba semampu aku." Ucap Samuel namun Daehwi tetap tidak mengerti.

"Sam, aku gak ngerti."

"Hmm.. gak usah di pikirin. Aku pengen habisin waktu sama kamu selama aku disini." Pria berkebangsaan Spanyol itu mengusap lembut rambut Daehwi.

Daehwi tersenyum dengan mata berbinar. Ia pun merindukan Samuel dan ingin menghabiskan waktu bersama kekasihnya itu. Jauh dalam lubuk hatinya ia merasa seperti akan ada sesuatu yang terjadi pada hubungan mereka. Tapi Daehwi tak mau memikirkannya sekarang. Ia hanya butuh Samuel bersamanya.

"Oh, bentar Sam." Daehwi melepaskan pelukannya dan berlari kecil kearah Jinyoung yang masih menunggunya.

"Jinyoung, hari ini gue bolos. Kalo lo mau anter Lele pulang siang nanti gak apa-apa biar gue pulang sendiri. Hmm oh, dan gue minta lo jangan kasih tau daddy tentang ini okay ?" Pinta Daehwi.

Rasanya ingin Jinyoung mengadu saja pada Daniel agar hubungan Daehwi dan Samuel segera selesai. Namun ia tak sejahat itu, Jinyoung juga tak tega jika Daehwi harus dimarahi apalagi sampai menangis. Jinyoung tidak mau Daehwi terluka secara bathin.

Si Kembar | DAEHWI X CHENLE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang