0.18

4.6K 714 202
                                    

Daehwi dan Guanlin sudah dibolehkan pulang setelah 3 hari dirawat di rumah sakit. Chenle juga tak pernah lagi ke rumah sakit semenjak melihat Haechan dan Jisung berpelukan tempo hari di depan ICU.

Bukannya Chenle cemburu, hanya saja dia tak suka melihat pemandangan itu.

Rumah terasa ramai lagi sekarang karena semuanya tengah berkumpul. Seungwoo sangat berhati-hati menjaga Daehwi karena anak sulung nya itu masih dalam proses penyembuhan.

"Mom, apa mommy yakin pindahin Daehwi ke kelas vocal ?" Tanya Daehwi. Kini ia dan Seungwoo sedang berada di kamar Daehwi dan sedang mengobati luka di wajah Daehwi yang mulai mengering.

"Terus kamu mau tetep nge dance dengan satu ginjal kayak gitu ?" Decak Seungwoo. Telinganya bosan mendengar rengekan Daehwi untuk tak memindahkannya ke kelas vocal.

"Tapi mom.. gimana kalo kelas broadcasting aja ?" Tawar Daehwi.

Seungwoo menggeleng.

"Kelas theater ?"

Seungwoo menggeleng lagi.

"Kelas seni lukis ?"

"Kamu bikin bulet aja jadi segitiga gimana ngelukis."

Bibir Daehwi mengerucut. "Ahh mommy, pokoknya Daehwi gak mau ke kelas vocal mom ! Daehwi gak suka nyanyi !"

"Bukannya kamu sering jadi vocalis di acara sekolah waktu di LA ya ?"

"Beda mom, itu kan cuma iseng. Daehwi gak mau lebih mendalami, gak berminat." Rengek Daehwi lagi.

Seungwoo menghela nafasnya berat. Daehwi jelas berbeda dengan Chenle. Jika Chenle tak akan banyak protes jika Seungwoo sudah menyerukan perintahnya, tapi Daehwi sangat sulit diatur. Anak sulungnya itu sangat suka berbuat sesuka hatinya tapi masih dalam batas wajar.

"Tapi mommy gak bisa biarin kamu gitu aja buat tetep dikelas dance." Ucap Seungwoo pelan.

Daehwi menyentuh tangan Seungwoo lembut. Menggenggamnya erat seolah meyakinkan ibu nya agar tak terlalu khawatir.

"Berantem aja Daehwi masih bisa mom apalagi cuma nari. Mommy tenang aja, nanti Daehwi gak akan maksain pokoknya. Kalo sakit Daehwi langsung berhenti." Tutur Daehwi mantap.

Meskipun ragu dan khawatir, mau tak mau Seungwoo harus bisa mempercayai Daehwi. Mau bagaimana pun juga Daehwi kehilangan satu ginjalnya karena untuk menyelamatkan adiknya sendiri, jadi Seungwoo tak mau melarang hal-hal yang Daehwi sukai. Selama itu tak membahayakan anaknya.

Lagi pula dokter bilang fisik Daehwi benar-benar kuat. Mungkin Daehwi adalah satu dari sekian banyak manusia yang di beri kelebihan energi oleh Tuhan.

"Okay terserah kamu aja. Sekarang kita makan yuk, tadi mommy udah masak makanan kesukaan kamu sama Chenle." Ajak Seungwoo.

"Masak makanan kesukaan Chenle ? Paling-paling mommy cuma bikin salad buah buat Lele." Daehwi terkikik geli.

Seungwoo menjawil gemas hidung anak sulungnya itu. "Kamu tuh, iseng aja sama adik sendiri."

Setelah membereskan obat Daehwi, mereka pun keluar dari kamar untuk makan siang bersama.

Di ruang makan hanya ada Jinyoung yang sedang menata masakan Seungwoo di meja makan.

"Lee ahjumma kemana ?" Tanya Daehwi. Entah pada Seungwoo atau Jinyoung tapi keduanya menoleh bersamaan.

"Oiya mommy lupa. Lee ahjumma cuti sebulan karena anak nya di Busan lagi sakit dan ada keperluan lain. Jadi yang bantu kita sementara ini cuma Jinyoung aja." Jelas Seungwoo.

Si Kembar | DAEHWI X CHENLE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang