"Lo gak apa-apa ?"
Chenle menyodorkan segelas minuman hangat pada Mark yang sedang menunggui Guanlin di depan UGD. Beruntung Daehwi tak mendapatkan luka parah sehingga ia bisa segera di pindahkan ke ruang rawat, berbeda dengan Guanlin yang harus mendapatkan beberapa jahitan.
Tapi Mark tetap khawatir, Daehwi tak berbicara sama sekali dan hanya terus menggumamkan kata maaf dan menyalahkan dirinya sendiri.
Mark menerima minuman pemberian Chenle sembari mengulas senyuman tipis dan mengucapkan terimakasih. Chenle pun mengambil tempat disamping Mark tanpa izin terlebih dulu.
"Gue baru tau David punya adik. Selama ini yang gue tau dia anak tunggal." Ujar Mark.
"Eum.. emang gak ada yang tau tentang hubungan kita. Apalagi selama bertahun-tahun kita pisah dan baru-baru ini tinggal serumah lagi." Tutur Chenle.
"Hubungan kalian gak baik ?" Tanya Mark, ia tau terkesan ikut campur dalam hubungan keluarga Daehwi dengan Chenle tapi ia juga penasaran, karena tak mungkin mereka menyembunyikan status persaudaraan mereka jika hubungan mereka baik-baik saja.
"Gitu lah." Jawab Chenle singkat.
"David itu gak sekuat dan gak setegar keliatannya, dia punya trauma waktu kita masih tinggal di Amerika. Lo gak tau kan ?"
Chenle tak menjawab, hanya menatap Mark yang menunduk sembari menunggu pria itu melanjutkan ucapannya.
Flashback
"David tunggu."
Daehwi tak memperdulikan panggilan Justin yang terus berusaha mengejarnya. Dengan wajah marah Daehwi berusaha menghindari Justin dengan langkah besar bahkan nyaris berlari.
"David." Panggil Justin lagi terdengar frustasi. Tapi Daehwi tidak peduli.
Dirinya sudah terlalu kecewa pada Justin atas apa yang baru saja ia lihat.
"Baby."
Hah, satu lagi suara seseorang yang sedang tak ingin Daehwi temui saat ini. Kedua orang yang sedang mengejarnya itu baru saja membuat hatinya hancur berkeping-keping.
"Baby denger aku." Samuel berhasil menangkap Daehwi meski dengan susah payah.
Daehwi hanya menatapnya tajam, matanya berkaca-kaca namun Samuel tau kekasihnya itu sedang menahan air matanya. Ia jadi semakin merasa bersalah.
"Ini gak seperti yang lo liat Dav. Gue sama Samuel gak ada hubungan apa-apa." Jelas Justin tanpa basa-basi lagi. Ia tak mau kesalahpahaman Daehwi terus berlanjut.
"Tapi tadi kalian pelukkan !" Marah Daehwi.
Ya, siapa yang tak sakit hati melihat kekasih dan sahabatmu berpelukan tanpa sepengetahuanmu.
"Baby, kamu salah paham aku sama Justin tadi.."
Buagh
"JUSTIN !"
Tiba-tiba saja Justin terjatuh setelah melindungi Daehwi dan Samuel dari balok kayu yang melayang entah dari mana. Lalu segerombolan orang tiba-tiba mengepung mereka.
Daehwi ingat wajah orang-orang yang berada di barisan depan, mereka yang pernah Daehwi kalahkan di turnamen Karate.
"Sam, cepat bawa David pergi. Dia gak boleh cedera." Titah Justin. Ia tau Daehwi harus mempersiapkan diri untuk pertandingan finalnya seminggu lagi.
"Enggak Justin, kita hadapin mereka bareng-bareng. Sam, mending kamu aja yang pergi cari bantuan." Tolak Daehwi.
Meskipun ia sedang marah pada sahabatnya itu tapi tetap saja Daehwi tak mungkin membiarkan Justin melawan orang-orang itu sendirian.
![](https://img.wattpad.com/cover/142515556-288-k891410.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kembar | DAEHWI X CHENLE [END]
Fanfic[END] Daehwi & Chenle itu kembar tak identik. Yang satu berwajah Korea yang satunya Chinese. Begitupula ada cerita dibalik nama mereka yang jauh berbeda tidak seperti anak kembar pada umumnya. Tak hanya berbeda wajah & nama, Daehwi & Chenle juga mem...