0.33

4.4K 575 145
                                    

Seperti aktivitas barunya belakangan ini, setiap pulang sekolah Guanlin akan berpamitan kepada kedua sahabatnya duluan, jika mereka berencana bermain maka Guanlin selalu mengatakan akan menyusul nanti. Tentu saja Mark dan Daehwi tidak perlu bingung dengan sikap aneh Guanlin belakangan ini, tentu saja karena anak itu sedang jatuh cinta.

Awalnya Daehwi dan Mark tidak mengerti bagaimana bisa seorang playboy cap kaki gajah seperti Guanlin bisa seserius ini menyukai orang lain. Biasanya Guanlin hanya main-main seperti "Wah bohay banget" atau "Gila body nya montok." Tapi sekarang si "bokong seksi" sudah benar-benar memikat hatinya.

Sekarang Guanlin sudah ada di depan sekolah Jihoon, tentu saja dari jarak yang cukup jauh dari gerbang. Ia tau pasti Jihoon akan pulang bersama pria gingsul berkulit tan itu lagi.

Mata Guanlin memicing mencari keberadaan pujaan hatinya saat murid-murid mulai keluar melewati gerbang. Kemudian ia menangkap sesosok yang sedang dicarinya, namun anehnya bukan keluar bersama Woojin tapi bersama laki-laki lain yang tidak pernah Guanlin kenal sebelumnya.

Terlebih dari itu, Jihoon sepertinya tidak terlihat nyaman bersama laki-laki itu. Terlihat seperti pria itu sedang mengganggu Jihoon.

"Oh shit, my property !" Geram Guanlin saat seenak bisulnya lelaki itu menepuk bokong Jihoon yang membuat wajah Jihoon memerah padam menahan marah.

"Sial ! Mana si gingsul !" Guanlin mengepalkan tangannya diatas helm yang ia taruh di depannya.

Ia sama sekali tidak melihat keberadaan Woojin disana. Jika seperti itu bisa-bisa Jihoon semakin dilecehkan oleh laki-laki mata keranjang itu.

Guanlin tidak bisa tinggal diam. Ia segera mengenakan helm nya dan menyalakan mesin motornya. Ia memacu kuda besinya itu dengan pelan untuk menghampiri Jihoon.

"Ayolah Hoon, mumpung gak ada si item." Laki-laki itu terus saja berusaha menyentuh Jihoon namun si pemuda gempil terus menepis tangannya.

"Gak usah sok jual mahal deh ! Gue tau kok, lo sering ngelakuin kan sama si Woojin. Nih makanya pantat lo semok begini." Niat laki-laki itu akan menampar bokong Jihoon lagi namun gerakan tangannya terhenti karena ada yang mencekalnya.

Laki-laki itu menggeram, menghentikan langkahnya dan melihat siapa yang mengganggu kesenangannya.

"Hei dude, perhatiin gerakan tangan lo." Guanlin meremat pergelangan tangan laki-laki itu membuat si pemilik meringis dan mencoba melepaskan cengkraman Guanlin.

Jihoon sendiri terkejut akan keberadaan Guanlin di depan sekolahnya. Seingatnya jarak sekolah Guanlin dan sekolahnya cukup jauh, kenapa anak itu bisa ada disini ?

"Lepas." Geram laki-laki itu.

"Okay.." Guanlin melepaskan cengkraman tangannya. Namun tanpa disangka-sangka pria itu melayangkan sebuah bogeman mentah diwajah Guanlin.

Sudut bibir Guanlin robek dan mengeluarkan sedikit darah. Pria Taipei itu meringis merasakan bagian wajahnya yang berdenyut.

"Jangan ikut campur urusan gue !" Laki-laki itu menunjuk tepat di depan wajah Guanlin yang terduduk akibat pukulan tadi.

"Jelas aja gue ikut campur, pantat yang mau lo pegang itu pantat pacar gue sialan !" Guanlin menggeram lalu menyerang laki-laki itu dengan menubrukan badan mereka hingga laki-laki itu tersungkur.

Guanlin tidak bisa berkelahi, ingat ?

Mendengar ucapan Guanlin membuat wajah Jihoon semakin memerah. Si--kampret itu kenapa malah membahas pantat sih ! Memalukan sekali.

"Pacar ? Yak, Hoon-ah, bukannya pacar lo Park Woojin ?" Mata lelaki itu terbelakak.

"Gue pacar simpenannya, mau apa lo !" Desis Guanlin. "Pergi lo dari sini sebelum gue jadiin perkedel !" Ancamnya. Padahal meninju saja Guanlin tidak sanggup.

Si Kembar | DAEHWI X CHENLE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang