sebelumnya saya meminta maaf karena tidak sempat upadate dikarenakan kesibukan kuliah jadinya ada beberapa minggu tidak update cerita, namun mulai sekarang karena sudah siap dengan tugas kuliah makanya bisa di update setiap minggunya,
happy reading
Anak laki-laki itu bernama kang seulgi, namun berubah menjadi kwon seulgi setelah menjadi anak angkat kwon yoona. Anak itu sedang menemani Irene yang bermain boneka. Sudah tiga bulan lebih dia tinggal bersama yoona dan tiffany. Irene terlihat sangat senang melihat laki-laki yang lebih dewasa dari dirinya. Tiffany yang kini memiliki waktu senggang hanya melihat anak mereka sedang bermain.
"sayang, anak mommy" ucap tiffany yang langsung di sahut oleh Irene yang berlari menghampirinya. Tiffany yang melihat seulgi yang tetap duduk sambil tertunduk memanggilnya sekali lagi, "seulgi-ya, anak mommy" panggil tiffany lagi yang membuat seulgi mengangkat wajahnya dan berjalan menghampiri tiffany.
"kenapa seulgi tertunduk saat mommy memanggil kalian? Sekarang bahkan nanti, kau anak mommy. Jadi, jika mommy memanggil, seulgi bisa berlari datang ke mommy seperti yang Irene lakukan, seulgi mau melakukannya?" Tanya tiffany memegang tangan kecil anak laki-laki itu.
Seulgi hanya mengangguk. Namun mata itu sudah berkaca-kaca. Tiffany yang melihatnya langsung memeluk mereka berdua. " mommy ingin mengajak kalian membeli baju baru, kalian mau?" Tanya tiffany yang langsung di balas dengan anggukan oleh keduanya.
"kalau begitu kita bersiap-siap sekarang, kajja" ucap tiffany riang.
****
" dia anak yang baik"
Yoona menatap seohyun tidak mengerti "siapa"
Saat itu mereka baru selesai makan malam untuk pertemuan dengan pengusaha asal cina, dan kini yoona sedang mengantar seohyun pulang ke apartemennya. Padahal keadaan masih siang, dan waktu kerja masih lama dari jadwal seharusnya.
"seulgi, aku pernah melihatnya di rumah yuri oppa. Dan anak itu anak yang baik." Ucap seohyun lagi.
"maka dari itu aku pinjam sebentar apartemenmu, aku sedang ingin mendekatkan seulgi dengan ibu barunya. Tiffany dan seulgi jarang mendapatkan waktu bersama. Anak itu selalu mengekor dengan ku, jadi aku ingin mereka bersama selama aku bekerja." Ucap yoona yang membuat seohyun mengangguk. Kau masih seperti yoona yang ku kenal.
****
"jadi kau juga membantu ayahmu mengurus perusahaan walaupun secara tidak langsung?" Tanya yoona pada seohyun yang duduk dihadapannya sambil menuangkan kopi untuk diminum olehnya.
Seohyun mengangguk, lalu berusaha membersihkan tenggorokannya, " karena appa memilik perusahaan di luar kota, jadi aku membantunya sedikit" ucap seohyun.
" kalau begitu kenapa kau tidak bekerja disana? Bukankah seharusnya begitu?" Tanya yoona yang memandang seohyun aneh.
Seohyun berpikir cepat, tidak mungkin dia menceritakan kebenarannya. Walaupun dia sangat ingin, namun kesehatan yoona adalah segalanya bagi seohyun, dan dia tidak menginginkan yoona kenapa-kenapa karena keegoisannya.
" aku hanya tidak ingin memakai nama ayahku untuk bekerja di perusahaan" alasan yang bagus seohyun.
"ah...benar juga." Ucap yoona yang mengangguk-anggukkan kepalanya. " kau lapar, aku ingin membuat makanan" ucap yoona tiba-tiba. " kau ingin makan apa, seohyun-ssi" Tanya yoona yang kini berjalan santai menuju dapur.
"eh? Ini" seohyun menunjuk ramyun setelah kesadaran kembali yang terkejut Karena yoona berkeinginan memasak didapurnya.
"kau memiliki bahan yang lain, namun memilih ramyun?"
"aku sedang ingin. Jika tuan ingin memasak yang lain aku akan menyediakannya" ucap seohyun. Ia hampir membuka kemasan mi, tapi yoona menahannya
" duduklah, biar aku yang memasaknya untukmu"
Seohyun mundur dengan tatapan yang meragukan ucapan yoona. Tapi, ia tak berkomentar dan memilih duduk dengan senang yang hampir meledak.
" kau mengenal hyung-ku dengan baik." Ucap yoona di sela memotong daun bawang.
" yuri oppa? Aku mengenalnya dengan sangat baik"
Yoona mengangguk, "baguslah. Hanya saja beberapa hari yang lalu ia bertanya tentang pendapatku tentangmu"
Seohyun hanya terdiam saat mendengar ucapan yoona. Tidak ada beban disana, kosong, bahkan setelah yuri bertanya seperti itu.
"apa dia lupa aku sudah mempunyai istri dan memiliki dua anak? Ia harus memiliki pasangan jika sudah mulai pikun seperti itu. Padahal aku sudah membawa istri dan anakku untuk mengunjunginya" yoona menoleh dan mendapati seohyun yang hanya tersenyum karena mungkin perkataanya yoona ada lucunya.
"kau suka pedas? Aku akan menambahkan cabainya"
"iya, tambahkan saja." seohyun mengiyakan. " sepertinya yuri oppa sudah memilikinya"
Yoona tertawa, "jangan bercanda"
"yuri oppa memang populer, sempurna" seohyun menangkupkan kedua tangannya " begitu banyak perempuan yang mendekatinya. Namun dia selalu menghindar. Menolak."
Yoona membawa pancinya yang masih panas ke meja makan. Seohyun yang melihat yoona memakai ccelemek hanya tersenyum. Terllihat begitu manis.
"karena dia terlalu sempurna"
"justru itu, yuri oppa terlalu sempurna. Sebagai perempuan aku tidak begitu menyukai laki-laki yang terlalu sempurna. Membosankan."
Yoona tersenyum. Tak percaya seohyun yang terlihat akrab tak meyukai hyung-nya yang seperti itu. Diletakkan celemeknya diatas kursi. Dan mulai meletakkan bebrapa sendok mie dan kuah di mangkuk untuk seohyun.
"ayo makan"
"aku tak menyangka tuan bisa memasak." Ucapnya saat mie sudah tertelan melewati tenggorokannya. "tampang anda sama sekali menyatakan tidak pandai dalam hal ini" ucap seohyun yang memainkan sumpit. "ini sangat enak"
"makanlah dengan tenang seohyun-ssi. Aku bisa membuatkan mu lagi jika kau ingin" yoona meletakkan sumpit disamping mangkuknya. Dia telah siap.
"baiklah. Maaf"
****
" seulgi menginginkannya?" Tanya tiffany yang melihat seulgi sedang menatap berbagai macam buku dan peralatan menulis.
"aku tidak membutuhkannya mom. Mungkin Irene menginginkannya." Tunjuk seulgi kearah Irene yang menunjuk-nunjuk boneka di dalam gendongan baby sister-nya.
"mommy akan membelikannya untuk Irene. Seulgi tidak menginginkan apapun?" Tanya tiffany yang melihat seulgi hanya melihat-lihat sejak satu jam yang lalu mereka berada di dalam mall. Tidak ada daftar barang miliknya, berbeda denggan Irene yang sudah memiiki beberapa kantong belanjaan.
"tidak mom. Aku sedang tidak...Irene!!" teriak seulgi yang melihat Irene berlari dan terjatuh karena menabrak seseorang. "kau tidak apa-apa?" Tanya seulgi yang membantu Irene berdiri.
"kau tidak apa-apa?" Tanya seseorang itu. " aku meminta maaf" ucapnya lagi yang kini seperti sedang membersihkan baju Irene yang sebenarnya tidak kotor karena terjatuh.
"terima kasih karena membantunya, tuan..." ucap tiffany ragu.
"taeyeon. Kim taeyeon. Kau bisa memanggilku taeyeon atau apapun itu."
"ah..sekali lagi terima kasih karena sudah membantu anakku taeyeon-ssi" ucap tiffany yang kini tersenyum melihat taeyeon yang juga tersenyum ke dirinya.
Sudah saatnya fany-ah.
KAMU SEDANG MEMBACA
about you [✔]
Fanfictionsemua penuh kepalsuan. cinta? lupakan itu. berapa yang kau mau? berapa yang harus kusiapkan untuk semuanya. karena ada saatnya kita akan saling melepaskan, karena ada saatnya janji tak ditepati, dan juga, ada saatnya perasaan itu membuatnya merasak...