Ketika memasuki kamar rawat tiffany, yoona melihat istrinya sedang duduk bersandar dibantal-bantal diatas ranjang sambil mengobrol dengan kedua orang tuanya. Begitu melihat yoona, tiffany tersenyum cerah kepadanya. Wanita itu tersenyum cerah walaupun masih sedikit pucat seolah- olah kemarin ia sama sekali tidak mengalami hal yang mengerikan untuk kehidupan dua nyawa.
" sayang, karena yoona sudah datang, daddy dan mommy akan pulang sebentar untuk mandi dan berganti pakaian. Kami akan datang lagi nanti siang" kata daddy.
"baiklah dad" sahut tiffany.
Sementara daddy hwang mencium kening putrinya, mommy hwang menoleh kearah yoona dan berkata, "apa bayinya sudah bisa keluar dari tabungnya?"
Yoona mengangguk, "sudah mom, malam nanti dia akan diantar untuk menemui tiffany. Kalian bisa bertemu dengannya nanti malam"
Mommy hwang tersenyum. Lalu berbalik arah ke arah tiffany untuk mencium pipinya dan kali ini daddy hwang yang menoleh ke arah yoona, " dokter sudah memeriksanya tadi" katanya kepada yoona, " dan katanya, anak ini harus beristirahat total sepanjang hari."
" ya dad" sahut yoona, " akan kupastikan dia beristiahat total hari ini."
Daddy menepuk pundak yoona sambil tersenyum. " jaga dia dengan baik"
Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada putri dan menantu mereka, pasangan hwang pun pergi.
"sayang"
Yoona mengalihkan pandangan dari pintu dan menatap tiffany. "ada apa?" jawabnya sambil duduk di kursi disamping ranjang yang sebelumnya di duduki mommy hwang. "jadi? Bagaimana perasaanmu hari ini?"
"jauh lebih baik" tiffany menatap yoona dengan alis terangkat. " tapi kenapa kau terlihat kacau?"
" kalau kau merasakan apa yang kualami beberapa hari ini, kau juga akan terlihat seperti aku sekarang" kata yoona sambil tersenyum kecil.
Tiffany balas tersenyum muram, " aku membuat kalian semua cemas, bukan?"
Yoona meraih tangan kiri tiffany dan menggenggamnya sejenak. Matanya masih terpaku pada tangan tiffany yang berada dalam genggamannya, ketika ia berkata pelan, "seharusnya aku tidak egois waktu itu"
Tiffany menatapnya, namun tidak menjawab. Sebaliknya ia bertanya, " bagaimana kabar bayi kita? Apa dia terlihat cantik seperti aku?"
"dia cantik. Persis seperti mu. Tentu saja. aku sudah melihatnya pagi tadi sebelum kesini. Malam ini kau bisa menggendongnya dan menyusuinya." Sahut yoona " dan itu harus kau lakukan malam ini, kau senang?"
" tentu saja, aku seorang eomma sekarang dan kau sekarang adalah appa, bagaimana aku bisa tidak bahagia? Aku akan beristirahat sebentar, namun aku rindu pelukanmu" ucap tiffany, malu.
Yoona tersenyum dan segera berbaring disamping tiffany, "istirahatlah, memang itu yang kau butuhkan sekarang. Aku akan memelukmu bahkan setelah kau bangun nanti" ucap yoona yang kini mencium pucuk kepala tiffany dan memeluknya dengan sayang.
****
Malam ini semua berkumpul, daddy dan mommy hwang, yuri, Jessica, sunny, sooyoung, bahkan seohyun.
Tiffany menangis ketika pertama kali melihat bayi perempuannya. Begitu mungil dan rapuh. Kepalanya kecil. Jari-jarinya mungil. Tapi bayi itu sangat cantik. Beratnya 2,3 kilogram. Kecil. Mommy tersenyum begitu juga dengan yang lain. Yoona terisak pelan yang langsung di rangkul yuri untuk menenangkannya. Dia merasa bahagia, bahkan ini bukan anaknya.
"siapa namanya?" Tanya mommy. Mereka sudah sepakat bahwa tiffany yang akan memberikan nama untuk bayinya
"Irene, kwon Irene" ucap tiffany sambil menatap yoona yang kini tersenyum menatapnya.
Seohyun yang sudah merasa panas melihhat adegan itu berbalik arah dan menabrak seseorang yang baru masuk.
"maaf. Kau tidak apa-apa?" Tanya seohyun yang membantu orang itu untuk berdiri.
"ya , aku baik-baik saja." ucap orang itu, dia laki-laki.
"taeyeon? Kau datang juga akhirnya." Ucap yuri yang menyadari kehadiran sahabatnya itu. Tiffany melihat taeyeon yang baru masuk, namun diluar dugaan dia tidak mengenali taeyeon.
"hyung? Kau datang? Terima kasih" ucap yoona yang kini memeluk taeyeon yang terdiam menatap bayi yang berada dipelukan tiffany.
"itu istri dan bayi mu?" Tanya taeyeon.
" ya mereka keluarga ku? Mari kuperkenalkan." Ucap yoona yang menarik taeyeon untuk mendekat.
" sayang." Panggilnya yang membuat tiffany menoleh. " ini taeyeon hyung, sahabat dari yuri hyung yang sudah kuanggap sebagai hyung ku sendiri." Bisik yoona yang segera di iyakan oleh tiffany.
" terima kasih sudah datang." Ucapnya menatap tiffany. Taeyeon hanya menganggukkan kepalanya sedangkan matanya masih menatap bayi yang kini digendong ooleh yoona.
"bukankah dia sangat cantik?" Tanya yoona ke taeyeon.
"dia sangat cantik. Kau sudah menjaga keluargamu dengan baik." Ucap taeyeon yang diiringi dengan pamit dirinya untuk pergi.
Entah karena terlalu bahagia atau apa, hanya sunny yang menyadari kepergian taeyeon yang langsung disusul olehya. "kau sudah mau pulang? Setidaknya saat ini kau bisa melihat bayimu dan tiffany. Jangan menghilang lagi taeyeon. Kau harus bertanggung jawab dengan semua yang terjadi antara tiffany dan yoona. Ada saatnya kau menggantikan posisi yoona yang sekarang" ucap sunny yang membuat taeyeon menatapnya.
" belum saatnya. Aku sudah mengetahui kontrak itu. Belum saatnya" dengan kata itu taeyeon berlari keluar yang belum sempat di susul oleh sunny.
"kau harus membayar semua kesakitan yang akan terjadi nantinya taeyeon" desis sunny geram.
****
Seminggu berlalu, tiffany akhirnya bisa keluar dari rumah sakit. Banyak yang menunggu untuk putrinya. Jessica dan yang lainnya membanjiri Irene dengan hadiah. Sekecil itu sudah disayang banyak orang. Tiffany yang melihat yoona kesusahan membawa barang bawaan mereka, menghampirinya dan mencoba membantu nya.
"jangan sentuh apapun nyonya kwon, atau aku akan marah" ucapnya dengan raut wajah serius.
Tiffany menatap yoona, "tapi kau kesusahan, setidaknya aku bisa membantumu" gumamnya.
Yoona menatap tiffany tidak percaya, " soo hyung, bantu aku. Dan kau nyonya kwon, istirahat di kamar sekarang. Biarkan Irene tidur di box bayinya, aku yang akan menjaganya nanti. Aku akan baik-baik saja"
"sayang" panggil tiffany.
Yoona melihat matanya dan menatap tiffany, " aku tidak ingin kau kelelahan hingga kejadian itu terulang lagi" gumam yoona.
Tiffany mendekat dihadapan yoona, dan secepat kilat mengecup bibir suaminya itu, "aku baik-baik saja. jangan memandangku dengan tatapan seperti itu lagi" ucap tiffany yang kini berbalik dan melihat sahabatnya seperti patung dengan mata yang hampir keluar dari tempatnya, "aku lupa mereka ada disini" gumam tiffany yang kini berjalan kearah kamar Irene.
"tiffany" panggil Jessica. " kau memiliki hutang penjelasan kepada kami?" sambung sunny yang kini mengahampiri tiffany di kamar Irene
KAMU SEDANG MEMBACA
about you [✔]
Fiksi Penggemarsemua penuh kepalsuan. cinta? lupakan itu. berapa yang kau mau? berapa yang harus kusiapkan untuk semuanya. karena ada saatnya kita akan saling melepaskan, karena ada saatnya janji tak ditepati, dan juga, ada saatnya perasaan itu membuatnya merasak...