Dua puluh sembilan

666 49 1
                                    

Sebulan mengurus pernikahan membuat tubuh yoona melemah diserang demam, padahal sudah banyak pelayan yang mengurus untuk semuanya, tapi katanya "ini pernikahanku, bagaimana bisa orang yang menyiapkannya" halah...

Mendengar itu, tiffany langsung bersiap-siap kerumah yoona tidak lupa dengan irene dan seulgi yang sudah duduk tenang di dalam mobil.

"bubur, obat, minyak kayu putih, minyak telon, kompres. Okay lengkap" gumamnya dan buru buru keluar sebelum mendengar teriakan irene yang udah suntuk dengan persiapan mommy nya, rene :")

****

"iya jess, ini lagi di rumah yoona, dia juga baru siap makan buburnya trus makan obatnya, kompres bye bye fever :") juga udah dipasang" ucap tiffany melaporkan keadaan yoona saat ini

"ya ampun tiff, itu kompres untuk balita tiff. Bukan untuk yoona yang udah berumur, bagaimana sih" omel jessica di sebrang telpon, ya maklum merepet, ibu dokter ini loh.

"Cuma itu yang ada, lagian itu punya irene sama seulgi kalo lagi demam, pake handuk takutnya basah walaupun udah diperes" lapor tiffany

"terserah deh, nanti kalo aku pulang aku sempatkan kesana" ucap jessica sebelum mematikan telponnya.

"yang calon istrinya siapa sih, dia atau aku. Kok malah dia yang protektif banget" omel tiffany

"ya kamu lah, siapa lagi emangnya" ucap yoona yang terbangun mendengar suara tiffany yang nggak dijaga kekuatannya

"eh..kok kebangun? Suaraku kekuatannya?" ucap tiffany segera menghampiri yoona yang berusaha untuk bangun dari tidurnya.

"enggak kok, capek tidur seharian" halah, bohong kamu maz...

"yaudah, kamu mau apa?" tanya tiffany sambil mengabil kompres bye bye fevernya.

"mandi aja deh, biar seger dikit" ucap yoona

"yaudah biar aku siapkan air hangat dulu ya, pakaiannya juga biar diletak di ruang ganti aja." Ucap tiffany

" baiknya calon istri, nggak sabar nunggu seminggu lagi, nggak bisa besok aja nikahnya?" ucap yoona dengan yang mendapat cubitan gemas di pipinya

"sembuh dulu, baru mikirin yang lain" ucapnya yang kemudian berbalik menyiapkan pakaian yang akan dipakai yoona nantinya.

Sedangkan yoona hanya menatap punggungnya tiffany yang sibuk menyiapkan semuanya, diam-diam ia tersenyum, ini toh rasanya mau menikah.

"senyumin apa?" tanya tiffany yang membuat yoona tersadar dari lamunannya.

"tidak ada" jawabnya dengan senyuman

"sudah siap. Sini aku bantu." Ucap tiffany yang telaten memapah yoona yang masih dalam kategori lemas "panggil aku kalau sudah siap, jangan lama lama main airnya" ucapnya yang kemudian mengecup sebentar kening calon suaminya itu

"baiklah"

****

"jadi ini akhirnya ya?" ucapnya lirih

"tae"

"iya, aku nggak apa, jika kamu mau bertanya aku baik baik saja atau tidak. Seharusnya aku mau mempertanggung jawabkan perbuatanku. Seharusnya aku...

"tidak perlu ada penyesalan lagi, mulailah hidup baru dengan lebih baik"ucap sooyoung yang menepuk bahun taeyeon yang masih menatap undangan yang diberikan oleh sooyoung.

"ntah aku akan datang atau tidak, ntahlah. Aku takut menghancurkan hari bahagianya jika aku datang" ucapnya dengan senyuman yang menghiasi wajahnya, iya pastinya fake smile.

about you [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang