DUA PULUH LIMA

365 54 3
                                    

"mau kemana pagi-pagi seperti ini?" tanya yuri di meja makan

"tiffany, siapa dia? Kenapa dia seperti mengikuti ku?" tanya yoona yang membuat yoona terkejut.

"bukan siapa-siapa" jawab yuri.

"dua tahun yang lalu, aku kecelakaan dan menyebabkan ingatanku hilang sementara, dan tiffany juga terlibat didalamnya hyung, aku merasa bertanggung jawab, bagaimana kabarnya, apakah dia masih sehat seperti aku saat ini"

"dia bukan siapa-siapa, jangan merasa bertanggung jawab, karna dia kau terluka, jangan mencarinya." Perintah yuri

"tidak, aku akan mencarinya...

"untuk apa? Untuk apa kau mencarinya? Jika kau berjumpa dengannya, apa yang akan kau katakan, apa?" tanya yuri tegas

"aku akan mencari tahu apa yang terjadi dua tahun yang lalu, dan bagaiman bisa aku berakhir di rumah sakit lagi selama sebulan...

"dia tidak tahu apa-apa kwon yoona, jangan mencarinya fokus saja kepada kuliah mu, hyung sudah mendaftarkan mu s3 di luar negri, lusa kau akan berangkat, jadi lupakan apa yang terjadi, fokus pada....

"tidak aku akan mencarinya sekarang, aku pamit...

"KWON YOONA...KWON YOONA, DIA MENIPUMU, DIA MENIPUMU SELAMA DUA TAHUN" teriak yuri

"maksud hyung? Menipu? Siapa? Tiffany? Bagaimana bisa" tanya yoona yang berhenti setelah mendengar apa yang dikatakan yuri.

"dua tahun, dia menipumu, dua tahun, kepalsuan itu mengikatmu, dan itu atas persetujuan ku, yoona. Maaf kan hyung mu ini" ucap yuri penuh sesal.

"ceritakan hyung. Semuanya, ceritakan semuanya" perintah yoona penuh penekanan

"baiklah" pasrah yuri "semua berawal dari kecelakaan itu, aku dapat kabar kau kecelakaan, dalam perjalananmu ke kampus tempatmu kuliah, dan saat itu aku diminta langsung ke rumah sakit tempat dimana kau dirawat. Kau tau yang terlibat dalam kecelakaan itu kan?"

"tiffany?" ucap yoona

"ya, dia, tiffany yang terlibat di dalamnya" ucap yuri.

****

"apa yang sedang kamu fikirkan?" tanya seohyun, "makanlah sayang, kau terlalu kurus sekarang, ada yang membebanimu" ucap seohyun lagi.

"tidak ada. Makanlah. Aku ke toilet sebentar" ucap yoona. "apa yang kau pikirkan yoona, kenapa kau terus memikirkan tiffany, sadar yoona, dia menipumu dan tidak seharusnya kau pikirkan itu," gumam yoona

"seohyun-a. Kau mengenal tiffany?" ucap yoona yang membuat seohyun terkejut bukan main, berfikir dari mana kekasihnya tau nama tiffany, dan membuatnya terkejut seperti ini.

"tiffany? Aku tidak pernah mendengarnya" elak seohyun

"jangan bohong. Kenapa? Kenapa kau tidak melawan hyung, dan mengatakan tidak untuk aku. Apa yang kau pikirkan saat itu, bagaiamana rasanya melihat kekasihmu di tipu habis-habisan oleh keluarganya sendiri dan juga kekasihnya? Apa menyenangkan? Apa itu yang kau suka?" ucap yoona tenang.

"aku tidak paham apa yang kau katakan, jangan mengatakan sesuatu menurut persepsi mu saja. Kamu kira aku tidak tahu, selama ini kau sudah mengingat kejadian 2 tahun lalu, kamu terus memikirkannya, tiffany, wanita jalang itu, aku mengatakan sesuatu yang benar bukan"

"SEOHYUN!!!! Jaga ucapanmu, sekali lagi jika kau mengatakan sesuatu yang buruk tentangnya, maka aku...

"apa? Apa yang akan kau lakukan? Aku sudah tidak tahan lagi, selama ini kita kencan kau tidak terfokus lagi denganku, bahkan dengan hubungan kita. Kau berubah yoona, berubah bahkan kau tau dia menipumu namun kau tetap memikirkannya. Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?" tanya seohyun dengan mata yang berkaca-kaca

"seohyun-a, ini tidak....begini, ini tidak seperti..seperti...

"aku pulang, selamat malam dan terima kasih makan malamnya" ucap seohyun dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari restoran.

Sedangkan yoona, seperti tidak ingin mengejar seohyun dan memilih diam di tempat duduknya. Seakan ragu jika dia mengejarnya, takut melihat tatapan itu lagi, tatapan kesedihan yang ditujukan kepadanya seperti dua bulan yang lalu, saat perpisahan menyedihkannya dengan tiffany, sebulan memulai pencarian untuk mengetahui apa yang terjadi dua tahun yang lalu, membuat ingatan yoona yang seperti puzzle, satu persatu menyatu mengingat secara detail apa yang dilakukannya, apa yang terjadi bahkan dia semakin merindukannya. "tiffany....tiffany...kau dimana?" gumamnya sambil menutup matanya

"yoona?" tegur seseorang ketika dia ingin memasuki mobilnya sekeluuar dari restoran

"hyo? Hai apa kabar" ucapnya ketika melihat seseorang yang dikenalnya.

"hai, kabarku baik. Maaf jika lancang, aku melihatmu berdebat dengan kekasihmu di dalam restoran?" ucap hyo canggung.

"kau?"

"iya aku bekerja di restoran. Dan itu sedikit kasar kawan" ucap hyo lagi.

"ntahlah, aku sedang lelah" adu yoona kepada seseorang yang baru dikenalnya beberapa hari ini.

"boleh ku beri saran?" ucap hyo.

"tentu"

"pada hakikatnya kita hanya manusia biasa, hanya bisa menghakimi diri sendiri jika sesuatu yang kita lakukan tidak berhasil, pikirkan teman, aku tau. Disini dan disini, di hati dan dipikiranmu bukan kekasihmu yang saat ini tengah menjalin hubungan dengamu. Kau harus berani melepaskan salah satunya, memang susah apalagi ini perkara cinta, bertahan, memilih mati atau berjalan sendiri.tak semudah saat aku mengatakan ini, namun cobalah berpikir di saat kau tenang, lihat kebelakang, kisah mana yang kau pilih? Bersamanya atau bersama seseorang yang sedang menantimu saat ini, bahkan saat kau tak tau dia dimana saat ini."

"hyo? Kau"

"iya mari berkenalan kembali. Aku kim hyeyeon, adik dari kim taeyeon dan aku tau dimana wanita yang saat ini kau pikirkan yoona" ucap hyo dengan senyumnya.

"tolong, tunjukkan aku dimana dia sekarang" ucap yoona dengan suara sarat putus asa.

"akan ada saatnya, tidak untuk saat ini yoona, bersabarlah" 

about you [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang