DUA PULUH ENAM

406 61 7
                                    

Di dunia ada masalah yang bisa diselesaikan dengan mudah namun juga ada yang butuh proses panjang, begitu juga untuk urusan perasaan, ada yang dengan keegoisannya namun juga ada yang memilih kepala dingin, termasuk yoona yang memilih bersabar, dua minggu, sudah dua minggu hyo pergi tanpa kabar, berkata ada saatnya dipertemukan dengan tiffany, namun sudah dua minggu tidak ada dia memunculkan diri. Dan kesabaran yoona juga mulai menipis saat ini.

"yoona, akan ada undangan untuk lusa, di perusahaan hwang, apa kau bisa?" tanya yuri yang mulai memakai mantel untuk pergi bekerja hari ini

"tidak, aku tidak akan kemana mana" tolak yoona

"pergi atau ku kirim kau ke swiss dan tinggal disana" ancama yuri

"hyung, ancaman itu tidak berlaku lagi untuk ku"

"pergilah, aku juga akan ikut, atau kau akan menyesal yoona." Tawar yuri

"baiklah, hanya sebentar, jika tidak aku akan pulang sendiri."

"baiklah, habiskan sarapanmu. Aku pergi dulu"

"baiklah, hati-hati dijalan"

****

"mom, hari ini irene pingin jalan jalan ke taman. Boleh ya" ucap irene

"mommy masih lelah jadi jalan jalan nya bersama oppa saja ya" ucap jessica yang saat ini masih merawat tiffany yang lelah, hingga badannya sedikit panas.

"maaf sayang, mommy tidak bisa bermain dengan kalian, sebagai gantinya jika mommy sudah sehat kita jalan jalan sepuasnya, oke?" ucap tiffany yang memegang tangan irene dan seulgi

"baiklah mom, istirahatlah, dan segera sembuh biar kita bisa bermain bersama. Seulgi akan bermain dengan irene di taman depan." Ucap seulgi yang memahami keadaan mommy nya

"aku akan menjaga mereka" ucap sooyoung yang baru memasuki rumah.

"tolong jaga mereka, soo. Tiff, aku akan memasak bubur untuk mu di dapur" ucap sunny yang berjalan kearah dapur.

"baiklah dan terima kasih untuk kalian." Ucap tiffanya sambil tersenyum dengan manisnya.

"ayo anak-anak kita pergi ke taman depan, gooooo"ucap soo riang hingga irene tertawa dengan gemasnya.

****

" jika hyung pulang, beri tahu dia aku akan jalan jalan sebentar." Ucapnya kepada pelayan yang sedang memberihkan halaman.

"baik tuan muda."

Setelah berkeliling selama 30 menit, akhirnya sehun menghentikan mobilnya di dekat sebuah taman, dan langsung keluar untuk duduk dan bersantai di sekitar taman.

"ah...es krim" gumamnya ketika melihat gerobak es krim di pinggir taman, yoona pun berdiri dan berniat membeli es krim tersebut.

BRUKK

"Huwaa...huwaaa...oppaaa" teriak anak kecil yang tidak sengaja menabrak kaki yoona yang berjalan. "oppaaaa" teriaknya lagi memanggil oppanya yang tak kunjung datang.

"hei, anak kecil kau baik-baik saja" ucap yoona yang ikut berjongkok dan membetulkan posisi anak kecil tersebut.

"irene...irene...kau baik-baik saja?" tanya sooyoung yang menghampiri mereka.

"samchoooonnnn"rengeknya ketika mendengar suara seseorang yang dikenalnya.

"irene...nggak mungkin..."gumam yoona yang berdiri mendengar nama dari anak kecil tersebut.

"yoo...yoo...yoona?" gagap sooyong ketika melihat yoona dengan wajah linglungnya.

"daddy?" ucap seulgi yang baru tiba dengan es krim yang sudah mencair di tangannya.

"ayo anak-anak kita pulang" ajak soo young yang langsung menggendong irene yang masih menangis dan seulgi yang terseret akibat tarikan soo young.

"irene...seulgi" panggil yoona, namun sayang mereka sudah menjauh dan tak mendengar panggilan dari yoona. "mereka...syukurlah mereka baik baik saja" gumam yoona dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

****

"jadi? Apa yang membuat pangeran di rumah ini melamun seperti ini" ucap tiffany ketika melihat seulgi yang terus melamun semenjak sepulangnya dari tamann.

"mom, bagaimana jika daddy kembali kerumah ini. Apa mommy menerimanya?" tanya seulgi yang tentu saja membuat tiffany terkejut.

"apa yang membuat seulgi bertanya seperti itu" tanya tiffany lagi.

"hanya menjawab mom, please." Jawab seulgi

"untuk tae....

"bukan taeyeon mom, dia bukan daddy ku dia hanya daddy irene. Daddy kwon...daddy kwon yoona. Bagaimana jika dia kembali lagi? Desak seulgi lagi.

"sayang...kau memikirkan daddy yoona?" tanya tiffany sambil mengelus kepala seulgi .

"aku hanya merindukannya, tentu saja" ucap seulgi malakukan kebohongan pertamanya kepada sang mommy, tiffany.

"hanya berjarak dua bulan sayang, pintu rumah kita masih sangat terbuka lebar dan selalu begitu untuk menyambutnya. Entah kapan waktu itu akan tiba, percayalah, mommy dan daddy sedang berjuang agar kita menjadi keluarga yang lengkap seperti dulu lagi."ucap tiffany menyakinkan anak sulungnya itu.

"seulgi akan menunggu mom, hingga mommy tidak menangis lagi dan irene akan mempunyai pahlawan yang melindunginya seperti seulgi." Ucap seulgi sembari memeluk tiffany dengan eratnya.

"mommy? Oppa? Wae? Kalian berpelukan tanpa ku...? huwaaa...mommy jahat..oppa juga" rengek irene yang melihat tiffany dan seulgi yang berpelukan di ruang TV'

"Tuan putri terbangun? Baiklah..sekarang saatnya mommy memeluk tuan putri dansudah waktunya tidur. Let's gooo" ucap tiffany riang dan berjalan menuju kamar irene dan setelahnya menidurkan seulgi dikamarnya, kemudian dia juga menyiapkan diri sendiri untuk tidur.

"sayang...kamu dimana sekarang" gumam tiffany yang melihat ruang kosong di sebelahnya.

****

"jangan lupa nanti malam ada acara di perusahaan paman, kau harus datang jess, setidaknya ada kau yang membantuku mengurus irene yang sedikit bawel hari ini" ucap tiffany melalui smartphone nya.

"baiklah. Aku akan jemput jam tujuh tepat. Dan kuharap kalian semua sudah siap" ucap jessica di sebrang telpon.

"baiklah..aku tutup telfonnya. Irene sudah merengek untuk memakai baju barunya untuk nanti malam, sampai jumpa jess"

"baiklah, titip salam untuk seulgi dan irene, sampai jumpa juga tiff, bye"

about you [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang