"anyeong"
Yuri mengangkat wajah dari kertas-kertas yang berserakan di meja dan melihat yoona mnegintip dari celah pintu kantornya yang terbuka.
"yoona!" serunya gembira. "apa yang membuat mu datang kekantorku? Masuklah"
Yoona menghampiri yuri dengan senyum lebar, "apa kabar hyung?'
Yuri bangkit dan merangkul yoona, " tadinya capek setengah mati, tapi begitu melihatmu, semangatku langsung naik" katanya.
Yoona hanya tertawa mendengarnya, " kenapa kau merayu adikmu seperti itu?"
Yuri kembali duduk dikursi, " kenapa tiba-tiba datang kemari?"
Yoona memandang berkeliling. Kantor warisan ayah mereka kini berubah, tidak seperti di foto ayahnya dulu. Yuri mengubahnya, menjadikan tempat itu sebagai kerajaannya, melihat dekorasinya yang klasik siapapun tahu bahwa itu ruangan yuri.
"tidak ada, hanya tadi aku mengantar tiffany dan langsung menuju kantor" ucap yoona ringan.
"ah...suami idaman, kau sudah melihat kantormu? Kau suka?" Tanya yuri yang kini mulai menyusun berkas-berkas di meja nya.
Yoona mendorong bahu yuri sedikit kuat "aku menyukainya. Dan tentang sekretarisku, bukankah dia seohyun. Teman wanita mu?" Tanya yoona yang sempat melihat seohyun berada di depan pintu ruang kerjanya.
Yuri mengangkat bahu, "benar, dia akan menjadi sekretarismu." Ia diam sejenak lalu melanjutkan, " kau seorang direktur, kau akan membutuhkannya. Tenang saja, dia dapat diandalkan" mian. Kau harus mengingatnya. Dia kekasihmu yoona-ah.
Yoona mengerjapkan mata. Ia merasa senang. Setidaknya ada yang membantu dirinya untuk menguasai tentang pekerjaannya.
"aku akan keruang kerja ku, dan melihat-lihat apa yang bisa ku kerjakan. Aku pamit hyung" ucap yoona dan segera pergi dari ruang kerja yuri menuju keruang kerjanya.
****
Seohyun menghentikan langkah kakinya ketika ingin membuka ruang kerja yuri yang setengah terbuka. Dari celah pintu itu ia melihat yuri sedang duduk dikursinya sambil tertawa. Bukan kwon yuri yang membuat langkahnya terhenti, tapi laki-laki lainnya yang duduk dihadapannya. Kwon yoona sedang bercerita dengan gembira. Tangannya yang memegang secangkir coffee bergerak-gerak memutar dengan ekspresif.
Seohyun tidak bisa mendengar tepatnya apa yang sedang mereka bicarakan, hanya bisa mendengar suara tawa mereka. Tangannya baru terangakat akan mendorong pintu ketika ia mengingat pesan yuri, jangan terlalu menampakkan keinginanmu. Dimata orang dia sudah mempunyai istri.
Selama beberapa detik ia melupakan pesan dari yuri yang kini memenuhi ruang kepalanya, tapi sekarang ia dingatkan lagi dengan mimpi buruk yang mendadak menjadi kenyataan, kekasihnya sudah menikah.
Tidak, sekarang ini ia belum sanggup menghadapi kwon yoona. Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa. Walaupun rasa rindu itu sudah menggunung di hatinya.
Ia menurunkan tangan dengan perlahan dan tanpa suara ia pun membalikkan tubuh dan berlalu.
****
3 bulan kemudian....
Pukul 23.00, larut malam. Yoona mengusap wajahnya. Meletakkan kembali jam tangan di samping dashboard. Menekan pedal gas lebih kencang. Malam ini, lagi-lagi dia pulang telat semenjak tiga bulan yang lalu dia bekerja sebagai direktur diperusahaan warisan appa-nya. Menghandle semua para pekerja dan termasuk mengeluarkan ide-ide baru untuk perkembangan perusahaan kwon group itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
about you [✔]
Fanficsemua penuh kepalsuan. cinta? lupakan itu. berapa yang kau mau? berapa yang harus kusiapkan untuk semuanya. karena ada saatnya kita akan saling melepaskan, karena ada saatnya janji tak ditepati, dan juga, ada saatnya perasaan itu membuatnya merasak...