sebelum membaca adakalanya saya meminta maaf kepada para readers yang sudah mau membaca ff saya ini. karena bulan suci ramadhan yang saya dan kita nantikan telah tiba, segenap hati saya memohon maaf jika selama ini ada kata kata dalam balasan komen atau apapun itu yang tidak pantas untuk diungkapkan. dengan kerendahan hati, saya pribadi mohon maaf lahir dan batin.
selamat membaca...
Plakkk!
Pipiku tertampar sedemikian keras. "dasar laknat!"
Ya tuhan! Apa yang terjadi? belum tersadar sepenuhnya dari tidurku, masih belum mengerti apa yang sesungguhnya terjadi, mataku menatap sosok itu dengan samar tinggi menjulang dan menakutkan, daddy. Lalu di sampingnya mommy menangis, meratap, menahan tangan daddy.
"jangan, ku mohon jangan..."
"biar aku menghajarnya. Anak tidak tahu malu. Dasar kotor!" daddy mengucapkan semuanya dengan kasar. Tangannya mengepal, seperti siap untuk memukul ku lagi.
"kumohon jangan,yeobo." Ucap mommy yang masih menahan daddy. Sekarang tidak ada yang perlu ditutupi lagi, dunia sudah mendengar. Dan itu benar, dua perawat ku langsung menghambur masuk. Mereka juga menahan daddy, mencegahnya untuk menjangkauku. Mereka menahan dan mendorong daddy keluar. Aku merasa remuk, hancur dan hampa. Jika tadi daddy ingin membunuhku, silahkan saja. toh, aku juga sudah bosan dengan hidup dengan kepalsuan seperti ini. Andai saja tabrakan itu tidak terjadi dan aku tidak perlu dirawat di rumah sakit, semua ini tidak akan terbongkar, dan aku bisa membunuh jabang bayi ini tanpa ada yang tahu.
Flashback...
" mom..dad..aku berangkat dulu ya" ucap tiffany ringan sambil menuruni tangga dengan perlahan.
Mommy yang melihat anak satu-satunya itu berjalan dengan lesu, dengan segera menghampirinya. " kau tidak sarapan? Kau sakit?" Tanya mommy
"aku baik-baik saja mom. Aku sarapan di luar. Aku pergi mom..dad" ucap tiffany lagi yang kini benar-benar keluar.
Sebenarnya aku tidak baik-baik saja. aku berkata pada diriku sendiri, bahwa aku mual karena salah makan. Yang benar saja, sejak dua minggu yang lalu aku jarang makan dan dari semalam aku tidak makan sesuap apapun. Dan sebelumnya, aku sudah terbiasa dengan tumpukan kertas di meja kerjaku. Well, aku seorang designer.
Hingga aku tak sanggup menahan sakit di tubuhku, aku pergi ke rumah sakit dan mendapat kabar mengerikan yang belum pernah aku bayangkan. Aku hamil!. Sial...kenapa harus sekarang? Persiapan untuk fashion week tinggal sebulan lagi dan semua ini akan mengganggu kinerja kerjaku. Aku harus bagaimana? Ah....
" jessi, temui aku di café depan apartemenmu, aku kesana sekarang. Ini penting" ucap tiffany yang terus mematikan handphone nya dan berlari kearah mobilnya terpakir. Kenapa bisa? Apa dia tidak memakai pengaman malam itu? Sial...
Semua kabar itu telah menghilangkan konsentrasi dan kewaspadaan tiffany terhadap apapun di sekelilingnya. Focus pada tujuan yaitu menemui Jessica dan mendapatkan solusi untuk semuanya.
Tidak dipedulikannya hal lain yang juga bergerak berlawanan arah dengannya, tidak juga dengan pengemudi lainnya yang juga memanfaatkan jalanan seoul yang lengang dengan langsung menambah kecepatan. Sama sekali tidak diduga bahwa mobil lain akan muncul begitu saja dari antara mobil-mobil yang terparkir dipinggir jalan. Seseorang yang juga mengendarai mobil dengan kecepatan penuh.
Dan kedua mobil itu melakukan tugasnya. Rem berdecit sia-sia!
Namun sekuat apapun rem di injak, tabrakan itu tidak bisa dihindari. Tidak ada yang bisa dilakukan saat itu, orang-orang hanya bisa tersentak. Terkesima. Menatap dengan mata terbelalak dan mulut terbuka, hingga mereka sadar untuk menghubungi orang-orang yang bisa membantu kehidupan mereka.
****
" cepat...cepat..siapkan ruang operasi. Dia juga membutuhkannya" teriak seorang yang memakai baju putih sambil berlari.
" semua sudah siap dok. Operasi akan di mulai sekarang."
"baik. Saya dokter kwang hyuk, akan memulai operasi kepada tiffany hwang, pisau bedah..."
Di sisi lain operasi juga dilakukan untuk seorang yang juga membutuhkan pertolongan, pihak keluarga dari pasien yang diketahui bernama kwon yoona sudah berada diluar menunggu kabar yang akan diberikan dokter nanti.
" anda keluarga kwon yoona?" Tanya seorang dokter yang sepertinya pemimpin dari tim dokter yang mengoperasi yoona tadi.
" iya, saya hyung dari kwon yoona, bagaimana keadaan adik saya dok?" Tanya yuri yang sudah terlalu khawatir dengan adik satu-satunya itu.
" operasinya berjalan dengan lancar. Hanya saja kaki dari saudara kwon saat ini belum bisa digunakan. Tapi saya yakin ini tidak akan lama jika saudara kwon juga selalu mengikuti jadwal tearpi yang akan saya buat." Ucap dokter yang menangani yoona tadi.
" terima kasih dok, baiklah saya akan memastikan dia akan mengikuti jadwal terapi itu. Apakah saya bisa menemui adik saya?" Tanya yuri
" tentu, tetapi setelah dia dipindahkan ke kamar VIP yang anda pesan, baiklah kalau begitu saya duluan." Ucap dokter itu pamit dan pergi diiringi dengan dokter lainnya.
Balik ke ruang operasi tiffany...
"dok..dia sedang mengandung! Bagaimana jadinya?" Tanya perawat yang menangani anestesi.
" hamil? Sial.. segera turunkan kadar biusnya, dan tetap lanjutkan operasi ini. Ini hanya operasi kecil namun karena dia sedang mengandung, kita harus lebih waspada." Ucap dokter hyuk.
1 jam kemudian..
"bagus semuanya. Segera bereskan semuanya dan beri kabar bahwa operasi sudah selesai dan pasien siap diantar ke ruangannya." Ucap dokter hyuk dan segera pergi untuk memberi kabar ke pada keluarga tiffany.
" bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya mommy yang segera menghampiri dokter hyuk setelah keluar dari ruang operasi
" operasi berjalan lancar. Tiffany selamat, dan beruntung calon bayi yang tiffany kandung juga selamat." Ucap dokter hyuk yang membuat kedua orang tiffany bingung.
" hamil? Tiffany hamil?" Tanya mommy tiffany dengan nada tak percaya, memastikan telinganya telah salah dengar.
" iya hamil. Dan mereka berdua selamat. Baiklah kalau begitu saya duluan." Ucap dokter hyuk yang segera berjalan meninggalkan keterkejutan di wajah kedua orang tua itu.
Flashback end....
Setelah kejadian daddy di paksa keluar,aku kehilangan persepsi ketika mommy masuk ke kamar. Langkahnya rapuh namun terasa mengancam. Ia duduk di tepi ranjang, aku melihat matanya tidak beda dari mataku, lembab dan bengkak.
Meski banyak yang ingin kuucapkan, tak sepatah katapun bisa keluar. Aku tak pernah mempersiapkan diri menghadapi ini. Bagaimana rahasia ini terbongkar, dimana, kapan, bagaimana kejadiannya. Aku sudah menduga daddy bakal kalap, mommy bakal putus asa seperti ini.
Lama kami terdiam, aku tak berani memulai, aku sadar, aku yang bersalah disini.
" siapa yang melakukannya.." Tanya mommy mengawali percakapan saat ini.
" siapa..?" tanyanya lagi begitu lirih..
"mom, bukan saatnya untuk itu" ujarku gemetar " akan ada saatnya, dan aku akan menemukan ayah dari calon bayi ini" ucapku sambil mendekat dan memeluk mommy, " mian" meski aku tahu seribu maaf pun tidak bakal cukup.
Hari itu menjadi hari yang sangat panjang dan melelahkan. Mommy tidak bicara apa-apa lagi. Tapi dari matanya, aku tahu ia mencoba menguatkan diri dan menerima keadaan ini. Daddy masih murka. Ketika masuk lagi, ia memaki-maki, " siapa laki-laki bajingan itu? Siapa? Katakan! Biar daddy bunuh!" jantungku terasa hancur, bahkan aku tidak tau siapa ayah dari janin ini.
apa disini banyak yang tidak suka cerita model kayak gini....??
apa di hapus aja ceritanya? tolong komennya.....

KAMU SEDANG MEMBACA
about you [✔]
Hayran Kurgusemua penuh kepalsuan. cinta? lupakan itu. berapa yang kau mau? berapa yang harus kusiapkan untuk semuanya. karena ada saatnya kita akan saling melepaskan, karena ada saatnya janji tak ditepati, dan juga, ada saatnya perasaan itu membuatnya merasak...