BAB DELAPAN BELAS

556 70 16
                                    

"jadi, apa benar itu kau?" Tanya daddy tiffany ke seseorang yang berlutut didepannya.

"aku...aku tak tahu harus berkata apa" ucapnya pelan.

"tuan, kwon yuri sudah datang" ucap pengawal daddy tiffany.

"bawa mereka masuk" ucapnya tegas.

"selamat pagi tuan hwang" ucap yuri memasuki ruangan diiringi dengan teman teman tiffany. "jadi dimana manusia yang sudah menghancurkan kehidupan keluarga kita tuan?" Tanya yuri dengan nada dinginnya.

"kau bisa melihatnya sendiri" ucapnya sembari menunjuk seseorang yang berlutut itu.

"dia orangnya?"Tanya yuri yang menghampiri seseorang itu, "taeyeon?!!" ucap yuri yang terkejut karna melihat sahabatnya yang berlutut di ruangan itu.

"kau mengenalnya?" Tanya daddy hwang yang kini menghampiri yuri yang terduduk di depan taeyeon. "kau mengenalnya" Tanya daddy hwang lagi.

"apa benar itu kau? Kau yang menghancurkan kehidupan keluargaku dan keluarga tuan hwang?" Tanya yuri yang kini memegang bahu taeyeon.

"aku tak sengaja, aku terlalu mabuk malam itu. Maaf aku tau ini salahku. Aku akan bertanggung jawab" ucapnya yang semakin tertunduk

"bagaimana bisa" ucap yuri dan sunny bersamaan yang baru memasuki ruangan itu. "bagaimana bisa dia ketahuan" batin sunny lagi.

"KAU MENGHANCURKAN MEREKA TAEYEON, DENGAN CARA ITU KAU MENYAKITI MEREKA, KAU BUKAN MANUSIA" ucap yuri marah

Bugh..

Bugh..

Bugh...

"BAJINGAN, SECARA TIDAK SADAR, KAU MERUSAK KEHIDUPAN DUA MANUSIA SEKALIGUS. DASAR BAJINGAN" ucap yuri yang masih meninju wajah taeyeon.

"cukup yuri" ujar daddy hwang "cukup. Jangan memakai kekerasan lagi." Ucapnya lagi.

"tapi bajingan ini...

"CUKUP!!" bentak nya kearah yuri. "jangan pakai emosimu untuk menghadapi masalah seperti ini." Ujarnya dengan nada dinginnya.

"putri anda...adik saya...sialan" umpat yuri yang kini berjalan menghadap jendela. "bagaimana bisa anda setenang ini, dia...dia..yang..sialan" umpatnya lagi.

"tenanglah...secepatnya kita harus memberitahukan tiffany dan yoona, masalah amnesia adikmu. Mulai untuk pengobatannya, jangan ditunda lagi. Dekatkan dia dengan kekasihnya lagi." Ujar daddy hwang. "dan juga, jika tiffany menerimamu menjadi suaminya, maka aku tak bisa berbuat apa-apa. Tapi jangan terlalu banyak berharap." Ujarnya lagi yang kini berjalan keluar ruangan.

"kau akan terima akibatnya kim" desis yuri.

****

"aku akan pulang larut malam ini. Aku pasti akan merindukan mu" ucap yoona yang memeluk tiffany dari belakang sambil melihat terbitnya matahari di langit timur sana.

"aku juga pasti akan merindukanmu. But, its okay. Aku akan menunggumu pulang kerumah ini lagi." Ucap tiffany yang kini bersandar di dada bidang yoona. "aku akan menunngu mu bahkan ketika kau tidak pulang sayang" lirihnya yang masih dapat didengar yoona.

"aku akan selalu pulang, karna disini rumahku, tempat aku kembali untuk medapat ketenangan di pelukanmu, seperti ini, kegiatan pagi kita yang seperti ini. Ah...aku tidak tau lagi harus pulang kemana, karna di hatiku Cuma ada satu jalan yang begitu terang, jalan menuju rumahku, jalan menuju tempat aku kembali, itu kamu dan juga anak-anak kita sayang. Tak ada yang lain" ucap yoona yang kini mengeratkan pelukannya, memberikan kesan hangat untuk seorang nyonya im, untuk saat ini.

"manis seperti biasanya." Ucap tiffany pelan.

"dan akan selalu begitu" ucap yoona yang kini membalikkan tiffany agar menghadapnya.

"akan selalu begitu" ucapnya lagi, yang kemudian mencium bibir kecil tiffany dengan mesra. Ciuman pagi yang diiringi dengan terbitnya matahari di langit timur, menambah kesan romantic. Membuat jantung mereka seakan berlomba, siapa yang memiliki degupan paling kencang diantara keduanya.

"akan selalu begitu, sayang. Karna kau rumahku." Ucap yoona lagi yang kini memeluk tiffany setelah melakukan morning kiss nya yang manis.

"dad? Apa yang kalian lakukan?" Tanya Irene yang kini berdiri dengan tangan yang memeluk boneka kelinci kesukaannya. Jangan lupa seulgi yang berdiri di belakangnya dengan gelengan kepalanya. Tentu dengan boneka beruang yang juga di dekapannya.

Blush...

"morning baby....sejak kapan kalian disini?" ucap yoona salah tingkah, takut anaknya melihat apa yang mereka lakukan.

"barusan...

"sejak dad mencium mommy? Seperti yang dad biasa lakukan ke Irene ketika mau tidur. Tapi kenapa di bibir?' ucap Irene polos yang kini menyentuh bibirnya sendiri. "bukan dikening seperti biasanya." Ucapnya lagi

Blush....

"itu tanda sayang daddy ke mommy, haha" ucap yoona diakhir dengan tawa canggungnya. "oke saatnya pangeran dan tuan putri mandi. Setelah itu kita sarapan bersama. Oke?" tanyanya untuk mengalihkan pembicaraan.

"tapi dad? Why?" Tanya Irene lagi "bukankah harus di kening juga?" ujarnya polos.

"oke, saatnya kita mandi. Nanti malam daddy akan memberikan itu juga ke Irene. Dan kita mandi sekarang. Oke?" tawar yoona yang kini membawa Irene dalam gendongannya.

"oke" jawab Irene dengan riang.

"come on seulgi, sudah saatnya pangeran mommy juga mandi. Dan kita sarapan bersama." Ajak tiffany yang membawanya untuk mandi dikamar mandi pribadinya.

"sure mom. Tapi aku bisa mandi sendiri. Thanks mom" ucapnya yang kini mencium pipi tiffany sebelum pergi meninggalkan tiffany dengan senyuman dibibirnya.

"mereka tak akan meninggalkanku kan?"batin tiffany.

****

"pagi seohyun-ah. Ada apa kesini.?" Tanya yoona yang melihat seohyun memasuki ruang kerjanya.

"tuan yuri mengirim pesan bahwa nanti malam ada acara makan bersama di rumah tuan hwang, nyonya tiffany dan juga anak-anak anda juga sudah diberitahu. Supir pribadi tuan hwang yang akan menjemput mereka. Dan juga anda hasru menandatanagi beberapa proyek yang harus dibangun di daerah gangnam. Pembangunan residence akan dimulai minggu depan, barang-barang mulai ikirim dan juga alat-alat berat juga mulai dikirim untu dimulainya pembangunan." Ucap seohyun.

"baiklah, saya akan membacanya dulu" jawab yoona.

"terima kasih pak. Dan juga, menu makan siang hari ini, bapak menginginkan apa?" Tanya seohyun.

"saya akan makan di kantin kantor, tak perlu memikirkannya. Sikalhakn kembali seohyun-ssi" jawab yoona

"baiklah" ucapnya dengan berjalan kearah pintu untuk keluar.

"hyung? Kenapa tiba-tiba?" ucapnya ketika sambungan telpon terhubung ke yuri.

"tidak ada, hanya tuan hwang merindukan anaknya, yag tidak pernah kau bawa pulang kerumah orang tuanya." Canda yuri

"oh come on hyung. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku akan berangkat malam nanti. Aku pastikan tidak akan terlambat, sampai jumpa nanti hyung" ucapnya dan mematikan sambungan teponnya.

ini aku nulis apa cobak? nggak ngerti lagi saya...huhu


about you [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang