BAB DUA BELAS

597 69 13
                                    

Hari ini perayaan ulang tahun Irene yang pertama. Irene tertawa melihat banyak orang di sekelilingnya, dia menjadi pusat perhatian hari ini. Pesta mewah untuk bayi berumur satu tahun, bukanlah hal yang tidak berarti bagi yoona. Dia senang melihat anak-nya terus terlihat senang di dalam gendongannya.

"kau lelah?" Tanya tiffany yang menghampiri yoona yang sedang menemani Irene bermain boneka, pemberian kakek dan nenek nya.

"aku baik-baik saja. jangan terlalu lelah. Apa temanmu sudah datang?" Tanya yoona ke tiffany.

"mereka sudah datang. Aku meninggalkan mereka. Aku ingat sudah meninggalkanmu terlalu lama dengan Irene." Ucap tiffany sembari mengelap keringat yoona dengan sapu tangan miliknya.

"aku senang bermain dengannya, bukan begitu tuan putri?" ucap yoona yang dibalas dengan anggukan cepat dari Irene.

" mom" panggil Irene

" ya tuan putri?" sahut tiffany menirukan yoona tadi. " Irene menginginkan sesuatu?" Tanya nya lagi.

"aku ingin bermain dengan mommy, tapi mommy selalu bersama dengan tante Jessica dan tante sunny.." ucap Irene yang membuat tiffany tersadar, anaknya membutuhkan dirinya.

"maafkan mommy, apa Irene merindukan mommy?" Tanya tiffany yang kini beralih menggendongnya.

"iya, daddy juga merindukan mom" ucap Irene yang membuat yoona terkejut, pasalnya saat Irene bermain bersamanya tadi, dia sudah berjanji untuk tidak mengucapkan itu kepada tiffany, dasar.

"aku tidak mengucapkan itu." Sanggah yoona.

Tiffany yang melihat muka merah yoona haya tersenyum dan mengecup pipi yoona. " aku juga merindukanmu" ucap tiffany yang membuat yoona melepas senyumnya. Dia bahagia.

" apa kau akan terus melihat mereka seperti ini, di sudut yang orang pun tidak menyadari adanya dirimu di pesta sebesar ini." Ucap sunny.

"sudah ku bilang, ini belum saatnya. Aku akan mengambil mereka dengan secara pelan ataupun dengan tangan yoona sendiri yang menyerahkan mereka ke tangaku sendiri." Ucap taeyeon yang kini meneguk sedikit wine yang dipegangnya.

"mungkin opsi yang terakhir cocok untuk kontrak itu. Hanya bersabar, dan kau mendapatkan tiffany dan anak mu." Ucap sunny. "ah..jangan lupa, kau juga harus mendapatkan hatinya juga, taeyeon-ssi" lanjutnya yang kini melenggang pergi meninggalkan taeyeon yang menatap kearah keluarga bahagia dari tempatnya berdiri.

****

" aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan tanpamu" ucap tiffany yang kini bersandar di dada bidang yoona, kini mereka sedang bersantai di kamar mereka.

"bukankah aku sudah mengatakannya? Aku akan bertanggung jawab atas perlakuanku, dan saat ini aku sedang menjalaninya. Merawat anak kita, menjagamu. Itu tanggung jawab ku." Ucap yoona yang mengelus pundak tiffany lembut.

"apa kau memliki sesuatu yang tidak bisa kau bicarakan dengan orang lain? Maksudku rahasia" Tanya tiffany yang membuat yoona menatapnya bingung. "lupakan" lanjutnya lagi yang melihat wajah yoona yang terlihat bingung.

" ada. Aku terlalu takut mengatakannya padamu. Jadi, aku melakukannya sendiri. Maksudku aku tidak ingin melihat wajah kecewamu atas keinginanku sendiri." Ucap yoona yang kembali memeluk tiffany yang sempat terlepas..

"maksudmu? Kau memiliki wanita lain? Selain diriku?" Tanya tiffany yang kini benar-benar melepas pelukan mereka.

"hei, bukan itu maksudku. Hanya kau, sayang. Tidak ada yang lain." Ucap yoona yang segera meraih tangan tiffany untuk meyakinkan dirinya, " aku memiliki anak laki-laki di tempat lain" ucap yoona yang langsung mendapat tatapan kecewa dari tiffany.

"kau memiliki anak selain Irene, anak kita" ucap tiffany yang entah kenapa merasa kecewa, jika dia tidak sadar dengan apa yang dilakukannya saat ini mungkin dia sudah menangis dari tadi. Irene bukan anaknya, namun mendengar bahwa laki-laki rusa nya memiliki anak lain itu sangat menyakitkan, dengan fakta bahwa tiffany telah menaruh semua hatinya kepada laki-laki yang kini sedang merengkuhnya ini, memberikan pelukan hangat untuk dirinya dan itu menenangkan.

"dengarkan aku. Dia hanya seorang anak laki-laki. Orang tua nya sudah tidak ada. Umurnya hanya berbeda satu tahun dari Irene. Dia terlantar di depan toko-toko. Aku melihatnya saat di tengah perjalanan pulang." Ucap yoona yang menatap tiffany. " aku melihat diriku didalam dirinya, sayang. Hidup tanpa orang tua bukanlah hal yang menyenangkan. Dan aku membawanya ke tempat hyung malam itu." Ucap yoona

" kau merawatnya? Dia laki-laki?" Tanya tiffany yang kini menangkup wajah suaminya yang tertunduk. "kenapa tidak kau bilang dari kemarin? Kita bisa merawatnya bersama. Dia bisa menjadi oppa yang baik buat Irene" ucap tiffany yang membuat yoona terkejut dengan ucapan istrinya.

" terima kasih,... terima kasih....kau sangat baik. Kau bisa menjadi ibu yang baik buat mereka" ucap yoona yang memeluk erat tubuh istrinya.

Saat ini keinginan tiffany hanya membuat laki-laki rusanya bahagia. Karena jika suatu saat keadaan kembali normal dan yoona melupakannya, maka tiffany akan terus mengingat senyum dan pancara tulus dari mata rusanya itu, saat ini hanya itu yang tiffany inginkan. Tidak ada yang lain

****

Yoona melirik jam tangannya, lalu memandang sekeliling rumahnya, memerhatikan para pembantu yang bersiap-siap. Ia sedang menunggu istrinya dan putrinya. Menunggu satu wanita dan satu gadis kecil untuk berdandan untuk menemui anak angkat yoona yang dibicarakan kemarin malam.

Irene juga sudah diberi tahu, mendengar akan ada oppa yang akan menemaninya bermain membuat dia semangat untuk hari ini. Gadis itu kini sedang berjalan pelan dibantu dengan babysitter yang merawatnya jika yoona dan tiffany sibuk dengan pekerjaan mereka.

" Irene sudah siap untuk bertemu dengan oppa?" Tanya yoona yang kini menggendong Irene dan berjalan menuju taman.

" apa oppa orang yang baik? Apa dia tampan?" Tanya Irene dengan wajah merahnya dia menanyakan ketampanan laki-laki.

" dia lumayan tampan, dan dia juga sangat baik. Kau akan suka bermain dengannya." Ucap yoona yang kini mencium pipi Irene dengan gemas. Irene yang mendapatkan ciumanya itu hanya terkikik geli dan mencoba untuk turun dari gendongan daddy-nya yang suka menjahilinya.

Tiffany yang melihat tingkah lak-laki rusanya hanya tersenyum dan pandangannya tak pernah lepas darinya sampai yoona yang menyadari kehadiran tiffany di belakang mereka.

" kau sudah siap?" Tanya yoona menghampiri tiffany di dekat mobil. " kau sangat cantik hari ini" ucap yoona yang juga memberikan kecupan ringan di dahi istrinya.

" seperti biasa, kau juga tampan hari ini." Ucap tiffany yang juga membalas kecupan di pipi suaminya.

" kita berangkat sekarang?" Tanya yoona yang dibalas anggukan oleh tiffany.

Setelah itu mobil putih metalik milik yoona berjalan dengan kecepatan sedang unntuk menemui anak laki-laki yang kini sedang bermain sendiri di taman belakang rumah yuri.

about you [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang