" yakin tidak ada yang tertinggal?" Tanya yoona sembari menggendong Irene di tangannya.
"sudah tidak ada lagi. Tadi bibi kim juga sudah memeriksa ulang" ucap tiffany yang memegang seulgi untuk pulang.
Akhirnya, dari sekian lama berada di rumah sakit, mereka bisa bebas hari ini. Senyum Irene tidak pernah luntur semenjak mereka dinyatakan bisa pulang, semakin kembang pula senyumnya ketika daddy-nya menggendongnya dan mengatakan dia bisa pulang kerumahnya.
"dad...ke taman bermain ya" ajak Irene dengan memasang wajah memelasnya. Yoona yang mendengar iitu hanya melihat tiffany sebagai balasannya. Dan tentu saja ajakan mendapat penolakan dari sang mommy.
"no baby. Tidak untuk hari ini. Kalian baru keluar dari rumah sakit. Kita pulang sekarang agar kalian bisa istirahat dikamar kalian." Ucap tiffany yang mendapat rengekan dari Irene.
Seulgi yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata "seulgi rasa lebih baik kita kerumah sekarang. Aku merasa sedikit lelah mom..dad" ucapnya sambil melirik kearah Irene yang semakin mengencangkan rengekannya.
"cah...mari kita pulang. Jika Irene tetap ingin pergi ke taman bermain, silahkan. Maka kami akan pulang duluan dan maaf karna tak bisa menemani Irene" ucap yoona yang pura-pura mulai menurunkan Irene dari gendongannya.
"dad..mom, baiklah-baiklah. Kita pulang sekarang" ucap Irene yang kemudian memeluk posesif leher yoona dengan isakan yang sedikit mereda.
"good girl" ucap yoona yang mengelus bagian belakang kepala Irene dengan sayang.
****
"sesuai perintah anda tuan, kami menemukan dia di sebuah apartemen di daerah gangnam. Apa yang harus kami lakukan selanjutnya tuan?" Tanya seseorang dengan pakaian serba hitam dan potongan rambut yang rapi.
"bawa dia kemari. Jika dia tak mau, paksa dia" ucap seseorang itu.
"baik tuan" ucap pria dengan pakaian api itu dan kemudian permisi untuk melakukan tugas nya.
"ini saya, sebentar lagi dia akan dibawa kesini, tolong datang kerumah saya segera" ucapnya melalui telepon
"bagaimana dengan teman tiffany? Apakah harus?" Tanya seseorang diseberang telpon.
"jika mereka berkenan datang, itu tidak menjadi masalah." Ucapnya dan langsung mematikan sambungan telpon.
****
"seulgi-ah" panggil yoona.
"ya dad, ada apa?"
"daddy sudah tak lama mengobrol denganmu, bisa kita mengobrol dan jalan jalan di taman sebentar?" Tanya yoona.
"tentu, ayo" ucapnya semangat sembari menarik tangan yoona untuk segera sampai ke taman.
Ditaman...
"senangnya" ucap seulgi sembari berjalan dengan tangan yang yang masih menggenggam erat tangan yoona.
"kita mengobrol disitu saja ya" ucap yoona yang menunjuk bangku taman dengan pancuran yang berada di tengah-tengah taman.
"jadi dari mana kita mulai dad?" ucap seulgi yang sudah duduk dipangkuan yoona.
"baiklah, kau tau maksud dari kata abadi?" Tanya yoona yang kini menatap mata anaknya itu.
"abadi? Selamanya? Bukankah begitu?" ujar seulgi "ada apa dad?" Tanya seulgi yang dapat melihat keraguan diwajah daddy nya itu.
"kau juga pasti tau maksud dari "tak ada yang abadi" didunia ini" ucap yoona lagi.
"itu kebalikannya dad. Wae? Kenapa terus mengulur-ngulur pembicaraan? Walau aku masih berumur 4 tahun aku tau ada yang daddy pikirkan saat ini" ucap seulgi yang kini berbalik untuk melihat wajah yoona yang terlihat resah.
"seulgi-ah. Kau ingat apa yang harus kau lakukan saat daddy tak ada dirumah?" tanyya yoona.
"menjaga mommy dan Irene, terutama Irene yang cengeng ketika daddy pergi untuk bekerja." Jawab seulgi dengan senyumnya mengingat wajah Irene yang merah ketika mulai menangis, itu lucu sekali.
"apa yang kau lakukan ketika ada orang yang tak kau kenal mendekati mommy dan Irene" Tanya yoona lagi.
"tentu aku akan menjaga mereka. Apalagi ketika dia mulai mendekati mommy dengan paksa. Aku akan menggigitnya dengan keras." Ucap seulgi lagi dengan senyum diwajahnya.
"wae dad?" Tanya seulgi yang melihat keresahan di wajah daddy nya itu.
"ani, daddy taka apa. Lihat bunga disana" ucap yoona menunjuk bunga lily yang bermekaran di taman.
"bunga kesukaan Irene, dan itu bunga gardenia, bunga kesukaan mommy, benarkan mom?" Tanya seulgi dengan menatap tiffany yang berdiri di belakang yoona dengan menggendong Irene dengan isakan kecilnya, mungkin sehabis bangun dan tak mendapati daddynya di sampingnya.
"benarkan mom?" Tanya seulgi lagi yang kini mendekati tiffany yang sepertinya menahan tangis, entah karna apa.
" baby? baru bangunnya?" ucap yoona yang kini mengambil Irene dari gendongan tiffany."aku buatkan dia susu dulu, kau bisa menemani seulgi disini dan berjalan jalan sebentar mungkin" ucap yoona yang kemudian mencium kening tiffany dan masuk ke dalam rumah untuk membuat susu Irene yang masih terkantuk-kantuk dalam gendongannya.
"sayang" panggil tiffany ke seulgi yang kini asik bermain di pinggir pancuran itu.
"seulgi sayang sama daddy?" Tanya tiffany yang kini menggenggam tangan seulgi.
" tentu mom, seulgi juga sayang sama mommy" ucapnya dengan senyum di bibir kecilnya.
"jika seulgi sayang dengan daddy, jangan biarkan daddy pergi, sayang. Mommy mohon" ucap tiffany yang kini memeluk seulgi dan terisak dipelukan anaknya itu.
hiyahiya...yang kangen..yang kangen. nggak ada? oke bhay..
hikshikshiks
KAMU SEDANG MEMBACA
about you [✔]
Fanfictionsemua penuh kepalsuan. cinta? lupakan itu. berapa yang kau mau? berapa yang harus kusiapkan untuk semuanya. karena ada saatnya kita akan saling melepaskan, karena ada saatnya janji tak ditepati, dan juga, ada saatnya perasaan itu membuatnya merasak...