Dua minggu berlalu dengan sangat cepat. Antusias dan kesenangan!
Gedung yang mereka gunakan sudah dipenuhi dengan teman-teman atau rekan kerja daddy hwang maupun yuri. Hiasan semua sudah ditata dengan indah. Meriah. Hari ini adalah peresmiannya untuk menjadi pendamping wanita yang kini sedang berjalan kearahnya.
malam ini, yoona menikah. Menikahi wanita yang kini berhadapan dengannya dengan cincin yang sudah tersemat indah di jari manisnya. Teman-teman tiffany dan teman-teman yoona bersorak semacam menonton pertandingan bola ketika yoona menempelkan bibirnya dengan bibir wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya. Yoona banyak tersenyum hari ini. Menggenggam tangan istrinya. Bersemu merah. Wanita itu mengenakan gaun putih panjang hingga menyeret di lantai. Memesona. Ketika yoona duduk bersisian dengannya di pelaminan, dia merasa dirinya sungguh lelaki paling bahagia di dunia. Umurnya 29 tahun, yoona bersiap membuka lembaran baru.
Yoona menarik napas, " kita akan pulang kerumah daddy malam ini. Aku tak ingin kau menangis di rumah kita nanti ketika kau merindukan orang tuamu" seperti biasa seorang yoona dengan seribu kejahilannya, bahkan terhadap "istrinya" sendiri.
"kwon yoona?" ucap tiffany sembari menatap mata rusa lelaki itu. "aku tidak akan menangis bahkan jika kita ke luar negri sekarang. Aku bahkan sedang mengandung anakmu, dengan begitu aku juga seorang mommy dan kau seorang daddy, jadi tolong kurangi sifat jahilmu itu." Ucap tiffany sembari mencubit perut "suami"nya itu.
"baiklah." Ucap yoona singkat yang berhasil membuat tiffany menatap dirinya. Karena selama tiga minggu mengenal yoona, lelaki itu bukanlah tipe orang yang berbicara dengan singkat dan hari ini dia menuruti tiffany dengan sikapnya yang sekarang diam. Gosh...apa semua pernikahan dapat membawa kebaikan bagi mempelai?
****
" dia lumayan tampan," bisik Jessica di dekat tiffany yang bergabung bersama mereka. " kau mendapat tangkapan yang bagus"
Tiffany mendesis dan menyikut lengan temannya, takut yoona yang duduk tidak jauh di sebelahnya mendengar apa yang dikatakan Jessica.
" tangkapan? Memangnya dia ikan?" tukas tiffany lirih.
Jessica tidak peduli dan melanjutkan, "kau beruntung. Namun sayang, dia hanya mendapatkan peran sebagai mainan di kehidupanmu."
Tiffany tersenyum miring. Ia memerhatikan temannya meneguk minuman yang tersisa di gelasnya sampai habis. Sepertinya Jessica mulai mabuk, tapi dia tidak sendirian. Sunny juga terlihat mabuk karena mereka minum terus sejak tadi. Berbotol-botol bir dan gelas-gelas wine kosong bertebaran di meja itu.
Tiffany sengaja hanya mengundang beberapa temannya untuk pernikahan palsunya ini, jangan sampai ada yang tau bahwa dia sudah menikah palsu dengan seorang bernama kwon yoona, karna ada saat nya dia harus melepas lelaki itu dan memulai dengan lelaki pilihannya.
"siapa dia? Kau mengenalnya?" kata Jessica tiba-tiba.
Tiffany menoleh dengan cepat kearah yoona dan melihat seorang wanita sedang berbicara dengan laki-laki itu. Matanya menunjukkan tatapan yang berbeda kepada yoona. Sesekali wanita itu tersenyum lebar ketika laki-laki itu juga tersenyum kepadanya.
"tunggu sebentar, aku akan memperkenalkan istriku." Kata yoona menawarkan sambil menunjuk kearah tiffany.
"tentu saja" sahut wanita itu dengan senyum yang dipaksakan yang membuat tiffany bingung melihatnya.
Wanita itu baru saja akan membuka mulut lagi dan tiffany langsung tahu apa yang ingin dikatakannya. Secepat kilat, sebelum wanita itu mengucapkan apa pun, tiffany langsung berjalan menghampiri dan memanggil suaminya dengan suara keras, "sayang, siapa dia?"

KAMU SEDANG MEMBACA
about you [✔]
Hayran Kurgusemua penuh kepalsuan. cinta? lupakan itu. berapa yang kau mau? berapa yang harus kusiapkan untuk semuanya. karena ada saatnya kita akan saling melepaskan, karena ada saatnya janji tak ditepati, dan juga, ada saatnya perasaan itu membuatnya merasak...