BAB DUA PULUH

436 61 5
                                    

" Tidak..sayang..jangan dengarkan mereka...tidak ada yang terjadi" ucap tiffany panic melihat yoona yang sudah berdiri di ambang pintu, dia juga melihat laki-laki di belakang suaminya namun dia tak mengenalnya.

"ucapkan sekali lagi hyung, aku akan mendengarnya" ucap yoona lagi.

"tidak soo, jangan bercanda" ucap tiffany yang kini mengenggam tangan yoona.

"apa maksud semua ini? Dan kenapa taeyeon hyung berada diluar?" Tanya yoona lagi.

"maaf tiffany ini untuk kebaikan kalian. Kita harus akhiri sandiwara ini." Ucap Jessica yang menarik tiffany menjauh dari yoona.

"jangan menyangkalnya yoona, kau sudah tau pasti apa yang ku katakan. Maaf untuk semuanya." Ucap soo dengan penyesalannya.

"pernikahan ini palsu? Itu benar? Bagaimana bisa?" Tanya yoona terkejut terlebih hatinya seperti mati.

Ya tuhan...sakit sekali, jika memang Irene bukan anak kanadungnya, yoona masih dapat memaafkannya namun ini pernikahan dia yang berjanji akan melakukan sekali seumur hidupnya, ikatan janji suci yang dipermainkan dalam hidupnya.

Yoona menatap soo dengan raut wajah yang tak dapat diartikan, namun satu yang pasti mata itu dipenuhi dengan kekecewaan yang luar biasa.

"dan jangan bilang bahwa teyeon hyung adalah...adalah..hahaha...adalah ayah kandung dari irene? Wah? Kalian membuat scenario yang luar biasa." Ucap yoona tak percaya.

"sayang ini tidak seperti yang kau fikirkan" ucap tiffany yang mendekati dengan yoona dengan air mata yang mengalir.

"APALAGI TIFFANY? APALAGI YANG TIDAK SESUAI DENGAN FIKIRANKU.? AKU MENGETAHUINYA, BAHWA FAKTA IRENE BUKANLAH ANAK KANDUNGKU SEPERTI YANG KALIAN KATAKAN. DAN SEKARANG, DENGAN BODOHNYA AKU PERCAYA BAHWA PERNIKAHAN INI ADALAH NYATA. YA TUHAN...HARUS BERAPA KALI LAGI KAU MENIPUKU TIFFANY-SSI? Ucap yoona dengan sarat kesakitan dan kekecewaan yang luar biasa.

"maaf kan aku. Aku yang bersalah disini yoona" ucap taeyeon yang kini berdiri dihadapan yoona.

"iya ini salah mu, dan juga salahku. Salahku yang menganggap bahwa Irene adalah anak kandungku, menganggap bahwa pernikahan ini, pernikahan ini adalah nyata, menganggap bahwa dia mencintaiku dengan tulus" ucap yoona yang menununjuk tiffany yang kini menangis terduduk.

"dad? Kenapa daddy teriak ke mommy?" ucap Irene yang menuruni tangga dengan seulgi yang berjalan disampingnya.

"masuk ke kamar kalian sekarang" ucap yoona.

"tidak. Tidak mau, mom jangan menangis." Bujuk Irene yang kini memeluk tiffany.

"tidak baby, mommy tidak menangis." Ucap tiffany

"masuk ke kamar kalian, sekarang!!" ucap yoona dengan sarat perintah.

"tidak mau!" bantah seulgi

"KWON SEULGI, MASUK KE KAMAR KALIAN SEKARANG" bentak yoona yang kini sudah berada dilingkaran emosinya

"TIDAK MAU!" bantah seulgi lagi. "aku akan melindungi mommy seperti yang daddy bilang, karna saat ini, daddy bukan seperti daddy kami lagi" ucap seulgi yang kini berdiri seperti membentengi tiffany dan Irene dari yoona.

"hei, anak kecil. Dia tetap daddy mu. Jangan berkata seperti itu." Ucap taeyeon yang kini menghampiri seulgi.

"begitu juga dengan kau ajusshi. Jangan mendekat." Ucap seulgi yang kini waspada terhadap taeyeon.

"ahahahahahhahahahahaha.....hahahhahahahahahahahahhahahaha" tawa yoona yang kini terjatuh dan berlutut.

Tapi percayalah, dibalik tawa itu terselip air mata yang jatuh dengan derasnya. Melihat anaknya yang menjaga dua orang yang yoona sayangi. Yoona tersadar, tidak seharusnya di membentak anaknya seperti itu.

"seulgi-ah, mendekatlah. Daddy mau memelukmu" panggil yoona dengan senyum yang sarat kesedihan luar biasa dimatanya.

Seulgi mendekat dan memeluk daddy nya "mian, karna membentak kalian seperti tadi. Ingat janji seulgi. Jika daddy tidak ada, kau harus menjaga mommy dan adikmu seperti tadi, oke pangeran" ucap yoona yang kini menjulurkan kelingkingnya dan di sanggupi oleh seulgi.

"daddy akan pergi lama. Jaga mommy mu dan adikmu ya" ucap yoona yang kini berdiri dan menatap tiffany yang menangis di pelukan Irene yang juga menangis.

Ya tuhan...siapa yang dulu membuat janji agar tidak membuat wanita pujaanya menangis seperti ini, siapa yang dulu berjanji harus selalu menjaga wanita pujaannya ini, pada akhirnya dia mengingkari semua janji manis itu. Karna jalan menuju rumahnya sudah mati, terputus oleh fakta yang menyakitkan.

"tidak...ku mohon, jangan pergi. Jangan pergi yoona. Ku mohon" teriak tiffany yang kini berlari untuk menahan yoona. "jangan, demi tuhan jangan pernah pergi. Ku mohon." Ucapnya yang kini memeluk yoona dari belakang.

Ya tuhan, pelukan ini...

Siapapun..tolong mereka...

Siapapun tolong mereka yang kini tenggelam ke dasar yang namanya "sakit"

"aku pergi, Irene sudah menemukan ayah kandungnya, aku bukan siapa siapa disini. masuklah. Aku tidak ingin kau sakit karna hujan ini." Ucap yoona yang kini merapikan poni tiffany yang berantakan terkena air hujan.

"tidak, aku masuk jika kau masuk. Kau tidak akan pergi kemana-mana. Sayang seperti yang kau katakan tadi pagi. Ini rumahmu dan tidak ada yang lain lagi" ucap tiffany yang semakin terisak di pelukan yoona.

"ayo masuk." Ucap yoona yang kini menarik tiffany.

"noona tolong pegang tangannya." Ucap yoona yang kini menyerahkan tiffany ke Jessica, sedangkan sunny menuntun Irene dan seulgi untuk memasuki kamar mereka.

"ini bukan lagi rumah ku. Ini sudah menjadi rumahnya" ucap yoona yang menunjuk taeyeon. " memang seperti yang kau katakan, rumah ku disini dan itu satu-satunya. Tapi itu sudah hilang tiffany-ssi. Dan aku tidak akan menganggu kehidupan kalian. Tidak akan. Aku permisi, selamat malam" ucap yoona yang kini berbalik dan pergi keluar rumahya yang hangat menuju alam yang bbegitu dingin baginya.

" tidak ku mohon, jangan. Lepaskan aku jess, ini rumahnya, dia kepala keluarga disini. tidak ada yang lain. Hanya dia jess, lepas." Berontak tiffany dari genggaman Jessica

"biarkan dia tiffany. Sadar, sampai kapan kau menyakitinya. Lihat, taeyeon disini. dia disini. dia adalah ayah kandung dari Irene, bukan yoona. Dia yang pantas menjadi suamimu dan bukan yoona." Ucap Jessica yang mencoba menyadarkan tiffany

"aku mencintainya jess..aku..

"tiffany, hei tiffany sadar, ya tuhan. Angkat dia ke kamarnya." Teriak Jessica yang mendapati tiffany tiba-tiba pingsan di pelukannya.

about you [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang