Salsa dan Rino sudah sampai didepan kelas Salsa. Setelah mengantarkan ceweknya, Rino langsung pergi. Tanpa rasa bersalah Salsa langsung masuk dan menghampiri teman-temannya.
Mereka semua heran. Karena, yang mengantar Salsa bukan Ridho. Semua orang tahu Rino itu sangat membenci Ridho.
"ka Salsa, kenapa tidak bersama Aa idho?" tanya Lesty
"memangnya kenapa de?" bukannya menjawab, Salsa malah balik bertanya.
"kaka itu kan pacarnya Aa idho." kata Lesty
"udah lah de, lupain aja. Kaka juga udah bosan sama si Ridho." Salsa menjawabnya dengan santai.
"apa? Kaka jahat ya. Memangnya Aa idho itu barang, yang bisa dibuang begitu aja klo sudah bosan." Lesty pun mulai kesal kepada Salsa yang menganggap semuanya tidak penting.
"kamu kenapa sih de, klo gak suka ya sudah. Pergi aja sana. Urusin itu si Rizki yang gak jelas." kata Salsa.
"ya sudah... Mulai hari ini aku gak mau lagi temanan sama kaka." Lesty benar-benar kesal, karena nama Rizki disebut-sebut juga. Lalu Lesty mengambil tasnya dan duduk dibangku paling belakang.
"memangnya kamu sudah jadian sama Rino ya sa?" tanya Aulia setelah Lesty pergi.
"ya iyalah au... Ganteng kan dia." jawab Salsa
"terus si Ridho mau loe kemanain... Mending buat gue aja. " Azizah ikutan bicara.
"ya sudah, ambil sana... Emang gue pikirin." kata Salsa tanpa pikir panjang.
Rani yang ada dibelakang Salsa hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
****
Di tempat lain, Ridho sudah mendengar kabar tentang pacarnya itu dari teman-temannya.
Kini Ridho duduk sendirian di taman sekolah. Tiba-tiba datang dua orang yang sangat dia kenal. Siapa lagi kalau bukan Rino dan Salsa. Mereka berdua sangat mesra. Ketika dua orang itu sudah mendekat. Ridho langsung berdiri, matanya langsung menunjukkan bahwa dia marah dan tidak suka dengan dua orang itu. Tapi, dia berusaha untuk menahannya.
"hai kawan. Katanya cewek gue mau bicara sama loe." Rino mengatakan itu dengan santainya.
Ridho hanya diam saja berusaha menahan amarahnya.
"dho, sebenarnya gue kesini mau bicara sama loe. Gue udah jadian sama Rino. Jadi, loe gak usah cari-cari gue." kata Salsa tanpa rasa bersalah.
"oke, cuma itu aja kok....daahhh"Salsa langsung pergi.
"loe dengarkan." Rino tersenyum sinis, lalu menepuk pundak Ridho. Dan akhirnya pergi meninggalkan Ridho.
Setelah dua orang itu pergi, Ridho terduduk lemah dibangku taman. Dia bingung harus bagaimana. Disaat dia butuh seseorang untuk menemaninya. Orang itu malah pergi dengan cara sangat menyakitkan. Ridho menarik nafasnya dan membuangnya dengan kasar.
****
Beberapa bulan berlalu, Ridho masih setia dengan status jomblonya. Dia masih merasakan kecewa setelah Salsa meninggalkannya begitu saja. Entah mengapa dia merasa semua wanita itu sama saja. Tidak ada yang bisa dipercaya.
Suatu hari dia melihat Salsa dan Rino terlihat begitu mesra. Ridho sudah menunjukkan rasa tidak sukanya. Dia benar-benar benci dengan pemandangan yang ada didepannya itu. Tapi, Rizki dan Lesty selalu menenangkannya.
"sudah lah Aa idho. Lupain aja." kata Lesty pada saat itu.
"iya dho. Ngapain sih loe pikirin. Masih banyak cewek lain yang suka sama loe." kata Rizky.
****
di sebuah rumah.
Ridho menyisir rambutnya di depan cermin kamar. Hari ini dia berusaha untuk merubah penampilannya. Beberapa kali dia berusaha mengubah bentuk rambut. Hingga akhirnya dia menemukan gaya rambut yang dia suka. Lalu dia mengambil parfum kesukaannya dan menyemprotkannya ke seluruh badan. Ampun deh, udah kayak pabrik parfum aja wanginya sampai kemana-mana.
Semenjak ibunya meninggal, Ridho memang sering menyendiri dan mengunci dirinya di kamar. Mungkin itu sebuah ketenangan baginya. Apalagi dia juga malas bertemu dengan ayahnya. Daripada perang mulut dengan ayahnya lebih baik dia mendengarkan musik rock kesukaannya, yang sering dibilang ayahnya musik setan. Ayahnya sering marah karena suara musik itu terlalu keras. Tapi, Ridho tidak perduli. Orang lain juga tidak perduli dengannya.
Ridho keluar kamar dan menuruni anak tangga. Sebenarnya dia mau sarapan dulu. Tapi, dia melihat ayah dan Rizki ada disana. Ridho akhirnya mengurungkan niatnya.
"dho, sarapan dulu. " tiba-tiba ayah memanggilnya.
Ridho pergi begitu saja, tanpa menoleh sedikit pun. Sebenarnya ayah mau menghampiri Ridho karena kesal. Tapi, Rizki berusaha menahan ayah. Lalu Rizki pergi menyusul Ridho.
Hari ini Rizki dan Ridho pergi ke sekolah mengendarai mobil mewah kesayangan Ridho. Entah mengapa hari ini Ridho benar-benar berubah.
Apa Ridho masih akan bertahan dengan status jomblonya? Segitu bencinya kah dia dengan perempuan?
Nanti ya lanjutannya... Kalau gak sibuk. 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh
Teen FictionKetika putri mulai merasa nyaman berada didekat Ridho--- cowok dingin, brengsek, emosian, cemburuan, dan terkenal playboy di sekolah. Tiba-tiba datang seorang wanita yang tidak mau melepaskan Ridho untuk putri. Bagaimana cara Ridho dan Putri memp...