-28-

4K 189 22
                                    

Putri tersenyum ketika Ridho mendekatinya. Sepertinya cowok itu membawa sesuatu yang ia sembunyikan di tangan di belakangnya. Tak tau mengapa malam ini Ridho terlihat lebih ganteng. Sekarang Ridho sudah berada di depan Putri. Mereka saling bertatapan mata.

"dho, gue pergi dulu ya." kata Rizki, lalu ia pergi meninggalkan dua orang itu.

Ridho menganggukkan kepala, tapi pandangannya tetap tertuju kepada gadis yang ada di depannya.

"sayang... Aku punya sesuatu untukmu." kata Ridho. Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil berpita warna pink.

"apa ini... " tanya Putri.

Ridho langsung membuka kotak kecil itu. Ternyata di dalamnya ada sebuah kalung berhias huruf P di tengahnya.

" ini untuk aku." tanya Putri.

"iya ini untuk kamu."

"tapi... Bagaimana dengan Tasya." tanyanya lagi.

"ssstttt.. " Ridho meletakkan jari telunjuknya di bibir cewek itu.
" aku sudah bicara dengan dia. Dan aku yakin dia pasti mengerti." kata Ridho.

"sekarang, aku pakai kan kalung ini untukmu ya." sambung Ridho.

"iya... " Putri mengangguk dan tersenyum kepada cowok itu.

Ridho berada di belakang cewek itu untuk memasangkan kalungnya.

" sudah."
Ridho kembali ke depan Putri.

" terima kasih ya sayang.. " ucap cewek itu.

" seharusnya aku yang berterima kasih. Karena kamu sudah menyempatkan waktu untuk datang ke sini." Ridho memegang kedua pipi cewek itu dengan telapak tangannya.
"sekarang ikut aku.. " Ridho menarik  tangan Putri menuju ke meja yang sudah di pesan nya. Yang terdapat bunga dan lilin di atas meja itu. Ternyata Ridho mengajak Putri makan malam romantis.

Ridho menggeserkan kursi untuk Putri duduk. Lalu ia duduk di kursi di depan cewek itu. Kemudian ia memanggil pelayan yang ada di sana. Tidak beberapa lama, dua orang pelayan datang dan membawakan makanan untuk Ridho dan Putri.

"sayang... Kamu coba yang ini deh." Ridho menyuapkan sesendok makanan dari piringnya kepada Putri.

"enak... " kata Putri setelah makanan itu ia makan.

" kamu suka? " tanya Ridho.

Putri menganggukkan kepalanya tanda ia menyukai makanan itu.

" ini makanan spesial di sini dan kamu... Spesial di hatiku." kata Ridho. Lalu ia tersenyum kepada cewek yang ada di hadapannya.

Putri membalas senyuman itu. Ia sangat bahagia bersama cowok itu. Dan akhirnya mereka hidup bahagia. Eehhh... Belum ya. 😁

Tiba-tiba Ridho menepuk kedua tangannya. Datang lah beberapa orang yang membawa alat musik. Mereka berdiri di samping meja tempat Ridho dan Putri. Dan mereka langsung memainkan alat musik dengan nada yang romantis.

Ridho mengulurkan tangan di hadapan Putri. Cewek itu bingung, sebenarnya Ridho mau ngapain. Tapi akhirnya ia menerima uluran tangan Ridho. Cowok itu mengajaknya berdiri dan mereka berada di samping meja tempat mereka makan. Tangan kanan Ridho menggenggam tangan Putri dan tangan yang satunya lagi memegang pinggang cewek itu. Sedangkan satu tangan Putri berada di dada cowok itu.

Mereka berdansa mengikuti alunan musik yang romantis. Sebenarnya Putri agak canggung, karena ia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Dia beberapa kali hampir menginjak kaki Ridho. Tapi cowok itu cuek saja. Ia terus menatap mata Putri. Setelah mulai terbiasa Putri menatap mata Ridho dalam.

" semoga kamu jodoh yang di pilihkan Tuhan untukku. " tiba-tiba Ridho mengatakan itu kepada Putri.

Putri tersenyum mendengarnya. Ia berharap malam tidak berlalu terlalu cepat. Karena ia ingin terus bersama Ridho. Begitu juga sebaliknya, Ridho masih ingin terus bersama pacarnya itu.

" kamu janji tidak akan meninggalkan aku... Tanya Putri.

" aku janji sayang. " Ridho mengangkat jari kelingkingnya dan di balas oleh Putri.

Tidak terasa jam di tangan Ridho menunjukkan hampir jam sebelas malam. Ridho langsung panik.

" mati aku." kata Ridho sambil menepuk jidatnya.

"kenapa ka? " tanya Putri.

" kamu harus pulang... Nanti bundamu marah."
"ayo... " Ridho langsung menarik tangan Putri. Mereka berlari menuruni anak tangga dan menuju parkiran mobil.

Ridho langsung menyuruh Putri masuk ke dalam mobil.

" pakai sabuk pengamannya." kata Ridho setelah masuk ke dalam mobil.

" kenapa kak?" tanya Putri bingung.

"udah... Gak usah banyak nanya. Cepat pakai." kata Ridho.

Putri langsung memakai sabuk pengaman, walau pun sebenarnya ia masih belum paham maksud Ridho.

Setelah melihat cewek di sampingnya sudah memakai sabuk pengaman. Ridho langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi. Aksinya seperti seorang pembalap. Beberapa mobil di depannya ia lewati dan hampir menabrak salah satu mobil, Ridho langsung banting setir lagi.

Putri hanya bisa menutup matanya. Ia benar-benar ketakutan. Cowok itu bego atau memang sudah gila. Kalau memang mau bunuh diri, kenapa harus mengajak dia. Putri merasa nyawanya sudah hilang entah kemana.

Hingga akhirnya.... Cciiiiiitttttt... Terdengar suara rem. Duk... Kepala Putri langsung membentur sandaran kursi mobil.

Ridho menarik nafas lalu membuangnya secara perlahan. Kemudian ia melihat Putri yang ada di sampingnya.  Cewek itu masih menutup matanya. Mukanya pucat karena ketakutan. Ridho hanya tersenyum melihat cewek itu.

"sayang... Kamu gak papa kan." tanya Ridho sambil membelai rambut cewek itu.

Dengan perlahan Putri membuka matanya. Ia menepuk-nepuk pipinya, lalu melihat ke sekelilingnya. Ternyata sudah sampai di depan rumah. Reaksi cewek itu sangat lucu. Mungkin dia ingin memastikan masih hidup atau sudah mati. Lalu ia menatap tajam ke arah Ridho.

"kak idho jahat." kata cewek itu dan langsung memukul Ridho.

"kok aku jahat... Memangnya aku ngapain. " kata Ridho.

"kak idho mau membunuhku ya...."  putri langsung cemberut.

"cup... Cup... Cup... Jangan ngambek dong sayangnya mas idho. Nanti di beliin permen deh atau mau balon, nanti di beliin deh... " kata Ridho sambil mencubit pipi Putri. Seperti menghadapi anak kecil.

" memangnya aku anak kecil." Putri malah makin cemberut.

" kok masih ngambek sih... Nanti di beliin balon yang banyak. Udah dong jangan ngambek lagi. Nanti aku gak bisa tidur bayangin kamu terus. " kata Ridho sambil menggoda cewek itu.

" iihhh kak idho... Sana pulang.." kata Putri.

"kok aku di usir sih... Aku gak akan pulang sebelum lihat kamu senyum. " balas Ridho

" kok gitu... "

" senyum dulu lah... " Ridho menatap Putri.

Putri berusaha untuk tersenyum. Sebenarnya ia masih kesal sama Ridho yang sudah keterlaluan. Dan hampir membunuhnya.

" kalau senyum yang ikhlas dong sayang. " Ridho merasa belum puas.

" iya... Iya... Nih aku senyum ya. Kalau masih protes, aku gak mau senyum lagi. "
Putri memperlihatkan senyumnya yang begitu manis.

" gitu dong sayang. " Ridho langsung mencubit pipi cewek itu.

" kaka ih.. " Putri langsung keluar dari mobil.

Bukannya minta maaf, Ridho malah tertawa melihat tingkah pacarnya itu. Lalu ia melajukan mobilnya untuk pulang.

Dari depan pintu, Putri terus memperhatikan mobil pacarnya yang berlalu dari depan rumahnya. Putri tersenyum melihatnya.














Tungguin aja kelanjutannya.... 😍😚

Selamat malam 😇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang