"a... Aku malu sya. Aku memang orang miskin. Ibuku hanya seorang penjual kue. Dan aku sekolah disini juga karena beasiswa. Semua yang ada disini pasti orang kaya semua. Aku malu sya..." putri menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan dia benar-benar tidak bisa menahan air matanya yang sudah terlanjur keluar.
Saat itu Putri dan Tasya duduk dibangku panjang depan kelasnya. Mereka tidak perduli dengan beberapa orang yang lalu lalang memandang ke arah mereka.
"Putri... Kamu yang sabar ya." Tasya langsung memeluk sahabatnya itu. Dia benar-benar tidak tega melihat sahabatnya itu menangis.
"Sya... Ridho itu kok beda ya sama kembarannya."
Putri melepaskan pelukan tasya dan menghapus air matanya."sebenarnya aku juga mau nanya, kamu kok bisa bedain mereka berdua... Kamu kan baru hari ini bertemu dengan mereka."
Tasya meminta jawaban dari Putri."tatapan matanya beda sya." kata Putri
"oh... Gitu... " Tasya hanya manggut-manggut mendengar jawaban Putri.
" kamu yang sabar ya mput... Disini kan masih ada aku. Aku janji, akan selalu jagain kamu." Tasya merangkul Putri.
****
Malam hari
"bunda...." Putri langsung menghampiri ibunya. Ketika ia melihat wanita itu sedang menonton televisi bersama Aji adik kesayangannya.
"ada apa sayang... Ayo sini."
Bunda langsung memeluk Putri."manja banget sih."
Kata Aji tanpa menoleh, dia tetap fokus menonton acara di televisi."apaan sih kamu."
Putri melempar bantal kursi dan langsung mengenai kepala Aji."bunda... Kaka tuh."
Aji mengadukan kakaknya kepada bunda.Wanita itu hanya tersenyum melihat tingkah kedua anak kesayangannya itu. Sejak suaminya meninggal, dia menjadi tulang punggung keluarga itu. Dan hanya kedua anaknya lah yang bisa membuat ia semangat menjalani hari-harinya.
"anak bunda kenapa sedih, ini kan hari pertama kamu sekolah disini sayang... " kata bunda.
Setelah Aji pergi dan masuk ke dalam kamarnya. Putri menceritakan semua kejadian yang terjadi di sekolah hari ini. Terutama tentang Ridho yang selalu membentaknya.
Bunda hanya tersenyum mendengarkan semua cerita anak kesayangannya itu. Bunda sama sekali tidak marah.
"anak bunda pasti kuat... "
Cuma itu yang bunda ucapkan kepada anaknya.Putri merasa tenang setelah mencurahkan semua isi hatinya. Putri memang selalu terbuka dengan orang tuanya. Apapun dia ceritakan. Itulah yang membuat bunda selalu percaya dengan Putri.
****
" wihhhh.... Si bella tambah cantik aja ya." Ridho langsung terpesona melihat Bella yang sedang latihan cheerleader. Bukan hanya Ridho, tapi Irwan dan Randa juga ikut-ikutan. Itu cowok-cowok emang paling betah kalo lihat cewek seperti Bella."eh dho, gak segitunya juga kali." Rizki memang selalu bete kalau melihat adiknya seperti itu.
"gila.... Seksi banget... Suit.... Suit... " Ridho terus saja memandangi lekuk tubuh cewek itu.
" eh dho, otak loe, loe tinggal dimana sih.. " Rizki menjitak kepala adiknya itu.
" kenapa sih bang.... Nikmati aja.... Anggap aja surga dunia." Ridho terus saja mempelototi cewek itu.
"kalau cantiknya udah luntur, loe tinggal juga dho." kata Rizki
"iya, emang. Kalau sudah gak cantik lagi. Buat apa dipertahanin. Tinggal cari aja yang lain. Gampang kan" Ridho berkata seperti itu, seakan-akan semua cewek itu cuma mainan.
"tau nih si Ridho. Gue sumpahin. Semoga loe dapat karma. Dan gue bisa dapetin cewek-cewek loe." Irwan kesal karena selama ini semua cewek yang dia incar selalu nempelnya ke Ridho.
"hahaha.... Itu emang sudah nasib loe wan. Nikmati aja hidup loe. Masalah karma, emang gue takut. Malah karma itu yang takut sama gue." dengan santainya Ridho bicara seperti itu.
"dho, liat tuh. Kayaknya Bella mau kesini." Randa menyenggol Ridho ketika melihat cewek cheerleader itu mendekati mereka.
"tuh... Gue bilang juga apa." Ridho menyombongkan dirinya. Lalu dia mendekati Bella.
"Ridho, kamu sudah lama disini."
Kata cewek itu ketika Ridho sudah didepannya"iya, oh iya Bella. Pulang sekolah nanti mau gak ikut gue. Gue mau ngajakin loe makan di luar." kata Ridho
"boleh." tanpa ragu Bella langsung mengiyakan ajakan Ridho
Tentu saja Ridho sangat senang. Karena dia tidak mendapatkan penolakan dari cewek itu.
Pulang sekolah
Putri buru-buru ingin ke toilet tanpa melihat kanan kiri.
Dubrakk.....
Putri bertabrakan dengan seseorang. Tapi, tubuh mungilnya sempat ditangkap oleh orang itu. Sehingga ia tidak jatuh ke lantai. Putri memejamkan matanya karena kaget dipelukan cowok itu. Pelan-pelan ia membuka matanya dan ternyata...."loe lagi... Loe lagi... Demen banget loe nabrak gue." Ridho langsung melepaskan pelukannya.
"ma... Maaf aku gak sengaja." Putri menunduk menutupi deg-degannya.
"heh... Gue ingetin ya. Berapa kali pun loe nabrak gue. Gue gak akan pernah suka sama cewek miskin seperti loe!!!" kata Ridho dengan kasar.
Putri langsung berlari meninggalkan Ridho. Dia mau nangis, tapi berusaha ditahannya.
"dasar cewek aneh. " kata Ridho setelah cewek itu berlalu.
Entahlah... Sampai kapan Ridho akan terus begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh
Teen FictionKetika putri mulai merasa nyaman berada didekat Ridho--- cowok dingin, brengsek, emosian, cemburuan, dan terkenal playboy di sekolah. Tiba-tiba datang seorang wanita yang tidak mau melepaskan Ridho untuk putri. Bagaimana cara Ridho dan Putri memp...