-27-

2.1K 131 14
                                    

"loe disini sya... Gak masuk kelas." Rafly mendekati Tasya yang sedang duduk di bangku taman.

"malas..." jawab Tasya.

"hmm... Sudah gue bilang kan. Ridho tidak akan mencintai loe. Walau pun loe kejar dia sampai ke ujung dunia." kata Rafly.

"kenapa loe ikut campur urusan gue. Kenapa loe gak deketin si Putri aja. Biar Ridho benci sama cewek itu." kata Tasya.

"gue bukan orang licik seperti loe sya. Gue tidak akan memaksa orang yang tidak mencintai gue. Karena sudah ada orang yang gue suka." Rafly menatap Tasya.

"siapa orang itu?" Tasya penasaran dengan orang yang di sukai Rafly.

"loe... " kata Rafly dengan pelan. Lalu ia pergi meninggalkan cewek itu.

" apa... Rafly, maksud loe apa." Tasya kaget. Tapi, cowok itu sudah pergi.

Tasya mulai memikirkan kata-kata yang keluar dari mulut Rafly.

Pulang sekolah, Ridho berlari mengejar putri. Saat dia melihat cewek itu berjalan di koridor.

"Putri tunggu." panggilnya

Putri memalingkan badannya.
"ka idho... " kata cewek itu.

" nanti malam kita jalan yuk... Nanti iki yang akan menjemputmu." kata Ridho.

"kok ka iki yang jemput aku... " Putri bingung, yang ngajak jalan siapa, yang jemput siapa.

" gak usah banyak nanya... Aku pulang duluan ya." Ridho langsung meninggalkan Putri yang masih kebingungan.

Ridho menemui Tasya yang saat itu sudah menunggunya di depan.

"sya, ayo aku antar kamu pulang." ajak Ridho.

"kita gak jalan-jalan dulu ka." tanya Tasya.

"aku sibuk sya. Lain kali aja ya. Ayo pulang." Ridho berjalan duluan.

"tunggu aku ka.. " kata Tasya, lalu ia menggandeng tangan Ridho.

Di dalam mobil, Tasya terus memperhatikan Ridho. Dia teringat dengan kata-kata Rafly.

" kenapa kamu sya." kata Ridho, ketika dia sadar cewek itu terus memperhatikannya.

"kaka beneran tidak bisa mencintai aku." tanya Tasya.

Tiba-tiba Ridho menghentikan mobilnya.

"maaf kan aku sya." kata Ridho

Tasya tertunduk mendengar ucapan cowok itu.

"aku memang tidak bisa mencintai kamu. Tapi, aku yakin pasti ada cowok lain yang selalu mengharapkanmu." kata Ridho dengan lembut.

"Tasya... Senyum dong." sambung Ridho sambil mengangkat dagu cewek itu.

Tasya berusaha untuk tersenyum. Walaupun sebenarnya ia terpaksa.

Ridho kembali menjalankan mobilnya untuk mengantar cewek itu pulang. Sepanjang perjalanan Ridho terus menghibur Tasya. Agar ia bisa melupakan perasaannya. Ridho berjanji akan selalu ada untuk Tasya walaupun hanya sebatas sahabat.

****

Saat malam hari, Rizki sudah menunggu Putri di depan rumah cewek itu.

Setelah pamit sama bunda, Putri langsung menemui Rizki.

"udah lama ya kak nunggunya." kata Putri.

"gak kok... Ayo masuk. " kata Rizki, lalu cowok itu meminta Putri masuk ke mobil.

Setelah mereka masuk ke dalam mobil. Tiba-tiba Rizki mengambil penutup mata dan berniat ingin menutup mata Putri.

" kaka mau ngapain... " tanya Putri.

" udah diam. " kata Rizki.

" awas ya kalau kaka macam-macam." Putri langsung panik.

" kalau gue mau nyulik loe. Terus loe mau teriak gitu. "kata Rizki dengan santai.

" ihh... Kaka. "

" udah diam, turuti aja napa... "
Rizki pun langsung menutup mata Putri.

Setelah selesai, Rizki langsung menyalakan mesin mobil dan mobil pun meluncur.

" ka... Belum sampai ya... " tanya Putri.

" baru juga keluar komplek mput." jawab Rizki.

"memangnya jauh ya ka.. " tanya Putri lagi.

" lumayan... " Rizki masih terus menyetir.

" jangan jauh-jauh ka... Aku ngantuk nih... " kata Putri.
" gak papa sih kalau jauh. Tapi,  traktir aku makan ya. " sambung Putri.
" beli es krim juga boleh." lanjutnya.

"iya... Bawel.... " kata Rizki mulai kesal. Karena Putri ngocel mulu.

Akhirnya mobil Rizki sampai ke tempat tujuan. Rizki mencari tempat parkir untuk mobilnya. Setelah menemukan tempat parkir. Rizki langsung turun. Lalu ia membukakan pintu di samping Putri.

" Putri... Kita sudah sampai.. " katanya.

Lalu ia membantu Putri untuk turun, karena mata cewek itu masih di tutup.

" aku boleh buka penutup mataku kak. " tanya Putri.

" belum mput.... Kita harus jalan dulu." jawab Rizki.

"kok gitu kak... Kaka gak nyulik aku kan." Putri mulai panik.

"tenang aja mput... Cewek mana sih yang gak senang kalau di culik sama cowok se ganteng gue." kata Rizki.

"kalau mput sih,  gak mau.... " jawab Putri santai.

" ni cewek ya... " Rizki kembali dengan kebiasaannya, mengacak-acak rambut Putri.

" hehehe..." Putri malah mentertawakan cowok itu.

"ayo jalan... Jangan ngobrol mulu. "
Lalu Rizki menuntun Putri menuju tempat yang sudah di rencanakan.

Mereka menaiki beberapa anak tangga. Hingga akhirnya mereka sampai ke atas. Rizki membuka penutup mata Putri.

" kamu siap mput.... " tanya Rizki.

Putri Menganggukkan kepalanya tanda ia siap. Penutup mata pun di buka. Perlahan Putri membuka matanya. Dan setelah matanya terbuka. Putri tersenyum melihat sesuatu yang ada di depannya.













Tunggu lanjutannya.... 😁✌️

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang