-16-

2K 135 11
                                    

"AAAKKKKHHHH!!!"
Tubuh Ridho tergeletak tak berdaya persis di depan toilet sekolah. Untung saat itu sudah jam pulang. Semua orang sudah meninggalkan tempat itu. Kalau tidak, Ridho akan jadi tontonan semua orang. Wajahnya pucat dan berkeringat. Ridho terus saja memegangi perutnya. Beberapa hari ini ia memang merasakan sakit yang luar biasa. Ia benar-benar merasa kesakitan. Ridho berusaha mengambil sesuatu dari dalam ranselnya. Ternyata ia mengeluarkan obat dari dalam sana. Dengan tangan gemetar ia langsung mengambil obat itu dan langsung memakannya.

Disaat itu juga ternyata Putri belum pulang. Ia berniat ke toilet sebentar. Tapi, tidak sengaja ia melihat seorang cowok tergeletak disana. Ia mengira cowok itu pingsan. Putri langsung saja lari menghampirinya.

"Ridho... "
Putri sangat mengenal orang itu.

" Ridho kamu kenapa? Kenapa jadi seperti ini?" Putri benar-benar panik. Ia bingung harus berbuat apa. Disana tidak ada orang. Mau keluar mencari bantuan, ia takut kalau nanti keadaan Ridho semakin parah dan ia tidak bisa menolongnya.

"Ridho, ayo kamu duduk dulu. Kamu bisa kan? " Putri membantu Ridho.

Ridho berusaha untuk bisa duduk. Ia hanya diam saja menatap gadis yang ada di depannya, perutnya masih terasa sakit. Tubuhnya pun masih berkeringat dingin.

" Ridho, ini apaan... "
Putri kaget ketika melihat beberapa butir obat tergeletak di samping cowok itu.

" kamu ngobat. "
Putri masih penasaran.

Yang di ajak bicara malah diam saja. Mungkin karena ia masih menahan rasa sakitnya.

" ngapain loe disini..!! "
Itulah kata-kata pertama yang keluar dari mulut Ridho. Setelah sakitnya sedikit berkurang.

Ini orang sudah dibantuin, bukannya ucapin terima kasih kek. Apa kek. Malah membentak gadis itu.

" maaf... Aku cuma pengen bantuin kamu. " kata Putri sambil menunduk.

" loe pikir gue butuh bantuan loe.!!"
Ridho masih saja membentak Putri, yang jelas-jelas sudah ketakutan seperti itu.

Ridho berusaha untuk berdiri. Karena melihat cowok itu kesusahan untuk berdiri Putri langsung menolongnya.

"lepaskan tangan gue.!!! " kata Ridho

" kamu kenapa sih.... Aku cuma mau menolong kamu, apa itu juga salah. Setidaknya izinkan aku membantu kamu sampai ke depan. Setelah itu terserah kamu. "
Putri berusaha membuat cowok itu luluh dan mau menerima bantuannya. Apalagi di sana tidak ada orang. Ia cuma takut kalau nanti terjadi apa-apa dengan cowok itu dan tidak ada orang yang menolongnya.

" terserah loe. "
Akhirnya Ridho mau juga menerima bantuan Putri. Sebelumnya ia melihat keadaan di sekeliling dulu. Ia takut kalau nanti ada temannya yang melihat ia bersama gadis itu. Ia cuma gengsi aja.

Putri memegang tangan Ridho sambil mereka menuju ke depan. Putri takut kalau tiba-tiba cowok itu terjatuh atau pingsan.

Sedangkan Ridho, tidak henti-hentinya memandangi cewek yang ada di sampingnya itu. 'sebenarnya dia cantik, gemesin, baik, apa sih yang kurang dari cewek ini. Kenapa gue jadi deg-degan begini ya. Tidak... Gue tidak boleh jatuh cinta sama dia. Ini tidak benar Ridho.' kata Ridho dalam hati.

"ka Ridho kenapa? " tanya Putri. Setelah ia sadar sejak tadi Ridho memperhatikannya.

" tidak... Tidak apa-apa. " Ridho pura-pura mengalihkan pandangannya.
" antar gue, sampai ke mobil gue. " sambung Ridho.

Putri pun langsung menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti. Mereka berdua menuju ke parkiran mobil.

" masuk. "
setelah mereka sampai di depan mobil Ridho. Cowok itu langsung meminta Putri masuk ke dalam mobilnya.

" terima kasih ka... Aku naik bus aja." kata Putri.

"gue bilang masuk!!! "
Dengan sedikit bentakan. Ridho menarik tangan Putri dengan paksa untuk masuk ke dalam mobilnya.

Putri pun terpaksa mengikuti kemauan Ridho. Sebenarnya ia sangat takut. Tapi, kalau ia tolak. Ridho pasti akan semakin marah padanya.

Mobil pun keluar gerbang dan menuju jalan raya. Sepanjang perjalanan mereka berdua saling diam. Tak ada satu pun yang bicara. Putri bicara cuma ketika Ridho menanyakan alamat rumahnya. Hingga akhirnya Putri tiba di rumahnya dengan selamat. Tanpa pamit Ridho langsung melajukan kembali mobilnya.

****

Di kamar Ridho

Ridho berbaring di atas kasurnya. Sejak pulang tadi, ia tidak keluar kamar sampai malam tiba. Ia malas bertemu dengan Rizki dan ayahnya. Apalagi saat ini ayahnya sudah menikah lagi dengan wanita simpanan ayahnya. Itu lah yang membuat ibunya meninggal. Karena sakit hati yang tidak bisa di tahan lagi. Hingga membuatnya bunuh diri.

Ibu tiri itu sangat menyayangi Rizki dan Ridho. Mungkin karena rasa bersalahnya waktu itu. Tapi, Ridho sangat membenci wanita itu. Ia benar-benar tidak bisa menerima semuanya.

" cewek itu sebenarnya cantik juga... Tapi, kasihan dia. Gue tidak mau mempermainkan dia. Gue tidak pantas untuk dia. Dia terlalu baik buat gue. " gumam Ridho.
Entah mengapa Ridho tidak henti-hentinya memikirkan Putri. Apa mungkin ia jatuh cinta? Tapi, rasanya tidak mungkin. Sudah lama ia sangat membenci cinta itu. Yang ada hanya dendam di hatinya. Apa waktu bisa mengubah semuanya?

Ridho terus memikirkan cewek itu hingga akhirnya ia terlelap dalam tidurnya.



Tunggu aja lanjutannya. 😊😉
Bikin yang panjang ke potong mulu.

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang