-11-

2.1K 134 4
                                    

Di sebuah kamar

Seorang gadis mungil masih berbaring dibawah hangatnya selimut. Saat itu matahari sudah sangat terang menyinari. Tapi,  gadis ini masih sangat nyaman berada di kasur itu. Hingga akhirnya datang seorang wanita setengah baya menghampiri gadis itu.

"pagi... Putri cantiknya bunda." wanita itu berusaha membangunkan anak gadisnya.

"pagi bunda." gadis itu berusaha membuka matanya.

"sayang,  ayo bangun. Sudah pagi ini." kata wanita itu.

"sudah jam berapa bunda?" tanya gadis itu

"jam enam lewat sayang." jawab wanita itu.

"APA...jam enam lewat. Mampus aku. Bisa telat aku." gadis itu langsung meloncat dan langsung menuju kamar mandi.

Bunda hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak kesayangannya itu. Bunda baru saja ingin merapikan tempat tidur anaknya. Gadis itu sudah keluar dari kamar mandi.

"putri...  Kamu ini. Mandi apa tidak sih?" tanya bunda.  Karena baru beberapa menit saja sudah keluar dari kamar mandi.

Ya, gadis itu bernama Putri. Dia langsung memakai baju seragamnya dan memeriksa kembali isi tasnya. Siapa tahu ada barang yang ketinggalan.

"mandi dong bunda, masa putri cantiknya bunda gak mandi." jawab putri setelah selesai memeriksa tasnya.

"putri, lain kali jangan telat lagi ya. Ini kota Jakarta sayang, bukan Balikpapan. Sedikit       saja telat kamu akan ketinggalan bus." kata bunda mengingatkan Putri.

"iya bunda ku sayang... Putri berangkat dulu ya... Mmuach.. " putri pamit sambil mencium pipi bunda.

" bekalnya dibawa ya sayang."
Kata bunda sambil mengantarkan Putri kedepan pintu.

"iya bunda. Oh iya bunda. Aji mana?" tanya Putri

"Aji sudah berangkat pagi-pagi sekali,  ini kan hari pertama kalian masuk sekolah di kota ini." jawab Bunda

Aji adalah adik laki-laki kesayangan Putri satu-satunya. Walaupun mereka sering berantem. Tapi,  putri sangat sayang kepada adiknya itu.

"aku berangkat dulu bunda." Putri buru-buru karena sudah sangat telat.

****

Bus yang Putri tumpangi baru saja berhenti di depan sekolah barunya. Sebenarnya itu bukan bus sekolah. Karena hari itu dia terlambat, akhirnya ketinggalan bus.

Putri hanya terdiam sejenak di depan sekolah itu. Dia hanya melihat kemewahan bangunan itu. Ini sekolah impiannya sejak dulu. Dia beruntung bisa mendapatkan beasiswa yang membuatnya bisa bersekolah di tempat semewah itu.

Putri terbangun dari lamunannya ketika melihat gerbang sekolah hampir ditutup.

"pak... Tunggu... " Putri berlari menuju gerbang.

"nona ini siapa ya?" tanya satpam itu.

"nama saya Putri pak, murid pindahan dari balikpapan." Putri memperkenalkan diri.

"oh.. Pantas, saya baru melihat nona." kata satpam itu.

"pak... Putri mohon.. Bukain gerbangnya ya." Putri sambil memohon biar dibukakan.

"maaf nona... Saya mau laporan dulu ke piket."ujar pak satpam itu.

Tiba-tiba datang seorang cowok dengan tergesa-gesa.

"nak Rafly, kamu terlambat juga. Biasanya kamu datang paling pagi." kata pak satpam itu ketika melihat Rafly.

"maaf pak agung saya telat, tadi nganterin mama ke pasar dulu." Rafly menjelaskan.

"baik,  bapak mau laporan dulu. Kalian tunggu disini." pak agung langsung pergi.

Suasana hening sejenak.
"kamu murid baru ya? Kenalin nama aku Rafly." Rafly mengulurkan tangan memperkenalkan dirinya.

"oh iya, nama aku Putri. Panggil aja mput." Putri menjabat tangan Rafly.

Tidak lama setelah mereka kenalan, pak Agung datang dan mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.

Putri langsung berlari mencari kantor kepala sekolah. Dan tiba-tiba....
Auuuuch!!  Ia bertabrakan dengan seseorang. Tubuhnya terjatuh dengan mulus ke lantai. Kepalanya pun langsung pusing. Putri berusaha menguasai dirinya.

Putri berusaha berdiri walaupun kepalanya masih pusing.

Ternyata didepannya ada seorang cowok yang menatapnya dengan pandangan aneh. Dingin dan tanpa ekspresi. Ngeri banget tatapan matanya kayak nonton film horror.

Cowok itu pasti sangat marah. Tatapannya saja tajam begitu. Tajamnya pedang aja pasti kalah sama tatapan cowok itu. Sebenarnya Putri takut kena tonjok cowok yang ada dihadapannya itu. Apalagi mukanya semakin seram.
"hehehe... Maaf ya... Sekali lagi maaf. Putri salah... Hehehe... Peace... Damai aja ya... " kata Putri sambil mengangkat kedua jarinya.

Cowok itu diam saja, memandang aneh seakan meneliti gadis mungil itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ini cewek aneh, tapi lucu juga, tidak ada takut-takutnya. Apalagi pipinya itu bikin gemes. Cowok itu bicara dalam hati.

"kamu gak marah kan sama aku." tanya Putri kepada cowok itu.

Cowok itu pun tersadar dari rasa kagumnya.
"MATA LOE MANA?" cowok itu membentak Putri.

Putri langsung kaget mendengar bentakan dari cowok itu. Jantungnya deg degan tak beraturan.

"i ini.... Ini mata aku." jawab Putri dengan polos sambil menunjuk matanya.

"DI PAKAI GAK? " cowok itu terus saja membentak Putri.

" ini... Masih aku pakai." Putri masih deg degan. Saat itu dia masih gemetaran. Putri tertunduk karena takut dengan cowok yang ada di hadapannya. Akhirnya air mata Putri menitis di pipinya.

"lain kali matanya di pakai dengan benar!!!" sudah tahu cewek di hadapannya menangis.  Dia terus saja membentak cewek itu.

Cowok itu tersenyum. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Putri tanpa rasa bersalah.

Kira-kira ada yang bisa menebak gak, siapa cowok itu?

Lanjut besok, mata sudah siwer. 😊😘

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang