Pengacau

149 19 0
                                    

Happy Reading
Don't forget vote

Hari ini hari kedua Raka bertemu dengan Vivi. Dan hari ini juga hari kedua Raisa tidak masuk sekolah, mungkin. Pesan Raka belum dibalas oleh Raisa, jadi ia beranggapan mungkin Raisa masih sibuk dengan acaranya. Raka rindu berjalan dikoridor berdua dengannya, ke kantin bersama, bercerita dan mencubit gemas pipinya.

Disisi lain, Raisa sudah siap dengan seragamnya. Ia ingin membuat kejutan untuk Raka tanpa memberi tahunya bahwa hari ini ia akan pergi kesekolah. Betapa rindunya Raisa pada Raka, ia pun segera berangkat ke sekolah bersama Dio.

Memasuki koridor sekolah, Raisa bertemu dengan seorang cewek yang belom pernah ia lihat sebelumnya. Dia manis, cantik, dan kulitnya putih.

'Aaa.. Apa ini murid pindahannya?'

Sekitar tiga hari yang lalu, sekolah Raisa kedatangan murid pindahan, ketika ia ingin melihatnya, seorang Laila menariknya, yah Raisa ingat momen itu. Jadi ia gagal untuk mengetahui seberapa cantiknya murid pindahan ini. Kini murid itu sudah didepan matanya, tak ingin terlihat terlalu memerhatikannya, Raisa pun berpaling dan segera melanjutkan perjalanan menuju ke kelasnya.

Dikelas sudah ada beberapa siswa ipa 2, tak terkecuali Raka. Elva dan Silvia yang melihat Raisa di pintu segera melambaikan tangannya, dan menyuruhnya agar segera duduk dibangkunya. Mereka rindu sosok Raisa. Raisa mendekati dua sahabatnya, berbincang sebentar lalu ia beranjak ke Raka. Raka sedang duduk di meja Dirga dengan posisi membelakangi Raisa. Cocok sekali untuk mengejutkan dirinya. Dengan cepat Raisa mengisyaratkan Dirga untuk pura-pura tidak melihatnya. Satu langkah, dua langkah, lalu...

"Baa!!!" Raisa berteriak dan memukul pelan pundak Raka. Hal itu membuat pacarnya sedikit terjungkat karena kaget.

"Surprise buat lo sayang" Raisa merangkul leher Raka dari arah belakang.

"Raisa?"
Raka terus mengedipkan matanya dan meyakinkan dirinya bahwa ini bukan mimpi.

"Yes. I'm here"

"Oh good" Raka tersenyum menatap Raisa.

"Gue cabut dulu kalo gitu ya, lo berdua temu rindu dulu deh"

Dirga mencoba untuk tak menjadi obat nyamuk disana. Ia pun segera berpindah ke bangku lain.

"Ntar makan siang sama gue ya" Kata Raka sambil mencubit hidung Raisa.

"Oke"

Jam pelajaran dimulai, berbeda dengan kemarin, Raka akhirnya bisa fokus hari ini.

10.15 am

Raisa dan Raka duduk di meja yang berbeda dengan Elva dan Silvia. Raisa beruntung memiliki sahabat seperti mereka berdua, pasalnya mereka tak mempersalahkan jika Raisa tak selalu bersama dengan keduanya.

"Suapin gue dong" Raka tersenyum manis saat itu, membuat jantung Raisa serasa ingin lepas. Banyak dari siswi yang kebetulan lewat di detik itu juga seakan terpanah dengan senyuman yang Raka tampilkan.

"Hah? Lo serius?"

"Iyalah. Kenapa? Lo jijik ya? Tenang mulut gue nggak bawa virus Rabies kok" Raka yang tak sabar, akhirnya memegang tangan Raisa dan mencoba menyuapkan nasi dimulutnya sendiri.

Raisa terbahak mendengar kata-kata Raka yang tak pernah ia saring terlebih dahulu. Raisa memindah posisi duduknya, dia duduk disamping Raka.

"Aaaaa"
Raisa menyodorkan makanan ke mulut Raka, begitu Raka membuka mulut , Raisa langsung memasukkan makanannya ke mulutnya bukan mulut Raka. Tentu apa yang Raisa lakuin mengundang kecemberutan dari mulut Raka.

Tanpa Dirimu [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang