Happy reading
Don't forget voteDi rumah Raisa, pukul 9.00 pm.
"Tau gini, gue nggak waktu lalu nggak usah nyemangati si Arya. Anaknya bad boy banget.. Astaga, cewek aja dia kerasin" Elva dan Silvia mencoba melihat seberapa parah luka Raisa. Elva terus merutuki dirinya, waktu pertandingan basket lalu, ia sempat menyemangati Arya, itu semata-mata karena Arya cowok yang ganteng, Elva tak tahu, bagaimana Arya di dalamnya.
"Terus? Si Raka sekarang gimana sama Vivi?" Silvia meneteskan beberapa tetes obat merah pada sebuah kapas, lalu menempelkannya pada luka Raisa secara perlahan.
"Gue seneng banget, akhirnya selesai juga ni masalah" Kata Raisa, ia tak lagi memperdulikan luka di ujung bibirnya akibat olesan obat merah. Hatinya sangat bahagia sehingga dia melupakan rasa sakitnya.
"Raka bener-bener udah nggak ada hubungan lagi kan?" Tanya Elva memastikan.
"Iya"
"Gue kira Raka bakal ninggalin lo, eh dia masih stay ternyata. Uwu, pen punya cowok kek Raka gue tuh" Silvia meletakkan kapasnya, lalu ia membaringkan tubuhnya di kasur Raisa.
Raisa teringat kata-kata Dio. Ketika Dio berkata, pemikiran bisa saja tak semulus dengan ekspetasi kita. Ekspetasi memang kadang tak sesuai realita. Hari ini, kata-kata Dio terbukti. Pilihan Raisa untuk bertahan dengan Raka adalah keputusan yang benar.
"Please, gue baru aja sejaman ngerasain bahagia karena masalah gue sama Raka akhirnya selesai. Lo jangan jadi Vivi kedua deh" Protes Raisa. Mendengar kata-kata Silvia yang ingin mendapat cowok seperti Raka, Raisa merasa was was.
"Anjir, nggak gitu bangke" Silvia hendak menjitak kepala Raisa, dengan cepat Elva memukul tangannya.
"Dia lagi sakit, kampret!"
"Iya gue tau. Gue bercanda"
Silvia kembali berbaring dan memainkan ponselnya.Elva dan Silvia rencana nya akan menginap dirumah Raisa. Setelah Raisa dan Raka sampai dirumah tadi, Dio sungguh terkejut. Ia segera memberi pertolongan pertama dan tak lama kemudian, Raka pun pulang ke rumahnya. Melihat Raisa yang terluka, Dio tak tega jika adiknya harus tidur sendiri di kamarnya. Ia pun menelfon Elva dan Silvia agar datang untuk menemani Raisa malam ini. Beruntungnya, mereka langsung on the way.
Raka pratama
Udah tidur?
Raisa sayang Raka
Gue nggak nanya itu sayang
Raisa cinta Raka
Apa yang sakit selain pipi lo?
Hati gue
Gue udah selesain semua Sa, nyokap Vivi udah tau. Dia nggak nyangka, dan gue kira dia bakal mutusin hubungan, eh ternyata malah minta maaf ke gue
Dari dulu kek, jadikan gue nggak perlu sakit ati
Maaf sayang. Gue janji, abis ini nggak ada lagi sakit hati sakit hatian lagi buat lo
Janji mulu
Percaya mulu
RAKA!!!
Luka lo jangan males-males diobatin biar nggak nambah parah
Lo juga, bawel
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Dirimu [End] ✔
Teen Fiction"Lo kok jadi gini sih!? Salah gue apa sama lo!?" Sambung Raisa. "Enggak ada, gue cuma mau bikin lo benci aja sama gue" Raka melebarkan senyumannya ke arah Raisa. "Lo tuh!! Hiks.. dasar brengsek! Raka lo keterlaluaan!!!!!!" Teriak Raisa histeris. R...