Happy Reading
Don't forget voteThree cewe ogeb❤💛💚
Raisa💚: ngafe yuk guys
Silpiah💛: yah.. Sorry banget, gue lagi kedatangan tamu bulanan Sa, gue mager.
Elpa❤: gue nggak bisa. Keluarga gue di Bandung lagi bikin acara, maaf ya
Raisa💚: yaah :( yaudah deh gue ngajak Raka aja
Raisa bosan di rumah. Liburan semester satu tengah berlangsung. Namun ia hanya berdiam diri di rumah tanpa memiliki rencana apapun. Ia pun mencoba menghubungi Raka.
Raka pratama
Raka
Ya sayang
Gue rindu, jalan yuk
Gue nggak di rumah Sa, lagi di kantor bokap ngebantu ngurus pendataan karyawan, emang Silvia sama Elva nggak mau nemenin lo?
Mereka sibuk Raka
Bentar, gue ijin papa dulu
Eh, nggak usah Raka. Gue bisa pergi sama bang Dio. Lo lanjutin kerja'an nya ya. Semangat
Nggak usah macem-macem
Semua orang sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mengapa Raisa tidak?
Raisa menuruni tangga, dan menuju dapur. Tidak ada Dio disana, ia melanjutkan perjalannya menuju ruang tengah. Dio pun tak ada di sana. Rumah terasa sepi, tak ada siapa pun di rumah ini selain Raisa. Dilanda rasa bosan, Raisa pun kembali ke dapur rumahnya, dan mencoba mencari pekerjaan di sana.
"Gue punya ide!"
Raisa membuka ponselnya dan mencari beberapa resep makanan yang ingin ia buat. Raisa akan belajar masak hari ini. Ketika membuka kulkas, ia tak menemukan bahan apapun. Alias kulkasnya kosong.
"Bang Dio lupa belanja ya? Isi kulkas udah abis kek gini kok" Raisa menutup pintu kulkasnya kembali. Ia menaiki tangga menuju kamarnya lalu berganti pakaian. Ia akan pergi ke swalayan untuk berbelanja sayur dan segala macam kebutuhan yang biasa Dio belanjakan.
10.00 am
Nasib sial memang sudah ditakdirkan untuk Raisa hari ini. Hari ini dia membawa mobil. Dan sudah terjebak macet selama kurang lebih satu jam. Dia akhirnya turut merasakan, beginilah Dio ketika ia dituntut menjadi pengganti pengurus rumah oleh orang tuanya.
Sepuluh menit kemudian, jalanan macet sudah kembali normal. Akhirnya, Raisa bisa bernapas lega. Ia melanjutkan perjalannya menuju swalayan.
Ia memasukkan beberapa potong daging sapi kemasan, daun selada, tomat, bawang bombay, keju, mayones, saos sambal, dan roti didalam keranjangnya. Kalian pasti sudah tau, Raisa akan memasak apa. Ia akan mencoba membuat burger. Bahan masakan lainnya pun turut ia masukkan untuk persediaan di kulkasnya.
Karena sudah terlanjur dirinya berada di swalayan, Raisa pun berjalan-jalan menelusuri tiap lorong barang. Sebenarnya tak ada lagi yang ingin Raisa beli, namun ia hanya ingin membuang waktu nya lebih lama disini agar tidak bosan.
Raisa ada di meja kasir. Semua barang belanjaan nya pun di total. Setelah membayar, Raisa kembali ke mobilnya. Ia membuka pintu belakang dan meletakkan semua barangnya di dalam sana. Ketika kembali ke kursi kemudi, ia sekilas melihat Raka yang berjalan dengan seorang perempuan berambut pendek sebahu.
"Raka bukan sih?" Raisa mencoba mengingat wajah orang itu.
"Itu pasti Raka!"
Raisa keluar dari mobilnya, dan mencoba mencari keberadaan pacarnya itu. Raisa memasuki swalayan kembali. Kepala Raisa terus menengok dan memastikan siapakah yang ia lihat tadi. Ketika ia hendak keluar menuju pintu keluar, Raisa melihat mobil Raka yang melewatinya.
"Itu Raka bangsad!"
Raisa segera berlari menuju mobilnya. Menstater lalu melajukan mobilnya mengikuti arah mobil Raka. Yes! Raisa berhasil membuntuti Raka.
Mereka berdua berhenti disebuah mall. Tepatnya, ini adalah mall Yang Raka dan Raisa pernah kunjungi. Raisa terus mencoba mengikuti Raka di belakangnya namun menit berikutnya, ia kehilangan jejak.
"Oh shit! Raka sama sapa? His!!"
Raisa mulai memikirkan semua hal yang berbau negatif. Ia terduduk di sebuah kursi dengan pandangan yang kosong.Sebuah panggilan telfon mengagetkan dirinya. Itu dari Dio.
"Halo, bang"
"Lo dimana? Cepetan pulang"
"Gue di mall, eh bang. Tadi gue liat Raka dis--"
Beep
Belum selesai Raisa berbicara. Sambungan telfon sudah terputus. Ia berjalan keluar dari mall, dengan perasaan yang dongkol.
"Maafin gue ya Sa, gue nyakitin lo lagi. Gue terpaksa" Dari arah sana, ada Raka dengan seorang cewek yang parasnya tak jauh cantik dengan Raisa. Mereka sedang berduaan di salah satu resto mall.
☁☁☁
"Kok aku ga diajak ma?" Tanya Raisa memastikan.
"Kamu sekolahnya gimana entar, Sa? Mama bakal lama disana"
Terang Aini kepada anaknya. Mereka rencananya akan pergi ke luar kota dalam jangka waktu cukup lama."Mama.. Raisa mau ikut, Raisa ga mau dirumah sendirian" Mereka akan meninggalkan Raisa.
"Sa, tiketnya cuma papa pesenin tiga. Yang harus ikut abang, soalnya abang bakal jadi penerus perusahaan"
Rendra menjelaskan, memang semua berawal dari kesalahan Rendra. Ia salah memesan jumlah tiket. Jika ia memesan satu lagi untuk hari penerbangan yang sama, sepertinya mustahil. Karena tempat duduk sudah penuh semua."Hiks, tega banget ninggalin Raisa kek gitu"
Raisa menangis dan berlari menuju kamarnya. Ada rasa iba dari hati mereka bertiga namun, sudah tak ada waktu lagi. Besok pagi, tepatnya pukul 9.00 am, Rendra, Aini, dan Dio harus pergi ke luar kota dengan alasan pekerjaan.Dikamar, Raisa merasakan dirinya sangat kacau di liburan ini. Mulai dari persahabatan Raisa yang renggang, Raka yang mulai sibuk dengan pekerjaan kantor orang tuanya, atau mungkin? sibuk dengan perempuan yang ada di mall tadi, kedua orang tua Raisa yang pilih kasih, tidak ada rencana apapun selain berdiam diri di rumah. Raisa jenuh, ia ingin cepat kembali sekolan, agar dirinya bisa bertemu Raka dan bermain dengan sahabat-sahabatnya.
Lelah menangis, Raisa akhirnya tertidur di kasur miliknya. Aini memasuki kamar anaknya itu dan mencium keningnya perlahan. Setelah itu ia pun kembali di ruang tamu bersama dengan Rendra dan Dio.
9.00 am
Raisa terbangun dari tidurnya. Ia berhasil ngebo hari ini. Jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul 9.00 am. Waw, sangat ngebo sekali bukan?
Raisa menuruni tangga dan berjalan menuju dapur, ia akhirnya menyadari bahwa orang rumah sudah pergi.
Good. Mereka pergi tanpa memberi salam perpisahan untuk Raisa. Sebegitu pentingnya kah, bagi mereka sebuah pekerjaan itu hingga dengan tega nya mereka meninggalkan Raisa disini sendiri.
====>NEXT<====
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Dirimu [End] ✔
Teen Fiction"Lo kok jadi gini sih!? Salah gue apa sama lo!?" Sambung Raisa. "Enggak ada, gue cuma mau bikin lo benci aja sama gue" Raka melebarkan senyumannya ke arah Raisa. "Lo tuh!! Hiks.. dasar brengsek! Raka lo keterlaluaan!!!!!!" Teriak Raisa histeris. R...