K A M I S 2 5 / 1 0 / 2 0 1 8
~ ~ T I M E L E S S ~
"
KALIAN liat Alliya?" Tanya Ray saat melihat Jihan dan Pinky yang keluar dari tendanya.
"Em_kami kira Alliya sama Loh Ray soalnya dia belum balik dari tadi." Ucap Pinky sambil menatap Ray.
"Enggak kok." Jawab Ray dengan gelengan kepala yang pelan.
"Dari tadi Alliya gak ada masuk tenda Ray, justru kami keluar karna mau tanya sama Loh. Soalnya sudah jam satu pagi Alliya tidak kunjung kunjung balik ketenda." Ucap Jihan yang juga menatap Ray.
"Tadi dia mau sendiri makanya gue balik ketenda, gue kesini malah mau balikin ponselnya yang tadi dia titip sama gue." Ucap Ray dengan mata yang mulai panik.
"Kita lapor saja sama anggota Osis. Gue rasa ada yang gak beres nih." Ucap Pinky dan dianggukan dua orang lainnya.
Merekapun berjalan kearah tenda khusus anggota Osis atau lebih tepatnya tenda ketua Osis.
"Kak Langit, kak?" Panggil Jihan sedikit kencang saat sudah berdiri didepan tenda anggota Osis untuk pria.
"Kak?" Ucap Pinky juga.
Tidak sampai satu menit, Orang yang dicari keluar dari tenda dengan mata yang menatap tiga orang tersebut. Langit baru saja mau bertanya, tapi Ray menghentikan mulut Ray yang sudah terbuka.
"Alliya gak ada ditenda."
Langit mengerutkan keningnya dengan mata yang sedikit menyipit.
"Bagaimana bisa? Tad_" Langit menghentikan ucapannya diudara sebelum menghembuskan nafasnya dengan kasar. Langit ingat dia baru saja membuat Alliya patah hati karna ucapannya.
"Kak gimana nih? Ini udah jam satu pagi, bagaimana kalau Alliya ada apa apa. Bagaimana kalau dia tersesat?" Tanya Jihan dengan nada khawatir.
"Mungkin dia ketoil_" Ucapanya Langit lagi lagi terhenti dan didetik yang sama matanya terbuka dengan lebar.
Langit terahkir kali melihat Alliya berjalan kearah hutan. Langit kira Alliya hanya ingin ketoilet, makanya Langit bersikap santai. Tapi siapa orang yang pergi ketoilet sampai berjam jam padahal jaraknya hanya membutuhkan lima menit dari area kemah mereka.
"Kenapa masih diam? Bangunkan orang orang loh! Kita harus bergegas. Bagaimana kalau Alliya ada apa apa. Ini hutan bukan taman bermain." Ucap Ray yang merasa jengkel karna Langit yang terus saja diam menggantungkan ucapannya diudara.
"Ais_" Ucap Langit sebelum kembali masuk kedalam tenda dan membangunkan anggota Osis yang lain.
"Bangun. Ayo bangun sekarang cepat, aku tunggu diluar. Cepat!" Perintah Langit dengan tegas dan yang dibangunkan merasa ada yang berbicara secara otomatis mereka mulai membuka mata mereka.
"Napa sih Lang?" Tanya salah satu temannya yang sudah duduk sambil menatap Gilang dengan tatapan bingung.
"Alliya hilang. Cepat bangun. Bawa senter atau penerangan apapun. Suruh yang lain bergegas!" Perintah Langit sebelum keluar dari tenda dan temannya secara otomatis langsung bertindak membangunkan temannya yang lain.
"Gimana nih? Kita bangunkan ad_" Tanya anggota Osis yang sudah keluar dari tenda.
"Gak bisa, yang ada kita akan buat mereka khawatir aku rasa jumlah kita sudah cukup. Kalian berdua_" Ucap Langit sambil menatap Jihan dan Pinky. "Bangunkan anggota Osis perempuan supaya tetap siaga dan kalau ada berita Alliya kembali segera hubungi kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMELESS (END)
ChickLit"Aku bukan perempuan yang memiliki hati sekeras batu atau hati yang sebaik cinderella. Aku hanya perempuan biasa yang bisa menangis hanya karna tergores pisau. Aku bukan perempuan yang akan tersenyum saat melihat kekasihnya sedang berduan dengan per...