S A B T U 2 4 / 1 1 / 2 0 1 8
~ ~ T I M E L E S S ~ ~
"Kamu kenapa Ar?" Tanya Alliya sambil menatap kearah Aryo yang masih diam sambil sibuk fokus pada jalanan didepannya.
"Gak pa-pa kok." Jawab Aryo sambil membanting stirnya kearah kanan dengan pelan.
"Lalu kenapa kamu terlihat kaget tadi? Emang kamu kenal sama cewek yang tadi jalan sama Langit?" Tanya Alliya lagi dan hanya didiamkan oleh Aryo.
"_"
"Kacang mahal bangat nih?" Ucap Alliya sebelum memutar kepalanya kearah jendela yang ada disampingnya.
"Kamu kenal Langit dari mana?" Tanya Aryo yang mengubah topik pembincaraan dan Alliya yang mendengarnya juga hanya diam tanpa ada niat menjawab pertanyaan dari Aryo.
"_"
"Marah nih?" Tanya Aryo pada Alliya.
"Em,," Jawab Alliya singkat padat tanpa melihat kearah Aryo.
"Hem_kamu jawab aku dulu, aku pastikan aku akan jawab pertanyaan kamu setelah kamu jawab pertanyaanku." Ucap Aryo dan seketika Alliya langsung menatap kearah Aryo yang masih menatap kearah depan.
"Aku pegang kata kata kamu."
"Ia bawel." Ucap Aryo sebelum menghentikan mobilnya karna ada lampu merah didepannya.
"Aku ketemu dia saat dibandara." Jawab Alliya sambil masih menatap kearah Aryo yang ternyata juga melihat kearahnya.
"Saat kita sampai?" Tanya Aryo dan dianggukan oleh Alliya.
"Aku gak sengaja nabrak dia dibandara dan saat dia lihat aku_tiba tiba aja dia manggil nama aku." Ucap Alliya dan dianggukan oleh Aryo.
"Lalu?" Tanya Aryo lagi yang merasa kalau mereka pasti tidak hanya bertemu sekali karna dilihat tadi Alliya dan Langit sempat saling menyapa sebelum pergi.
"Yah lalu saat itu kami kenalan, lalu aku beritahu padanya kalau mengalami amnesia jangka panjang habisnya dinatap aku bingung karna aku gak bisa ingat dia." Ucap Alliya lagi.
"Lalu?" Tanya Aryo lagi sebelum menjalankan mobilnya karna lampu yang awalnya berwarna merah sudah menjadi hijau.
"Yah beberapa hari lalu kami ketemu lahi ditaman dan tadi pagi juga sebelum kita berangkat dia nelpon aku." Jawab Alliya dengan jujur tanpa ada yang Alliya saring.
"Kamu kasih dia nomor kamu?" Tanya Aryo.
"Ia." Jawab Alliya.
"Lalu apa yang Langit bilang sama kamu selama ini? Apa dia menceritakan sesuatu sama kamu, yang buat kamu mengingat sesuatu?" Tanya Aryo lagi sebelum masuk kedalam area rumah karna mereka sudah ada didepan rumah dengan pagar yang terbuka.
"Gak ada yang aku ingat. Dia memang cerita, tapi bagiku itu bukanlah hal yang bisa membuat ingatan aku kembali." Jawab Alliya setelah Aryo mematikan mesin mobilnya.
"Kamu yakin?" Tanya Aryo lagi sebelum ahkirnya dianggukan dengan yakin oleh Alliya.
"Baiklah."
"Sekarang kamu? Kamu kenal sama perempuan yang bersama Langit tadi?" Tanya Alliya yang sudah mengganti topik kesemula.
"Kita turun dulu, aku akan cerita didalam." Ucap Aryo sebelum turun dari mobil dan diikuti oleh Alliya yang jalan dibelakangnya dan menyerahkan belanjaan pada Ibu yang sama yang awalnya membukakan gerbang untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMELESS (END)
ChickLit"Aku bukan perempuan yang memiliki hati sekeras batu atau hati yang sebaik cinderella. Aku hanya perempuan biasa yang bisa menangis hanya karna tergores pisau. Aku bukan perempuan yang akan tersenyum saat melihat kekasihnya sedang berduan dengan per...