S E N I N 2 9 / 1 0 / 2 0 1 8
~ ~ T I M E L E S S ~
SUDAH 2 hari Alliya tidak masuk kesekolah. Alliya masih belum bisa berjalan dengan kakinya seperti biasa. Betis kanannya masih merasakan sakit jika Alliya berjalan tanpa ada yang membantunya. Maka dari itu Alliya mengambil libur 3 hari disekolahnya dan besok ia baru masuk dan tentu saja dengan tongkat.
"ALLIYA!"
suara yang sangat kencang dengan suara pintu yang terbuka sangat kencang berhasil membuat Alliya membuka matanya yang baru saja ingin ia tutup. Alliya ingin sekali membentak orang yang menggagu jam tidurnya, tapi semuanya ia urungkan saat melihat siapa yang datang.
"Ini rumah Aryo. Bukan hutan!" Ucap Alliya sebelum bangun dari posisi tidurnya menjadi posisi duduk.
"Maaf Al. Abis gue kaget dengar loh sakit. Yah gue kira elo sekarat sampai harus dibawa kerumah sakit eh ternyata gue liat baik baik aja. Nyesel gue datang lebih awal kesini." Ucap Aryo sebelum duduk dipinggir kasur Alliya.
"Yah udah kamu bisa pulang sekarang Aryo. Gih sana, pintu rumah ini akan selalu terbuka dengan lebar kalau kamu mau balik keBandung." Ucap Alliya dengan nada kesal sambil menatap Aryo.
"Gila loh. Serius loh usir gue?" Tanya Aryo dengan tidak percaya. Sepupunya secara langsung menyuruhnya pergi.
"Ia, lagian siapa yang undang kamu kesini Yo? Kalau kamu mau pergi silahkan, aku gak ada masalah apapun dengan kedatangan ataupun kepergian kamu." Ucapan Alliya yang begitu jujur membuat Aryo membulatkan matanya dengan lebar.
"Kampret loh Al." Ucap Aryo sebelum melempar bantal guling yang berada didekatnya tepat diwajah Alliya.
"Apasih Yo lempar lempar, ak_"
"Sayang?"
Ucapan Alliya terhentikan karna Panggilan Anggi yang menggema ditelinganya.
"Ia ada apa Ma?" Tanya Alliya sambil menatap Anggi yang sudah masuk kedalam kamar Alliya.
"Em begini sayang_ ada yang mama mau bicarakan sama kamu." Ucap Anggi yang berjalan semakin mendekat kearah Alliya.
Anggi duduk tepat didekat Alliya. Alliya mengerutkan keningnya dan menatap sang Mama.
"Ada apa ma? Apa yang ingin mama bicarakan sama Alliya?" Tanya Alliya.
"Em_Mama harus pergi keluar kota selama dua hari. Mama tahu harusnya Mama menolaknya, tapi Mam_"
"Tidak pa-pa Mama. Pergilah, Alliya baik baik saja. Lagian disini ada Aryo, jadi tidak ada masalah. Ada Mbok sama Mbak juga." Ucap Alliya. Alliya mengerti posisi mamanya sekarang.
"Mama merasa tidak nyaman jika meninggalkan kamu dengan kondisi yang masih seperti ini. Mam_"
"Mah?" Alliya membawa tangan Anggi kedalam tangannya dan menunjukan senyuman termanisnya.
"Mama sudah menjaga Alliya selama empat hari lebih. Alliya tidak masalah kalau mama pergi dua hari, lagian Alliya gak bisa egois. Mama juga punya tanggung jawab dan kewajiban diperusahaan. Jadi pergilah dan segera kembali dengan mambawa oleh oleh." Ucapan Alliya membuat Anggi tersentuh dan tanpa sadar membuat Anggi tertawa karna kalimat terahkirnya.
Alliya bukanlah anak yang selalu meminta sesuatu darinya, bahkan terkadang Anggi bisa menghitung dengan jari tangannya berapa kali anaknya meminta sesuatu padanya dalam setahun.
"Baiklah Mama akan membawakan kamu banyak oleh oleh dari sana."
Alliya tersenyum sebelum membawa Anggi kedalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMELESS (END)
ChickLit"Aku bukan perempuan yang memiliki hati sekeras batu atau hati yang sebaik cinderella. Aku hanya perempuan biasa yang bisa menangis hanya karna tergores pisau. Aku bukan perempuan yang akan tersenyum saat melihat kekasihnya sedang berduan dengan per...