J U M A T 0 9 / 1 1 / 2 0 1 8
~ ~ T I M E L E S S ~ ~
"KENAPA melihat aku seperti itu? Apa ada yang salah dengan wajahku?" Tanya Alliya sambil sibuk membersihkan wajahnya yang pada nyatanya tidak ada apapaun diwajahnya.
"Tidak Al, tidak ada apapun." Jawab Pria yang duduk di samping Alliya sebelum sibuk melihat buku yang ada ditangannya.
"Hem_terus_terus Ray. Terus saja kamu seperti itu." Ucap Alliya dengan kesal, karna ia sadar kalau pria yang ada disampingnya hanya mengerjai dirinya.
"Aku kenapa? Aku gak ngapa-ngapain kamu Loh Al, sentuh aja enggak." Ucapan Ray berhasil membuat Alliya kesal sebelum mengahlihkan tatapannya dari Ray dengan tatapan jengah.
Pria yang duduk disamping Alliya adalah Ray mantan Alliya. Jika kalian tanya mereka kembali berpacaran atau enggak, maka mereka juga tidak bisa memastikan apa hubungan mereka.
Sabahat? Maka orang lain melihat mereka bukan hanya sebatas sahabat.
Pacaran? Mereka dengan jelas menyangkal hubungan itu.
Mungkin hubungan yang bisa mereka klaim sekarang adalah hubungan yang lebih dari sahabat, namun tidak lebih dari pacaran.
"Ray?"
"Hem_"
"Lihat aku! Kenapa kamu sekarang jadi suka baca sih? Perasaan dulu otak kamu tuh yah kebasket terus, buku mah gak ada duanya. Lirik aja gak, apalagi melihatnya." Ucap Alliya sebelum melipat kedua tangannya didepan tubuhnya.
Ray tersenyum tipis sebelum melihat kearah Alliya kembali. Alliya yang dilihat kini malah melihat kearah lapangan basket dihadapannya.
"Ada apa? Sekarang aku udah liat kamu, kenapa sekarang kamu yang gak liat aku?" Tanya Ray yang sama sekali tidak digubris oleh Alliya.
"_"
"Ngambek nih! Gak asik banget sih Al." Ucap Ray sebelum berdiri dari posisi duduknya.
"Bukan itu!" Ucap Alliya lembut, namun cepat sambil menahan tangan Ray.
"Kenapa?" Tanya Ray karna melihat raut wajah Alliya yang terkesan sedih.
"Gak papa. Yuks balik kekelas, kasian Gina sendiri dikelas." Ucap Alliya sebelum berdiri dari posisi duduknya dan berjalan lebih dulu tanpa melihat kearah Alliya lagi.
"Al! Kenapa sih?" Tanya Ray dengan kesal namun tidak mengejar Alliya.
Ray yang penasaran dengan apa yang Alliya lihat, membuat Ray menatap kearah yang sama yang Alliya lihat.
"Ais_bilang udah move on, ternyata belum." Ucap Ray saat melihat diujung sana ada pria yang duduk disampinh perempuan yang sedang melap kening pria itu.
"Alliya, Alliya." Ucap Ray sebelum ikut melangkah dibelakang Alliya dengan jarak yang sudah jauh.
Dilain sisi, pria yang membuat Alliya sedih ternyata juga menatap Alliya yang sudah pergi dengan tatapan yang sama. Sedih.
Pria itu sadar akan kedatangan Alliya, bahkan dari Alliya jalan ia sudah melihat Alliya. Ia melihat dari awal, interaksi Alliya dan Ray yang membuatnya meradakan perasaan yang campur aduk. Mereka sudah putus cukup lama, tapi matanya masih saja terus ingin melihat diri Alliya. Perempuan yang berhasil menghancurkan prinsipnya begitu juga keyakinannya.
"Kak Langit! Kak!"
"Ah_iya. Ada apa?" Tanya pria itu_Langit dengan wajah yang terkejut.
"Kakak yang ada apa? Dari tadi aku panggil kak, tapi kakak sama sekali tidak mendengar aku. Apa sih yang membuat kakak tidak mendengarkan panghilan aku." Ucap perempuan itu sebelum berdiri dari posisi duduknya dengan raut wajah yang menandakan perempuan itu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMELESS (END)
ChickLit"Aku bukan perempuan yang memiliki hati sekeras batu atau hati yang sebaik cinderella. Aku hanya perempuan biasa yang bisa menangis hanya karna tergores pisau. Aku bukan perempuan yang akan tersenyum saat melihat kekasihnya sedang berduan dengan per...