32 "TIMELESS"

47.5K 1.9K 12
                                    

K A M I S 2 2  / 1 1 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S ~ ~   

"Aryo_aku pergi dulu!" Ucap Alliya dari ruang tamu sambil memasang sepatu berwarna putih dengan lis hitam dibawanya.

"Kemana?" Tanya Aryo yang datang dari area dapur dengan cangkir putih digenggaman tangannya.

"Ketaman depan kompleks kok, hanya mau lari pagi." Jawab Alliya sambil masih memasang sepatunya.

"Mau aku temani at_"

"Sendiri aja. Alliya lagi pengen sendiri, hanya sebentar kok. Paling jam 8 lewat Alliya udah pulang." Jawab Alliya setelah melirik jam yang ada ditangannya.

"Baiklah, ingat jangan lama lama. Kamu disini baru dua hari, aku gak mau dengar kalau kamu hilang at_"

"Aku bukan anak kecil Aryo, tenang saja. Aku akan sampai tepat waktu." Jawab Alliya sebelum berdiri dari tempat duduknya karna sepatunya sudah terpasang dengan baik.

"Yah udah, gak mau sarapan dulu?" Tanya Aryo yang ikut berdiri dan menyerahkan cangkir yang ada ditangannya kearah Alliya.

"Enggak deh, nanti saja kalau udah pulang." Jawab Alliya yang sudah menerima cangkir yang berisi hot milk.

"Yah udah kalau gitu." Ucap Aryo sebelum mengambil cangkir dari tangan Alliya yang sudah habis.

"Aku pergi dulu." Pamit Alliya dan dianggukan oleh Aryo.

Alliya melangkahkan kakinya meninggalkan area rumahnya_rumah lama Alliya. Dengan langkah pelan Alliya mulai berlari kecil dengan earphone yang terpasang dikedua telinganya. Menikmati angin dipagi hari dan beberapa suara kendaraan yang lewat diarea komplek.

"Pagi Mbak Alliya." Sapaan dari salah satu ibu ibu yang sedang berbelanja digerobak membuat Alliya menghentikan langkahnya setelah melepaskan earphonenya.

Alliya berhenti bukan karna mengenalnya, Alliya hanya menghormatinya.

"Pagi juga bu." Jawab Alliya lembut dengan senyum yang terbit dibibirnya.

"Kapan pulangnya Mbak? Saya kira rumahnya udah dijual." Ucap Ibu itu lagi dan dijawab dengan gelengan kepala yang pelan.

"Kemarin saya pulangnya bu, kalau soal rumah mana mungkin dijual bu. Rumah itu berisi semua kenangan orangtua saya." Jawab Alliya dengan sopan.

"Oh_tapi kalau boleh ibu tanya kenapa kamu tiba tiba pindah lima tahun yang lalu? Ibu kira kamu mau jual rumah, soalnya yah kamu tahukan pas itu mama ka_"

"Hehehehe, enggak kok bu. Alliya memang pindah karna ada urusan mendadak, tapi Alliya gak jual rumahnya." Jawab Alliya.

"_"

"Yah udah bu, kalau begitu Alliya mau jalan lagi. Mau ketaman depan kompleks." Pamit Alliya dan dianggukan oleh ibu tersebut.

Alliya kembali memasang earphone dan kembali melangkahkan kakinya dengan ritme yang pelan.

Alliya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Alliya merasa lelah dengan dirinya sendiri. Alliya ingin mendapatkan semua memorynya kembali, ia sudah lelah tersenyum seakan mengingat semuanya padahal dirinya tidak mengingat apapun.

Rumah itu. Alliya melupakannya, Alliya hanya mengingat sekilas itupun hanya sekilas lewat tanpa bisa bertahan dengan waktu yang lama.

Perlu kalian tahu, saat Alliya sadar ia melupakan semuanya_ bahkan dirinya sendiri. Butuh waktu lama untuk dirinya bisa beradaptasi dengan situasi dia melupakan semua tentang dirinya dan orang orang disekitarnya.

TIMELESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang