36 "TIMELESS"

45.5K 1.6K 5
                                    

J U M A T 3 0 / 1 1 / 2 0 1 8

~ ~ T I M E L E S S ~ ~

Sudah hampir satu bulan tepat Alliya dan Aryo tinggal di Jakarta dengan kesibukan masing masing. Aryo yang memang tujuan utamanya menemani Alliya, namun ada tujuan lain yang harus Aryo urus sedangkan Alliya yang memang tujuan utamanya adalah menemukan ingatannya maka waktunya ia habiskan bersama orang orang yang menurutnya mampu mengembalikan ingatannya.

Gina_Ray tapi tidak dengan Langit. Alliya menjaga jaraknya dengan Langit, bahkan mungkin Alliya menutup jarak dengan Langit.

Alasan pertama sangat simpel karna pria itu sudah memiliki kekasih_tentu saja Alliya tidak ingin dicap sebagai perempuan yang tidak baik bukan?

Alasan kedua Alliya merasa Langit sama sekali tidak akan membantunya.

Dan Alasan yang paling utama_Alliya tidak ingin melihat Aryo sedih. Entah apa alasannya, tapi Alliya merasa kalau ia mendekat pada Langit maka banyak pihak yang tersakiti.

Aryo, perempuan yang bernama Selly, Langit dan kemungkinan dirinya sendiri.

"Ngapai melamun Al?" Tanya Gina yang datang dengan Ray disampingnya sebelum keduanya duduk didepan Alliya.

"Aku gak melamun kok, cuma sedang mikir." Jawab Alliya dengan senyum diahkir kalimatnya.

'Terkadang tanpa sadar mulutmu selalu berhianat dengan kenyataannya dan aku sedang melakukannya, aku harap ini bukan menjadi kebiasaan baru untukku' Ucap Alliya didalam pikirannya dengan senyum yang masih memgambang.

"Sama aja Al." Ucap Gina dan dijawab dengan gelengan kepala oleh Alliya.

"Melamun sama sedang memikirkan itu beda Gina_sangat berbeda. Dari penyebutannya saja beda." Ucap Alliya.

"Terserah kami deh Al, lelah aku masih pagi kalau mau berdebat sama kamu cuma karna masalah sepeleh." Ucap Gina dan hanya ditanggapi dengan tawa pelan dari Alliya.

Yap hubungan mereka tanpa sadar berjalan seperti masa SMA. Pertengkaran kecil sudah menjadi rutinitas kecil bagi mereka jika mereka bertemu.

"Jadi gimana Al? Apa ada perkembangan sama ingatan kamu? Apa ada sesuatu yang kamu ingat? " Tanya Ray yang mengganti topik pembicaraan antara calon istrinya serta sahabatnya yang menurutnya sudah hampir mencapai kata bahaya.

"Em_belum ada, aku sedikit bingung sekarang melihat kondisi diriku sendiri. Aryo, Tante, Om, Kamu, Gina, kalian semua sudah menceritakan apapun padaku tapi ingatanku belum ada yang berhasil kembali." Ucap Alliya dengan nada santai, namun dimatanya nampak dengan jelas kalau Alliya sangat sedih akan hal itu.

"Kami akan membantumu Al, semangatlah. Aku yakin semuanya akan kembali seperti dulu." Ucap Gina sebelum menggengam tangan sahabatnya tetsebut.

"Hem, aku berharap waktunya akan datang tiba." Ucap Alliya dengan senyum tipis diahkir kalimatnya, sangat tipis.

"Jadi apa kita sudah bisa melanjut ceritanya?" Tanya Ray dan dianggukan oleh Alliya.

Ray_pria itu senang saat Gina menceritakan kalau Alliya menghubunginya, namun saat bersamaan Ray masih diluar kota dan baru kembali beberapa harinya setelahnya.

Gina menceritakan semuanya pada Ray tanpa ada yang Gina kurangi ataupun lebihkan. Semuanya sesuai dengan kenyataan, tanpa ada yang Gina edit.

Dan tepat saat Ray pulang, Ray langsung kerumah Alliya bersama Gina. Ray ingin memastikan apa yang dibicarakan oleh calon istrinya tersebut dan benar saja_semuanya sama persis. Alliya tidak mengenali Ray_semuanya, tanpa ada satu kenanganpun yang tersisa.

TIMELESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang