11 - Tiket Konser

553 35 4
                                    

   From: +628xxxxxxxxxxx

       Fathir. Ini Gea. Kita bisa ketemuan nggak? Aku mau bicara sesuatu penting sama kamu.

   From: +628xxxxxxxxxx

       Maafin aku Fathir kalau ganggu tp tolong bales yaa kamu bisa atau enggak. Aku tau kamu baca kan:(

   From:+628xxxxxxxxxxx

       Fathir, tolong bales. Please :(((((

Fathir menghela napas kesal. Dia heran bagaimana Gea bisa mendapatkan nomornya karena hampir semua media sosialnya dengan Gea diputus hari itu juga. Termasuk nomor telepon. Dia juga heran dengan perasaannya yang malah tak tega dengan Gea. Bahkan sempat berniat ingin membalas SMS Gea.

Fathir menggeleng pelan menepis pemikiran tadi. Akhirnya dia memilih untuk tidak membalas SMS dari Gea. Dia harus menjauhi Gea, entah sampai kapan.

“Ting-nung.”

Fathir melihat HP-nya. Line dari Gerry.

   Geryaldo F. : Thir. Tiket AB udah di gue nih, udah gue tuker. Kpn ambil?

Oh iya! Fathir menepuk dahinya. Gue kan nitip tiket konser Alter Bridge sama Gerry! Batinnya. Dia ingat dulu ingin membeli tiket tapi karena sibuk revisi, akhirnya dia titip sama Gerry. Untungnya Gerry memiliki banyak waktu luang dan tidak keberatan.

Fathir membalas Line dari Gerry dengan cepat.

   Fathir Adhiraya : Oke. Entar gue ke kampus. Lo enggak kuliah ger?

   Geryaldo F. : Enggak. Tadi gue telat hehehe

Fathir berdecak sambil tersenyum tipis. Emang ini anak enggak ada semangat-semangatnya buat kuliah, pikirnya.

***

“Oi Fathir!”

Panggilan itu berasal dari meja paling ujung di kantin. Fathir melirikkan matanya dan terlihat Gerry sedang nyengir lebar ke arahnya. Di atas mejanya terdapat nasi goreng lengkap dengan segelas es jeruk. Ketika Fathir sampai di mejanya, Gerry malah fokus dengan HP-nya—yang Fathir yakin sedang main Cookie Run.

“Mana tiket gue?” tanya Fathir tanpa basa-basi ketika sudah duduk di depan Gerry. Gerry mengangkat kepalanya sejenak, menaruh HP-nya, dan mengaduk-aduk tas ranselnya. Tak lama kemudian Gerry mengeluarkan tiket yang bertuliskan “Alter Bridge Tour Jakarta 2014”.

“Nih. Jangan sampai hilang, gue enggak punya gantinya,” Gerry menyerahkan kedua lembar tiket itu dengan cengiran lebar.

“Ya iyalah. Tapi thanks bro,” Fathir menerima tiketnya dengan senyuman lebar. Dia melihat penampakan tiket dengan wajah berbinar karena sudah lama dia bermimpi menonton band favoritnya ini secara live.

“Sama-sama.”

“Lo beli berapa tiket, Ger?” tanya Fathir setelah memasukkan kedua tiket itu ke dalam tasnya. Gerry tetap sibuk memakan makanannya dan mendesah pelan.

“Empat.”

Fathir berjengit kaget. “Lo mau nonton sama siapa emang? Alexa?” Alexa, salah satu nama gebetan Gerry entah yang keberapa.

Gerry menggeleng cepat. “Gue mau ajak Adelle.”

Fathir tersedak ludahnya sendiri. Sudah jelas Adelle senangnya sama boyband Korea, malah cari mati mengajak Adelle. Lagipula Adelle sudah dapat banyak wejangan dari Fathir agar jangan dekat-dekat dengan cowok cabul macam Gerry.

Settle for LessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang