17 - Jatuh Cinta?

372 24 5
                                        

Hampir 10 bulan vakum dari menulis cerita ini, dan banyak yang minta lanjutannya kemarin, bikin aku jadi merasa bersalah...

Akhirnya aku memutuskan akan melanjutkan cerita ini. Meskipun agak lama karena rutinitas dunia nyata. Salahkan pada jadwal lemburku yang suka enggak kira2 :(

Semoga kalian bisa menikmati lanjutan Nesha dan Fathir... Meskipun agak garing kali ya :/

Btw, ada video Ed Sheeran yang jadi ringtone HP nya Fathir nanti hihihi

------------------------------


-Still Nesha's POV-

Fathir menghapus jaraknya di antara kami. Aku tidak tau apakah syaraf-syaraf di tubuhku ada yang salah, tapi aku terlena dengan tatapannya. Lalu dia menciumku dalam-dalam. Pelan pada awalnya namun panas. Semua terasa cepat sampai aku tak sadar juga membalas ciumannya, meskipun tetap dia yang mendominasi.

"Aku mencintaimu, Nesha."

Tiba-tiba gerakan bibirku berhenti. Otakku menyuruhku demikian karena merasa ada sesuatu yang tak beres. Aku mendorong dada Fathir perlahan seraya mendongakkan kepala menatap lurus ke kedua manik matanya.

Fathir membalas tatapan mataku. Dia menatapku sedikit sayu, entah karena gairah atau mengantuk. Namun Fathir tetap tak bersuara. Alis kanannya naik, seolah-olah bertanya 'apa ada yang salah?'

"Sepertinya ada yang aneh," Aku menyuarakan pikiranku. Apa dia mengatakan itu karena terbawa suasana atau memang benar dari hati?

Fathir nyengir, meledek. "Kamu mikir apa sih?" Jarinya menjentik keningku pelan. Aku mengusap bekasnya yang tidak terasa sakit sama sekali.

"Sebenarnya hubungan kita ini apa, Fathir?" tanyaku pelan. Fathir mengernyit bingung.

"You're my girl, Nesha.."

"But not official," sanggahku cepat sambil menggelengkan kepalaku.

"Kok...?"

"Coba bilang perasaan kamu yang sesungguhnya dengan cara yang wajar." Tanpa sadar aku memutar kedua bola mataku. Aku jengkel, sudah pasti. Dia tak pernah menanyakan perasaanku. Dia hanya mengatakan perasaannya lalu meng-claim diriku ini miliknya. This is not fair and totally weird! Alah, sejak kapan bicara Inggris begini?! Ugh, sepertinya otakku benar-benar sudah korslet...

Fathir tersenyum. Dia tersenyum! Hal yang sangat di luar dugaanku! Aku kira dia akan menghela napas panjang lalu berkata sesuatu dengan terpaksa. Tapi nyatanya aku salah. Jelas-jelas dia sedang tersenyum tulus padaku.

"Kayaknya aku harus mengutip kata-kata Justin Bieber.." katanya penuh arti. Aku hanya diam memandangnya tak mengerti.

"Me plus you.. I'ma tell you one time..."

Aku yakin sekarang kedua alisku sudah terangkat. Apa? Seorang Fathir menyanyikan lagu Justin Bieber?!

"When I met you girl my heart went knock knock..

Now them butterflies in my stomach won't stop stop..

And even though it's a struggle love is all we got..

And we gonna keep keep climbing to the mountain top..."

Fathir terus bernyanyi tanpa memerdulikan tatapan anehku. Ya, aku merasa aneh melihatnya bernyanyi lagu hip hop yang jelas bukan daerah otoriternya. Hem.. Mungkin kalian bisa ingat betapa cintanya Fathir dengan band rock jadul '80 an.

Aku mengangkat telunjukku tepat ke depan mulutnya. Menyuruhnya berhenti dan seketika Fathir diam.

Ketika dia ingin berkata sesuatu, aku langsung memutuskan omongannya. "Please jangan nyanyi dulu." ucapku cepat, "cukup bilang semuanya dengan jelas..."

Settle for LessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang