Baru saja Diana hendak tidur karena lelah.drtt..drtt getaran ponselnya membuatnya terpaksa membuka matanya terpampang nama DR.Johan tak lam Diana menjawab panggilan itu.
"hallo dokter,ada apa?"
"....."
"Saya kesana sekarang" Diana bergegas pergi panggilan dari rumah sakit begitu mendadak.
ia berlari di lorong-lorong rumah sakit pak johan sudah menunggunya di depan pintu ruang operasi.
"bukanya besok ia baru di operasi?"ia bingung harusnya besok jadwal operasinya.
"keadaan sudah tidak memungkin kan dok,pasien sudah tidak sadarkan diri karena pendarahan hebat" mereka bergegas masuk ke ruang operasi seorang ibu muda sudah terbaring lemah tak berdaya hanya satu yang bisa di selamatkan ibu atau anaknya.
Operasi berjalan lancar,tapi mereka hanya bisa menyelamatkan bayinya karena si ibu mengalami pendarahan yang hebat mereka tidak bisa berbuat apa-apa terutama Diana. Seorang bayi perempuan mungil lahir dengan panjang 51 cm dan berat 3,5kg.
"kita sudah berusaha dok, tapi tuhan lebih memilih ibunya" Diana merasa gagal karena hanya satu yang bisa di selamatkan.
"benar dok,keluarga si bayi dimana yah dok?dari tadi saya tidak melihat keluarganya?" mereka juga bingung keluarga pasien itu tidak ada satupun,suster fani menghampiri Diana dan memberikan sebuah surat.
"dari siapa?" dokter johan pergi meninggalkannya.
"dari ibu si bayi sebelum dia meninggal dok,Diana membuka surat itu.
"terima kasih dok anda sudah menyelamatkan anak saya,saya minta anda untuk menjaganya saya hidup sebatang kara ayah si bayi meninggalkan saya waktu saya mengandungnya,saya bingung pada siapa saya menitipkannya tolong rawat dia dok saya tau anda orang yang sangat baik"begitulah isi suratnya.
"iih siapa sih cowok yang tega ninggalinnya waktu hamil?kalau saya tau bakalan bunuh itu orang di tempat" ia menghentakan kakinya karena kesal dengan pria itu.ia pergi ke ruangan bayi "saya bakalan urus kamu" ia mengelus wajah bayi itu sambil meneteskan air matanya perasaan sedih bercampur amarah itu yang sekarang ia rasakan.
Diana kembali ke ruangannya.
"dok ada pasien" Diana membelakangi fani.
"suruh masuk" fani masuk dengan seorang ibu hamil.
"silahkan duduk bu" Diana bersikap ramah.
"mau periksa kandungannya bu?"
ibu itu mengangguk sambil mengelus perutnya yang besar.
"fan ajak masuk yah" Diana menyiapkan alat-alat untuk memeriksa.
"suaminya dimana bu?" ibu itu menunduk lalu menangis.
"maaf bu" fani meminta maaf atas apa yang ia katakan tadi.
"di periksa dulu yah bu" Diana mulai memeriksanya,terdapat 3 bayi dalam perut ibu itu Diana nampak senang melihat pemandangan seperti itu.
"ibu hamil anak kembar 3,sehat semua jaga kesehatan yah bu jangan terlalu stres,kelelahan usahakan banyak makan buah dan sayur" fani menuntun ibu itu untuk duduk di hadapan diana.
"ini vitaminnya,sering senam ibu hamil yah biar ngelahirinnya lancar" ibu itu menggenggam tangan Diana.
"dok?tolong jaga anak saya,hidup saya gak lama lagi,tolong dok saya gak punya siapa-siapa lagi mau kan dok" Diana menatap fani lalu tersenyum ke arah ibu itu.
"ibu pasti baik-baik aja ko,yaudh biar suster fani anter ibu nunggu taksi yah" fani mengantarkannya. Setelah pasien itu pergi Diana merapikan berkas-berkas pasien dan langsung pergi meninggalkan ruangannnya.
Ia masuk kedalam mobilnya yang berada di parkiran dan meninggalkan area rumah sakit.
***
Ia sampai di depan rumah besarnya, ia keluar dari dalam mobil dan masuk kedalam rumah seperti biasa Liana menunggunya di depan pintu."Baru pulang ka?" Diana baru pulang jam 09 pagi karena begitu banyak pekerjaan.
"iya nih,buatin kakak teh anget dong" Liana pergi ke dapur untuk membuatkan kakaknya teh hangat,ia terus memijit kepalanya yang terasa pusing karena kurang tidur.
"ini ka,aku berangkat dulu ya ada meeting soalnya" Diana mengangguk.
"hati-hati yah" ia menyesap teh hangatnya.
"pusing banget gua!!!" permintaan itu terus berputar-putar di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DOCTOR LOVE
RomanceSeorang Dokter cantik yang di gilai para kaum adam,sikapnya yang jutek bin judes membuat siapapun semakin menggilainya termasuk Matthew Alliet Orr seorang pilot tampan blasteran china inggris ia berusaha mencari keberadaannya. Akankah ia menemukan...