Bagian-25

24.4K 796 2
                                    

Matthew baru saja sampai di kediaman orang tua Diana "Assalamualaikum" Mama menyambutnya dengan hangat "waalaikumsalam,kekamar aja langsung Diana baru aja pulang" Matthew langsung menuju kamar Diana setelah menyalami tangan mertuanya. Diana tengah bermain dengan Rain,Ephraim,Abrisam dan Chalondra "anak bunda laper yah sebentar bunda buatin yah" Diana hendak keluar untuk membuatkan makanan untuk anaknya. Matthew berdiri di hadapannya dan mencoba menggenggam tangan Diana "aku tau kamu marah sama aku atas apa yang terjadi tadi malam,sungguh aku gak berniat untuk..." kata-katanya terhenti karena Diana memotongnya "gua yang salah,gua gak tau apa yang terjadi sama gua sehingga gua begitu aja mau melakukannya,sebaiknya lo istirahat aja" ia melepaskan genggaman tangan Matthew.
.
.
.
.
"Kamu kenapa teo?" papanya sangat khawatir melihat Mattheo seperti tidak ada semangat hidup bahkan seperti jiwanya tidak ada di raganya "Mattheo?" ia masih diam saja tidak menjawab nya.
.
.
.
.
3 minggu kemudian. Kondisinya semakin hari semakin menurun bahkan ia sering mual dan pusing-pusing "kamu yakin mau kerja?kondisi kamu lagi kurang sehat lagi. Mana suami kamu udah berangkag lagi" ia terus memijit pelipisnya karena rasa sakit yang menyerang kepalanya "aku gpp ko ma cuma pusing doang,berangkat dulu yah" ia pergi diantar Liana. 2 minggu yang lalu Matthew berangkat tugas untuk selama 1 bulan,sebenarnya ia berat meninggalkan Diana tapi bagaimanapun ia punya tanggung jawab yang besar.

Mereka baru saja sampai di rumah sakit "nanti kakak telpon jemput jam berapa" Liana mengantarnya masuk kedalam ruangannya "iya,yaudah aku pulang dulu yah" Liana pergi. Suster fani datang "loh dokter kenapa?ko pucet banget sih?kalo lagi sakit mending gak usah masuk nanti kenapa-kenapa lagi" Diana hendak berdiri tapi tidak kuat hingga ia terjatuh sambil agar tetap sadar kepalanya jauh lebih sakit "dok mending pulang aja,saya kasian liatnya" tiba-tiba rasa mual muncul kembali Fani memberikan tempat sampah ia memuntahkan cairan bening begitu banyak Fani memijit tengkuknya.

"Kok perasaan gua gak enak yah" Dari tadi Matthew merasa gelisah ia takut terjadi sesuatu pada istrinya "kenapa pak?" rekan copilotnya bertanya akan kondisi Matthew "saya gpp ko" tiba-tiba handphonenya berdering telpon dari mertuanya "hallo pa?ada apa?"

"Kamu bisa pulang gak,Diana sakit"

Raut wajahnya menyiratkan kegelisahan "aku usahain pa,aku matiin dulu" ia merapikan semua lalu keluar dari pesawat dan berlari menuju mobilnya.
.
.
.
.
"Mual banget ma" mama membalur perutnya dengan minyak angin "gpp ini cuma masuk angin ko" Mila datang membawa makan serta obat untuk Diana "kata aku sih kakak bukan sakit tapi lagi hamil" Diana tersedak minumnya sendiri "hamil?" Mila mengangguk "iya kan kakak dokter kandungan masa gak tau sih gejala awal hamil. Mending kakak periksa pake tespack deh kalo masih ragu hubungin dokter" ia mengikuti saran Mila, mungkin yang di katakan mila ada benarnya juga ia memang telat datang bulan selama 2minggu.
.
.
.
.
Matthew mempercepat laju mobilnya ia takut terjadi sesuatu pada istrinya.

Setelah sampai ia langsung lari masuk ke kamar Diana. Di sana sudah ada dokter dan keluarganya "Diana kenapa?" ia menanyakan kondisi istrinya pada Dokter "bapak tenang dulu,istrinya gpp ko pa ini hal biasa terjadi pada ibu hamil jadi gak usah panik" mereka terkejut akan kabar kehamilan Diana "berapa usia kandungannya dok?" Mama bertanya akan usia kandungan Diana "2 minggu, tolong jaga yah usahakan jangan bekerja dulu apalagi kondisi kandungannya sangat lemah saya sarankan untuk di rawat saja yah" Diana menggelengkan kepalanya "saya mau di rawat di rumah aja dok,gak mau di rumah sakit" dokter memasangkan infus di tangan Diana "saya permisi dulu" dokter pergi diantar papa.
.
.
.
.
"Dokter Diana mana sus?" Mattheo menanyakan keberadaan Diana yang tidak terlihat batang hidungnya "dokter Diana sakit,jadi dia pulang" Mattheo hanya mengangguk. "Mungkin aku bakalan jenguk dia ke rumahnya"
.
.
.
.
Mila,Diana dan Liana tengah makan rujak buatan mamanya Karena Diana merengek minta rujak yang begitu pedas. Dari tadi Matthew hanya melihatnya "jangan liatin terus makan kali" Diana menyodorkan rujak ke mulut Matthew. Matthew terus menolak tapi Diana memaksanya hingga merengek mau tidak mau ia memakannya.

MY DOCTOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang