Diana begitu rapih seperti biasa "kamu mau kerja?" Mama bingung melihat Diana begitu rapih "iya ma aku harus masuk lagian ada jadwal operasi sekarang" sambil menyantap sarapannya "loh bukannya besok baru kamu kerja lagi?" ia hanya mengangguk "ada jadwal operasi pa" papa hanya manggut-manggut saja "aku berangkat duluan yah" Liana jalan lebih dulu karena ada meeting dengan rekannya "hati-hati yah sayang" mereka cipika-cipiki tak lama Diana juga pamit "aku pamit yah" mereka cipika-cipiki lalu Diana berangkat
.
.
.
.
"Hati-hati yah teo?" mamanya melambaikan tangannya dan ia pun pergi "ma aku mau berangkat dulu yah hari ini aku ada jadwal penerbangan selama 1 minggu" mama nampak sedih "kenapa sih kamu jadi pilot?kenapa gak jadi dokter atau pengusaha kaya papa" Matthew memeluknya "udah jangan nangis aku berangkat yah bye" ia masuk ke dalam mobilnya lalu pergi.
.
.
.
.
"Pagi dokter Diana" mereka menyapanya dengan ramah "pagi" ia membalas sapaan mereka "oh dok jadwal operasi nanti setelah jam makan siang" Diana hanya mengangguk saja "selamat pagi Pak Johan" Diana celingukan Fani pasti berniat mengerjainya "kamu bohong yah?" Fani menggelengkan kepalanya lalu menunjuk ke arah belakang Diana "saya gak percaya" ia menyilangkan tangannya di dadanya,lalu Fani memutar tubuh Diana dan kini ia berhadapan dengan Pak Johan "pa..papagi pak" ia nampak gugup "pagi Dokter, oh Iya kenalkan...." Pak Johan celingukan mencari anaknya bukan kah dia ada di sisinya tadi kemana dia? Tak lama ia datang sambil membetulkan dasinya "oh ini kenalkan Mattheo anak saya dia akan bekerja sebagai dokter kandungan di sini" Diana masih melamun dengan pandangan marah "saya permisi pak" Diana pun pergi.Di dalam ruangan Mattheo tidak percaya atas apa yang terjadi ia bertemu kembali dengan cintanya yang ia tinggalkan dulu
Falshback on:
"Kamu mau kemana?" gadis itu memeluknya dari belakang sangat erat "lepasin aku Diana aku gak cinta sama kamu,aku harus pergi" ia melepaskannya sangat kasar "jangan tinggalin aku Teo,aku sayang sama kamu aku mohon" ia masih saja menangis dan bersujud di kakinya agar Dia tak meninggalkan lagi "dasar pengemis cinta" ia pun pergi meninggalkannya.Flashback off.
Diana masih enggan keluar dari toilet luka yang sudah tertutup kini menganga kembali "kenapa sih,gua harus ketemu lo lagi brengsek" ia berusaha bersikap dingin dan kembali ke ruangannya.
.
.
.
.
"Terus bu dorong terus" ia menyemangati seorang ibu yang tengah berusaha melahirkan anaknya "tarik nafas buang nafas, ayok lagi mengejan bu 1,2,3" teriakannya begitu menggelegar di ruangannya berbarengan dengan tangisan seorang bayi "selamat yah bu anaknya laki-laki sehat lagi tanpa kurang apapun" raut bahagia terpatri dari wajah wanita itu tetesan air mata bahagia "makasih yah dok" Diana memberikan bayinya pada suaminya "sekali lagi makasih yah dok" Diana dan suster fani keluar dari ruang bersalin "udah masuk jam makan siang dok,makan siang yuk dok" Diana mengangguk dan membuka sarung tangannya "saya cuci tangan dulu yah.Diana dan Fani duduk di kursi kantin " saya pesenin makanan dulu yah dok" Fani pergi Diana mencoba menghubungi Mamanya "hallo ma,anak-anak udah makan blum ma?"
"Udah ko sayang baru aja mama sama papa beres kasih mereka makan,oh ia kalo pulang jangan lupa beli madu yah,soalnya kalo di kasih susu lidahnya putih"
"Iya ma,nanti aku pulang beli madu, yaudah aku tutup yah" sambungannya terputus, Fani datang membawa makanan untuk mereka "makasih yah fan" seseorang ikut duduk bersama mereka "hai" Diana tersenyum ramah padanya "Mas Reza?ko baru keliatan sih?" ia hanya tersenyum "biasa kerjaan sampingan gak bisa di tinggalin" Diana hanya ber oh ria "saya boleh gabung disini?" seseorang berdiri dengan nampan di tanganya "tentu saja boleh" Dokter Reza mempersilahkannya bergabung dengan mereka "oh ia gimana kabar anak-anak?" Reza menanyakan kabar anak Diana "mereka baik ko mas,liat kali mereka" dari tadi Mattheo hanya mendengarkan perbincangan mereka "yah nanti aku kesana liat anak kita"senyum menggoda,Diana hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DOCTOR LOVE
RomanceSeorang Dokter cantik yang di gilai para kaum adam,sikapnya yang jutek bin judes membuat siapapun semakin menggilainya termasuk Matthew Alliet Orr seorang pilot tampan blasteran china inggris ia berusaha mencari keberadaannya. Akankah ia menemukan...