"Tolong jaga mereka dok" tiba-tiba bunyi monitor begitu nyaring, Diana menundukkan kepalanya sambil menangis "saya janji" ia pergi meninggalkannya dan memilih ketaman belakang rumah sakit.
Matthew sedang berkunjung kerumah sakit ayahnya saat lewat taman ia melihat Dian tengah melamun "itukan dokter judes,ngapain dia disana?apa peduli gua mendingan gua pergi aja" saat hendak pergi ia melihat seoranga pria menghampiri Diana dan memberikan sapu tangan.
"Sudah jangan menangis ini resiko jadi dokter,kamu harus bisa menahan Emosi kamu" ia memukul bahu pria itu "gua juga tau bodoh!! Tapi yang bikin gua sedih itu gua di amanatin buat jaga anaknya. Gua pusing harus jaga 4 bayi" ia hanya tertawa saja "yang sabar yah hahahaha...haha" Diana melemparkan sapu tangannya kearah wajah pria itu "idihh ngambek. Udah jangan ngambek lagi nanti cantik nya ilang loh" Diana memilih membuang muka daripada harus menatapnya "ogahh, udah ah gua balik lagi ke ruangan pengen istirahat cape"mereka berjalan beiringan " nanti siang aku kesini lagi" ia hanya mengangguk saja "yaudah gua masuk dulu bye" mereka berpisah di depan pintu ruangan Diana.
.
.
.
Dering ponselnya membuatnya bangun dari tidurnya "hallo siapa?"masih dalam keadaan mengantuk ia menjawab panggilannya " kamu dimana?mama sama papa ada di Apartemen kamu" matanya langsung terbuka lebar dan ia terjatuh karena terkejut "tunggu sebentar lagi aku pulang" ia merapikan semuanya lalu pergi.
.
.
.
"Mama sama papa mau minum apa?jus?teh manis?kopi?susu?atau yang lain kalo mau air comberan aku bakalan ambilin buat kalian apa sih yang gak" Liana menawarkan minuman kepada kedua orang tuanya yang baru saja sampai di apartemen Diana "kamu ini yang bener aja mama sama papa minum air comberan, minum jus aja enak kali yah panas-panas gini" Liana menjentikkan jarinya "ok jadi mama sama papa mau minum air putih bentar yah aku ambilin" Mama melemparkan sandalnya kearah Liana "kalau cuma ada air putih kenapa tawarin yang lain dasar anak kurang ajar" Liana berlari kedapur sambil terus tertawa.
"Tuh anak kamu gitu, kamu sih bikinnya terlalu semangat jadi kan anaknya tengil kaya gitu" mama menyalahkan papa "lah ko aku sih kamu juga semangat ko waktu buat adonan Liana" Liana datang dengan dua gelas air putih di nampan "jadi kalian gak mau punya anak kaya aku?sungguh kalian sangat kejam" Liana pura-pura menangis. "Kita cuma berjanda ko eh maksud papa bercanda" pintu apartemen di banting sangat keras hingga membuat mereka terkejut, Nafasnya terengah-engah karena berlari dari lobi Apartemen melalui tangga darurat "kenapa kalian datangnya ngedadak?" ia duduk di dekat Liana. Diana mengambil gelas yang ada di tangan papanya dan meneguk habis airnya hingga tandas, Mereka hanya melongo melihat tingkah Diana "kan katanya kamu kecelakaan jadi mama sama papa langsung terbang kebali" ia mencoba mengatur nafasnya "sebenarnya aku gpp ko ma pa,tujuan aku manggil kalian karena ada urusan" Mereka saling pandang bingung "urusan apa?" ia mencoba mencari posisi enak untuk mengobrol "jadi gini ma pa, selama aku kerja di rumah sakit aku udah ngebantu dua orang ibu hamil melahirkan secara sesar, tapi yang jadi beban aku itu mereka menitipkan anak mereka sama aku dan aku terlanjur berjanji, apa yang harus aku lakuin?apa aku langgar janji itu?" mama menggenggam tangan Diana seakan memberi kekuatan "lakuin yang menurut kamu baik aja,lagian kamu udah janji kan?janji itu adalah hutang,mama gak mau kamu kalo kamu ngelanggar janji kamu" ia menatap papanya meminta jawaban "lakuin aja ini kan kebaikan" Diana memeluk kedua orang tuanya dengan perasaan senang."Karena kamu bakalan urus anak itu,kamu harus tinggal di tempat yang lebih besar Diana, Kebetulan papa baru aja beli rumah yang cukup besar untuk kamu jadi isi yah lagian kalo tinggal di Apartemen kamu itu kan sempit" Diana hanya mengangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DOCTOR LOVE
RomansaSeorang Dokter cantik yang di gilai para kaum adam,sikapnya yang jutek bin judes membuat siapapun semakin menggilainya termasuk Matthew Alliet Orr seorang pilot tampan blasteran china inggris ia berusaha mencari keberadaannya. Akankah ia menemukan...